25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kemenag Protes Garuda Indonesia, Jamaah Banjarmasin Delay Berjam-jam Sampai Dioper ke Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sesuai jadwal kloter 4 BDJ itu diberangkatkan pada 2 Juni pukul 23.00 WITA. Tetapi hingga 3 Juni pukul 02.40 WITA, jamaah tidak kunjung diberangkatkan. Sampai akhirnya jamaah kembali ke asrama haji. Alasan yang disampaikan Garuda karena masalah kerusakan teknis pesawat

Kepala Subdirektorat Transportasi dan Perlindungan Haji Reguler Kemenag M. Noer Alya Fitra mengatakan, jamaah kloter 4 BDJ akhirnya diterbangkan pada Sabtu (3/6) malam.

’’(Terbang) Dari Medan (KNO) terdiri dari tiga flight. Ini informasi dari Garuda-nya,’’ katanya kemarin (4/6). Jadi para jamaah haji diterbangkan terlebih dahulu dari Banjarmasin menuju Medan. Baru setelah itu terbang menuju Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan, mereka sudah menyampaikan protes ke Garuda Indonesia atas peristiwa itu.

’’Apalagi, info adanya kerusakan teknis baru terinformasikan setelah jamaah berada di Bandara Samsuddin Noor,’’ katanya. Dia juga meminta Garuda menyampaikan permohonan maaf dan memberikan kompensasi kepada jamaah.

Saiful mengatakan, protes keras tersebut dilayangkan Kemenag, karena bukan kejadian yang pertama. Dia menuturkan kejadian serupa juga sempat terjadi pada operasional haji tahun lalu. Saat itu kepulangan jamaah embarkasi Banjarmasi sempat tertunda. Bahkan pada 2019 lalu, keterlambatan pemberangkatan jamaah dari Banjarmasin, berdampak pada tiga kloter berikutnya.’’Ini berulang lagi,’’ katanya.

Dia memitna Garuda Indonesia memberikan solusi terbaik serta menjaga komitmen bersama untuk memberangkatkan jamaah sesuai dengan jadwal. Kalaupun ada gangguan teknis, bisa diinfokan sejak awal. Sehingga jamaah tidak perlu diberangkatkan ke bandara terlebih dahulu.

Selama 13 hari misi pemberangkatan haji ini, terjadi beberapa perubahan jadwal penerbangan Garuda. Yaitu Kloter 29, 32, dan 33 embarkasi Solo. Kemudian kloter 12 embarkasi Medan. Lalu kloter 28, 29, dan 30 embarkasi Pondok Gede serta yang terbaru kloter 4 embaraksi Banjarmasin.

Sehubungan dengan informasi yang mengemuka terkait penyesuaian jadwal penerbangan dan armada pesawat untuk kloter 4 calon jamaah haji pada penerbangan Garuda Indonesia dari embarkasi Banjarmasin, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa penerbangan yang sedianya diberangkatkan pada Sabtu dini hari (3/6), dilakukan penyesuaian karena kendala teknis pada mesin pesawat yang memerlukan penanganan lebih lanjut, khususnya terkait pergantian sparetpart pesawat.

Menurut Irfan, kendala teknis tersebut diketahui setelah petugas Garuda Indonesia bersama tim terkait tengah melakukan inspeksi akhir kesiapan armada yang akan dioperasikan penerbangan menuju Madinah bagi kloter 4.

“Berkenaan dengan penerapan mitigasi tersebut terdapat penyesuaian jadwal penerbangan yang telah kami koordinasikan lebih lanjut bersama pemangku kepentingan terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan haji,” bebernya.

Irfan menambahkan, selanjutnya 328 calon jamaah Haji Kloter 4 asal embarkasi Banjarmasin tersebut akan diberangkatkan secara bertahap dimana 287 jamaah direncanakan akan diberangkatkan pada hari ini, Sabtu (3/5) pada pukul 22.00 waktu setempat dengan menggunakan armada Airbus A330-400, sementara sisa jamaah lainnya akan diberangkatkan dengan 2 (dua) penerbangan melalui Medan pada esok hari, Minggu (4/5).

