28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pemerintah Sediakan Kuota Khusus untuk Fresh Graduate

Rekrut 572.496 ASN, 80 Persen untuk Formasi PPPK

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) telah menetapkan formasi aparatur sipil negara (ASN) nasional 2023 sebanyak 572.496 formasi. Bakal ada kuota khusus bagi fresh graduate di bidang talenta digital dan data scientist.

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyebut, komposisi rekrutmen ASN 2023 terdiri dari 80 persen untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan sisanya, 20 persen untuk fresh graduate di bidang talenta digital dan data scientist. Kuota khusus ini diberikan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan digitalisasi. Sehingga banyak membutuhkan talenta-talenta digital ke depannya. “Karenanya tahun ini ada rekrutmen untuk PNS talenta digital yang fresh graduate,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengadaan ASN 2023, di Jakarta, Kamis (3/8).

Rapat tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo; dan dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Serta, para pejabat pembina kepegawaian se-Indonesia.

Komposisi tersebut kemungkinan akan berubah di tahun depan. Dengan memberikan porsi lebih besar lagi pada formasi talenta digital dan data scientist ini hingga 30 persen. “Karena tahun ini memang banyak mandat yang harus kami selesaikan,” jelasnya.

Dari 80 persen kuota PPPK sendiri, memang difokuskan untuk tenaga pada pelayanan dasar seperti guru dan tenaga kesehatan. Kemudian, dalam seleksi kali ini, pemerintah juga akan mengurangi rekrutmen pada formasi yang akan terdampak transformasi digital. Anas mengungkapkan, pada kebijakan ASN 2023-2050, pihaknya telah memetakan mana instansi yang positif growth dan negative growth. Untuk yang negative growth ini maka tak dibutuhkan rekrutmen baru.

Dia mencontohkan, di BKN, ada bagian yang memiliki pegawai hingga 500 orang. Namun sekarang hanya tersisa 30 orang karena adanya digitalisasi. “Sehingga mereka yang pensiun tidak harus diisi lagi karena sudah digantikan digital,” kata mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.

Anas menambahkan, rekrutmen ASN 2023 juga dimaksudkan sebagai upaya untuk seoptimal mungkin menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau tenaga honorer. Diketahui, jumlah tenaga non-ASN sebanyak 2,3 juta, dan saat ini dalam proses diaudit BPKP bersama BKN.

Sebagai informasi, sebelumnya, Kementerian PANRB telah menetapkan sebanyak 1.030.751 kebutuhan ASN nasional tahun 2023. Namun terdapat sejumlah instansi yang tidak mengusulkan formasi. Termasuk, adanya beberapa pemda yang tidak mengoptimalkan usulan formasinya. Sehingga, hanya 572.496 formasi yang berhasil terkumpul hingga awal Agustus 2023.

Jumlah tersebut untuk formasi 72 instansi pemerintah pusat sebanyak 78.862 ASN dan pemerintah daerah 493.634 ASN.

Adapun alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat terdiri dari 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK. Sementara pemda dialokasikan khusus sebanyak 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 PPPK Teknis.

Proses seleksi akan dimulai pada September 2023. “Semoga proses seleksi berjalan lancar. Kami menjamin semuanya fair, tidak bisa titip-menitip,” tegasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, rekrutmen CASN harus diputuskan dengan mempertimbangkan tenaga non-ASN yang memenuhi syarat, penyederhanaan birokrasi, dan kebutuhan ASN. “Dengan memperhatikan kemampuan membayar gaji dan tunjangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ungkapnya.

Dia pun turut berpesan, agar dilakukan beberapa pendekatan terkait rekrutmen ASN ini. MUlai dari transformasi digital hingga manajemen ASN di era normal baru. Dengan transformasi baik struktural, kultural, maupun digital maka diharapkan ASN mampu bersaing di kelas dunia. “Calon ASN yang direkrut harus bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders, yang nanti menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam rangka visi Indonesia Maju 2045,” tegasnya. (mia/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) telah menetapkan formasi aparatur sipil negara (ASN) nasional 2023 sebanyak 572.496 formasi. Bakal ada kuota khusus bagi fresh graduate di bidang talenta digital dan data scientist.

