Atas kejadian ini, ia pun berencana membuat surat edaran agar kepala kampung hingga camat di Kabupaten Berau, agar segera melaporkan jika mengetahui ada pejabat negara yang berlibur di Bumi Batiwakkal.
“Jadi apabila ada kejadian seperti ini lagi, kita bisa segera melakukan penanganan secepatnya,” ucap Agus.
Terkait penanganan medis, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, RSUD dr Abdul Rivai, Abdul Jabar Kareem menjelaskan, Menteri Agama harus segera disuntik obat penahan nyeri.
Untungnya, racun yang ada di ekor ikan tersebut menurutnya tidak terlalu berbahaya terhadap tubuh manusia. “Jadi daya tahan tubuh manusia itu masih kuat dan mampu menangkal racun itu, sehingga tidak terlalu berbahaya pada tubuh,” jelasnya.
Jika dinilai tak berbahaya, mengapa Menteri Agama sampai tak sadarkan diri saat tersengat racun di ekor ikan pari tersebut?
Ditanya demikian, pria yang akrab disapa dr Jaka ini menyebut hal tersebut hanya efek dari nyeri yang didapat setelah menginjak duri ekor pari.
“Jadi yang bikin Pak Menteri pingsan itu karena tubuhnya kaget dengan rasa nyeri yang diakibatkan racun ekor ikan pari. Tapi meskipun sempat pingsan, namun saya rasa racun itu tidak terlalu membahayakan bagi tubuh beliau,” tandasnya.
Berau Post, Menteri Agama mendapat penanganan intensif sekitar satu jam, Lukman kemudian dipindah ke ruang radiologi untuk mendapat penanganan lanjutan, sebelum dipindah ke ruang perawatan VVIV untuk menjalani perawatan. “Kondisinya sudah semakin membaik,” pungkas dr Jaka.(jpnn/ras)