MenkoPMK Sidak Pelayanan Haji di Mekkah dan Madinah

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy kembali melakukan sidak terkait persiapan dan pelayanan haji Indonesia di Saudi. Bukan hanya di Makkah, Muhadjir menyambangi para jamaah di Madinah.

Menggunakan Haramain High Speed Railway atau kereta api cepat, Muhadjir menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam. Padahal, biasanya antara Makkah dan Madinah jamak ditempuh 7 jam dengan bus.

Di Madinah, Menko langsung menuju kantor misi haji Indonesia. Di sini, ia meninjau kesiapan operasional pelayanan dasar jamaah selama di Tanah Suci.

Kemudian, rombongan juga mampir KKHI dan RS King Fahd, Madinah untuk memeriksa kondisi jamaah haji Indonesia yang dirawat di sana.

Setidaknya, ada 77 orang jamaah yang tengah dirawat di Madinah. Muhadjir pun berkesempatan meninjau langsung layanan akomodasi hotel, transportasi, dan handling kedatangan dan keberangkatan jamaah di Madinah. Di sana, dia pun turut menyapa para jamaah.

Salah satunya, jamaah asal Blitar, Ruslan (98). Muhadjir bertanya soal berapa kali ia makan dalam sehari sejak berada di Madinah. Dengan polosnya, Rustan menjawab dua kali. Bukan karena jatah yang diberikan tak cukup, tapi lantaran perutnya yang tak mampu menampung lebih. “Ping kalih mawon ya sampun cukup. Wadahe niki boten muat,” ujarnya.

Muhadjir pun bertanya soal rasa makanan yang disuguhkan. Tanpa pikir panjang, Ruslan menjawab jika semua masakannya enak. Apalagi, dia yang biasa makan dengan sayur daun pepaya saat berada di kampung.

Lucunya lagi, ketika ditanya apakah dirinya suka makan ayam. Rustan menjawab kalau dia tak makan ayam. Tapi ikan ayam. “Wong kampung nopo mawon mlebu,” ungkapnya.

Selanjutnya, Muhadjir menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo pada pada jamaah. Menurutnya, presiden berpesan agar para jamaah menjaga kesehatan. Kemudian, bagi pendamping haji harus profesional dalam melayani jamaah. Khususnya, jamaah lansia.

“Banyak-banyak istirahat bapak, ibu. Jangan banyak memaksakan yang sunah. Haji itu yang penting di Arafah. Semoga semuanya menjadi haji mabrur,” pungkasnya.

Konflik Kepengurusan IPHI

Sementara itu Kemenag menunjukkan keprihatnan atas konflik kepengurusan di Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Kemenag menyampaikan keprihatinan atas konflik kepengurusan di internal organisasi IPHI. Keterangan tersebut disampaikan langsung Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi.

“Yang pasti saya sangat prihatin dengan adanya konflik di tubuh organisasi IPHI,” kata Zainut saat dihubungi Sabtu (3/6). Dia mengatakan IPHI adalah organisasi sosial keagamaan yang khas.

Politisi PPP itu mengatakan seharusnya IPHI sebagai organisasi sosial keagamaan, dapat menjadi contoh dan teladan untuk umat atau masyarakat. Apalagi dengan anggotanya terdiri dari orang yang mendapat predikat haji, orang yang sangat terhormat di masyarakat.

“Saya berharap elit IPHI bisa duduk bersama kembali untuk mencari solusi yang paling maslahat,” katanya. Zainut menuturkan, Kemenag siap menjadi mediator jika diminta oleh kedua belah pihak yang berseteru untuk memediasi penyelesaian masalahnya.

Untuk diketahui, polemik kepengurusan IPHI terus menggelinding. Yang terbaru, Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham mengesahkan kepengurusan IPHI di bawah kepemimpinan pasangan Erman Soeparno dan Bambang Irianto, atau IPHI Muktamar Jakarta.

Keputusan Ditjen AHU Kemenkumham itu langsung memicu kekecewaan dari kepengurusan IPHI di bawah kepemimpinan Ismed Hasan Putro, hasil Muktamar Surabaya.