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyebut, komposisi rekrutmen ASN 2023 terdiri dari 80 persen untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan sisanya, 20 persen untuk fresh graduate di bidang talenta digital dan data scientist. Kuota khusus ini diberikan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan digitalisasi. Sehingga banyak membutuhkan talenta-talenta digital ke depannya. “Karenanya tahun ini ada rekrutmen untuk PNS talenta digital yang fresh graduate,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengadaan ASN 2023, di Jakarta, Kamis (3/8).

Rapat tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo; dan dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Serta, para pejabat pembina kepegawaian se-Indonesia.

Komposisi tersebut kemungkinan akan berubah di tahun depan. Dengan memberikan porsi lebih besar lagi pada formasi talenta digital dan data scientist ini hingga 30 persen. “Karena tahun ini memang banyak mandat yang harus kami selesaikan,” jelasnya.

Dari 80 persen kuota PPPK sendiri, memang difokuskan untuk tenaga pada pelayanan dasar seperti guru dan tenaga kesehatan. Kemudian, dalam seleksi kali ini, pemerintah juga akan mengurangi rekrutmen pada formasi yang akan terdampak transformasi digital. Anas mengungkapkan, pada kebijakan ASN 2023-2050, pihaknya telah memetakan mana instansi yang positif growth dan negative growth. Untuk yang negative growth ini maka tak dibutuhkan rekrutmen baru.

Dia mencontohkan, di BKN, ada bagian yang memiliki pegawai hingga 500 orang. Namun sekarang hanya tersisa 30 orang karena adanya digitalisasi. “Sehingga mereka yang pensiun tidak harus diisi lagi karena sudah digantikan digital,” kata mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.

Anas menambahkan, rekrutmen ASN 2023 juga dimaksudkan sebagai upaya untuk seoptimal mungkin menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau tenaga honorer. Diketahui, jumlah tenaga non-ASN sebanyak 2,3 juta, dan saat ini dalam proses diaudit BPKP bersama BKN.

Sebagai informasi, sebelumnya, Kementerian PANRB telah menetapkan sebanyak 1.030.751 kebutuhan ASN nasional tahun 2023. Namun terdapat sejumlah instansi yang tidak mengusulkan formasi. Termasuk, adanya beberapa pemda yang tidak mengoptimalkan usulan formasinya. Sehingga, hanya 572.496 formasi yang berhasil terkumpul hingga awal Agustus 2023.

Jumlah tersebut untuk formasi 72 instansi pemerintah pusat sebanyak 78.862 ASN dan pemerintah daerah 493.634 ASN.

Adapun alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat terdiri dari 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK. Sementara pemda dialokasikan khusus sebanyak 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 PPPK Teknis.

Proses seleksi akan dimulai pada September 2023. “Semoga proses seleksi berjalan lancar. Kami menjamin semuanya fair, tidak bisa titip-menitip,” tegasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, rekrutmen CASN harus diputuskan dengan mempertimbangkan tenaga non-ASN yang memenuhi syarat, penyederhanaan birokrasi, dan kebutuhan ASN. “Dengan memperhatikan kemampuan membayar gaji dan tunjangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ungkapnya.

Dia pun turut berpesan, agar dilakukan beberapa pendekatan terkait rekrutmen ASN ini. MUlai dari transformasi digital hingga manajemen ASN di era normal baru. Dengan transformasi baik struktural, kultural, maupun digital maka diharapkan ASN mampu bersaing di kelas dunia. “Calon ASN yang direkrut harus bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders, yang nanti menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam rangka visi Indonesia Maju 2045,” tegasnya. (mia/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/