Polemik kepengurusan IPHI itu berawal dari forum yang dihadiri beberapa pengurus dan digelar di Hotel Sahid Jakarta pada 11 Juni 2021 lalu. Forum tersebut lantas diklaim sebagai muktamar dan menentukan Erman Soeparno sebagai Ketua Umum.

Ketua Departemen Hukum PP IPHI Buchory Muslim mengatakan mereka langsung bertindak tegas menyikapi keputusan Ditjen AHU Kemenkumham tersebut. “Masalah ini kami laporkan ke Polda Metro Jaya,” kata Buchory. Dia melaporkan atas tindak pidana ke Polda Metro Jaya pada Rabu (31/5) lalu.

Lebih lanjut Buchory menjelaskan bahwa sistem elektronik (Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Ditjen AHU Kemenkumham, tidak dilengkapi proses verifikasi akta yang didaftarkan. Ujungnya Dirjen AHU kemudian mengesahkan Kepengurusan IPHI versi Erman Soeparno dengan No. AHU.0000881.AH.02.08 Tahun 2021.

Menurut Buchory Muslim, pelaporan itu baru dilakukan sekarang karena memberi kesempatan kepada Erman Soeparno dan Bambang Irianto untuk beritikad baik mengembalikan kepengurusan IPHI hasil Muktamar Surabaya. Namun harapan tersebut tidak kunjung terwujud.

Dia mengatakan untuk menjaga marwah Lembaga Kepresidenan dan hak konstitusional, Pengurus IPHI telah melakukan beberapa kali pertemuan klarifikasi dengan Dirjen AHU Kemenkumham dan menyampaikan surat kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Isinya memohon pembatalan dan pencabutan Surat No. AHU.0000881.AH.02.08 Tahun 2021, tanggal 15 Juni 2021. Kemudian meminta menyetujui dan mengesahkan perubahan AD IPHI dan Kepengurusan IPHI 2021-2026 yang sah hasil Muktamar VII IPHI Surabaya.

Satu Jamaah Kloter 12 Meninggal di Asrama Haji

Kabar duka datang dari Asrama Haji Embarkasi Medan. Seorang calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 12 asal Kabupaten Langkat, meninggal dunia menjelang diberangkatkan ke Tanah Suci, Minggu (4/6). Jamaah tersebut bernama Habibah Binti Saleh (64) warga Dusun I Klambir V, Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang, nomor manifest 069. Ketua Kloter 12, H Efendi Sahputra mengatakan, almarhumah meninggal ketika mau melaksanakan makan siang di Aula Bir’ Ali Asrama Haji Medan, sekira pukul 14.00 Wib. Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelumnya, almarhumah tersebut dalam kondisi sehat.

“Pemeriksaan semalam (Sabtu) jamaah tersebut nampaknya biasa-biasa aja, cuma ketika makan tiba-tiba itu tadi mungkin ada serangan jantung tiba-tiba jatuh,” ungkapnya.

Hal serupa juga dikatakan Ketua Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, H Ahmad Qosbi. Menurutnya, almarhumah saat makan siang tiba-tiba saja tertelungkup di atas meja. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, yang bersangkutan dinyatakan wafat.

Selanjutnya, kata Qosbi, jasad almarhumah dievakuasi ke klinik kesehatan Asrama Haji. Almarhumah merupakan jamaah yang menggantikan orangtuanya yang meninggal (porsi pelimpahan).

“Kita serahkan barang bawaan jamaah termasuk living cost. Namun, untuk ONH tidak lagi karena sudah mau berangkat,” kata Qosbi.

Menurut Kepala Kanwil Kemenag Sumut ini, almarhumah diketahui periang dan tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, setelah diperiksa dokter kesehatan, diduga karena serangan jantung.

Karena meninggal di Asrama Haji, maka pemulangan almarhumah ke daerah asalnya menjadi tanggung jawab PPIH Embarkasi Medan. “Biaya pemulangan tanggungjawab kita,” ujarnya.

Sementara, dokter pemeriksaan di Embarkasi Medan dr M Sofyan Hendri mengatakan, jamaah karena serangan jantung. Selanjutnya, jenazah dibawa dari ruang makan dengan menggunakan ambulans ke klinik kesehatan.

Diketahui, Kloter 12 asal Kabupaten Langkat berjumlah 359 CJH, dengan satu jamaah meninggal di Asrama Haji. Selanjutnya, CJH dilepas dari Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji Embarkasi Medan, ke Bandara Kualanamu sekira pukul 16.00 Wib. Selanjutnya, rombongan take off menuju Tanah Suci sekira pukul 19.55 WIB. (man/wan/agf/mia/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sesuai jadwal kloter 4 BDJ itu diberangkatkan pada 2 Juni pukul 23.00 WITA. Tetapi hingga 3 Juni pukul 02.40 WITA, jamaah tidak kunjung diberangkatkan. Sampai akhirnya jamaah kembali ke asrama haji. Alasan yang disampaikan Garuda karena masalah kerusakan teknis pesawat

Kepala Subdirektorat Transportasi dan Perlindungan Haji Reguler Kemenag M. Noer Alya Fitra mengatakan, jamaah kloter 4 BDJ akhirnya diterbangkan pada Sabtu (3/6) malam.

’’(Terbang) Dari Medan (KNO) terdiri dari tiga flight. Ini informasi dari Garuda-nya,’’ katanya kemarin (4/6). Jadi para jamaah haji diterbangkan terlebih dahulu dari Banjarmasin menuju Medan. Baru setelah itu terbang menuju Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan, mereka sudah menyampaikan protes ke Garuda Indonesia atas peristiwa itu.

’’Apalagi, info adanya kerusakan teknis baru terinformasikan setelah jamaah berada di Bandara Samsuddin Noor,’’ katanya. Dia juga meminta Garuda menyampaikan permohonan maaf dan memberikan kompensasi kepada jamaah.

Saiful mengatakan, protes keras tersebut dilayangkan Kemenag, karena bukan kejadian yang pertama. Dia menuturkan kejadian serupa juga sempat terjadi pada operasional haji tahun lalu. Saat itu kepulangan jamaah embarkasi Banjarmasi sempat tertunda. Bahkan pada 2019 lalu, keterlambatan pemberangkatan jamaah dari Banjarmasin, berdampak pada tiga kloter berikutnya.’’Ini berulang lagi,’’ katanya.

Dia memitna Garuda Indonesia memberikan solusi terbaik serta menjaga komitmen bersama untuk memberangkatkan jamaah sesuai dengan jadwal. Kalaupun ada gangguan teknis, bisa diinfokan sejak awal. Sehingga jamaah tidak perlu diberangkatkan ke bandara terlebih dahulu.

Selama 13 hari misi pemberangkatan haji ini, terjadi beberapa perubahan jadwal penerbangan Garuda. Yaitu Kloter 29, 32, dan 33 embarkasi Solo. Kemudian kloter 12 embarkasi Medan. Lalu kloter 28, 29, dan 30 embarkasi Pondok Gede serta yang terbaru kloter 4 embaraksi Banjarmasin.

Sehubungan dengan informasi yang mengemuka terkait penyesuaian jadwal penerbangan dan armada pesawat untuk kloter 4 calon jamaah haji pada penerbangan Garuda Indonesia dari embarkasi Banjarmasin, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa penerbangan yang sedianya diberangkatkan pada Sabtu dini hari (3/6), dilakukan penyesuaian karena kendala teknis pada mesin pesawat yang memerlukan penanganan lebih lanjut, khususnya terkait pergantian sparetpart pesawat.

Menurut Irfan, kendala teknis tersebut diketahui setelah petugas Garuda Indonesia bersama tim terkait tengah melakukan inspeksi akhir kesiapan armada yang akan dioperasikan penerbangan menuju Madinah bagi kloter 4.

“Berkenaan dengan penerapan mitigasi tersebut terdapat penyesuaian jadwal penerbangan yang telah kami koordinasikan lebih lanjut bersama pemangku kepentingan terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan haji,” bebernya.

Irfan menambahkan, selanjutnya 328 calon jamaah Haji Kloter 4 asal embarkasi Banjarmasin tersebut akan diberangkatkan secara bertahap dimana 287 jamaah direncanakan akan diberangkatkan pada hari ini, Sabtu (3/5) pada pukul 22.00 waktu setempat dengan menggunakan armada Airbus A330-400, sementara sisa jamaah lainnya akan diberangkatkan dengan 2 (dua) penerbangan melalui Medan pada esok hari, Minggu (4/5).

MenkoPMK Sidak Pelayanan Haji di Mekkah dan Madinah

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy kembali melakukan sidak terkait persiapan dan pelayanan haji Indonesia di Saudi. Bukan hanya di Makkah, Muhadjir menyambangi para jamaah di Madinah.

Menggunakan Haramain High Speed Railway atau kereta api cepat, Muhadjir menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam. Padahal, biasanya antara Makkah dan Madinah jamak ditempuh 7 jam dengan bus.

Di Madinah, Menko langsung menuju kantor misi haji Indonesia. Di sini, ia meninjau kesiapan operasional pelayanan dasar jamaah selama di Tanah Suci.

Kemudian, rombongan juga mampir KKHI dan RS King Fahd, Madinah untuk memeriksa kondisi jamaah haji Indonesia yang dirawat di sana.

Setidaknya, ada 77 orang jamaah yang tengah dirawat di Madinah. Muhadjir pun berkesempatan meninjau langsung layanan akomodasi hotel, transportasi, dan handling kedatangan dan keberangkatan jamaah di Madinah. Di sana, dia pun turut menyapa para jamaah.

Salah satunya, jamaah asal Blitar, Ruslan (98). Muhadjir bertanya soal berapa kali ia makan dalam sehari sejak berada di Madinah. Dengan polosnya, Rustan menjawab dua kali. Bukan karena jatah yang diberikan tak cukup, tapi lantaran perutnya yang tak mampu menampung lebih. “Ping kalih mawon ya sampun cukup. Wadahe niki boten muat,” ujarnya.

Muhadjir pun bertanya soal rasa makanan yang disuguhkan. Tanpa pikir panjang, Ruslan menjawab jika semua masakannya enak. Apalagi, dia yang biasa makan dengan sayur daun pepaya saat berada di kampung.

Lucunya lagi, ketika ditanya apakah dirinya suka makan ayam. Rustan menjawab kalau dia tak makan ayam. Tapi ikan ayam. “Wong kampung nopo mawon mlebu,” ungkapnya.

Selanjutnya, Muhadjir menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo pada pada jamaah. Menurutnya, presiden berpesan agar para jamaah menjaga kesehatan. Kemudian, bagi pendamping haji harus profesional dalam melayani jamaah. Khususnya, jamaah lansia.

“Banyak-banyak istirahat bapak, ibu. Jangan banyak memaksakan yang sunah. Haji itu yang penting di Arafah. Semoga semuanya menjadi haji mabrur,” pungkasnya.

Konflik Kepengurusan IPHI

Sementara itu Kemenag menunjukkan keprihatnan atas konflik kepengurusan di Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Kemenag menyampaikan keprihatinan atas konflik kepengurusan di internal organisasi IPHI. Keterangan tersebut disampaikan langsung Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi.

“Yang pasti saya sangat prihatin dengan adanya konflik di tubuh organisasi IPHI,” kata Zainut saat dihubungi Sabtu (3/6). Dia mengatakan IPHI adalah organisasi sosial keagamaan yang khas.

Politisi PPP itu mengatakan seharusnya IPHI sebagai organisasi sosial keagamaan, dapat menjadi contoh dan teladan untuk umat atau masyarakat. Apalagi dengan anggotanya terdiri dari orang yang mendapat predikat haji, orang yang sangat terhormat di masyarakat.

“Saya berharap elit IPHI bisa duduk bersama kembali untuk mencari solusi yang paling maslahat,” katanya. Zainut menuturkan, Kemenag siap menjadi mediator jika diminta oleh kedua belah pihak yang berseteru untuk memediasi penyelesaian masalahnya.

Untuk diketahui, polemik kepengurusan IPHI terus menggelinding. Yang terbaru, Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham mengesahkan kepengurusan IPHI di bawah kepemimpinan pasangan Erman Soeparno dan Bambang Irianto, atau IPHI Muktamar Jakarta.

Keputusan Ditjen AHU Kemenkumham itu langsung memicu kekecewaan dari kepengurusan IPHI di bawah kepemimpinan Ismed Hasan Putro, hasil Muktamar Surabaya.

Polemik kepengurusan IPHI itu berawal dari forum yang dihadiri beberapa pengurus dan digelar di Hotel Sahid Jakarta pada 11 Juni 2021 lalu. Forum tersebut lantas diklaim sebagai muktamar dan menentukan Erman Soeparno sebagai Ketua Umum.

Ketua Departemen Hukum PP IPHI Buchory Muslim mengatakan mereka langsung bertindak tegas menyikapi keputusan Ditjen AHU Kemenkumham tersebut. “Masalah ini kami laporkan ke Polda Metro Jaya,” kata Buchory. Dia melaporkan atas tindak pidana ke Polda Metro Jaya pada Rabu (31/5) lalu.

Lebih lanjut Buchory menjelaskan bahwa sistem elektronik (Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Ditjen AHU Kemenkumham, tidak dilengkapi proses verifikasi akta yang didaftarkan. Ujungnya Dirjen AHU kemudian mengesahkan Kepengurusan IPHI versi Erman Soeparno dengan No. AHU.0000881.AH.02.08 Tahun 2021.

Menurut Buchory Muslim, pelaporan itu baru dilakukan sekarang karena memberi kesempatan kepada Erman Soeparno dan Bambang Irianto untuk beritikad baik mengembalikan kepengurusan IPHI hasil Muktamar Surabaya. Namun harapan tersebut tidak kunjung terwujud.

Dia mengatakan untuk menjaga marwah Lembaga Kepresidenan dan hak konstitusional, Pengurus IPHI telah melakukan beberapa kali pertemuan klarifikasi dengan Dirjen AHU Kemenkumham dan menyampaikan surat kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Isinya memohon pembatalan dan pencabutan Surat No. AHU.0000881.AH.02.08 Tahun 2021, tanggal 15 Juni 2021. Kemudian meminta menyetujui dan mengesahkan perubahan AD IPHI dan Kepengurusan IPHI 2021-2026 yang sah hasil Muktamar VII IPHI Surabaya.

Satu Jamaah Kloter 12 Meninggal di Asrama Haji

Kabar duka datang dari Asrama Haji Embarkasi Medan. Seorang calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 12 asal Kabupaten Langkat, meninggal dunia menjelang diberangkatkan ke Tanah Suci, Minggu (4/6). Jamaah tersebut bernama Habibah Binti Saleh (64) warga Dusun I Klambir V, Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang, nomor manifest 069. Ketua Kloter 12, H Efendi Sahputra mengatakan, almarhumah meninggal ketika mau melaksanakan makan siang di Aula Bir’ Ali Asrama Haji Medan, sekira pukul 14.00 Wib. Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelumnya, almarhumah tersebut dalam kondisi sehat.

“Pemeriksaan semalam (Sabtu) jamaah tersebut nampaknya biasa-biasa aja, cuma ketika makan tiba-tiba itu tadi mungkin ada serangan jantung tiba-tiba jatuh,” ungkapnya.

Hal serupa juga dikatakan Ketua Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, H Ahmad Qosbi. Menurutnya, almarhumah saat makan siang tiba-tiba saja tertelungkup di atas meja. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, yang bersangkutan dinyatakan wafat.

Selanjutnya, kata Qosbi, jasad almarhumah dievakuasi ke klinik kesehatan Asrama Haji. Almarhumah merupakan jamaah yang menggantikan orangtuanya yang meninggal (porsi pelimpahan).

“Kita serahkan barang bawaan jamaah termasuk living cost. Namun, untuk ONH tidak lagi karena sudah mau berangkat,” kata Qosbi.

Menurut Kepala Kanwil Kemenag Sumut ini, almarhumah diketahui periang dan tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, setelah diperiksa dokter kesehatan, diduga karena serangan jantung.

Karena meninggal di Asrama Haji, maka pemulangan almarhumah ke daerah asalnya menjadi tanggung jawab PPIH Embarkasi Medan. “Biaya pemulangan tanggungjawab kita,” ujarnya.

Sementara, dokter pemeriksaan di Embarkasi Medan dr M Sofyan Hendri mengatakan, jamaah karena serangan jantung. Selanjutnya, jenazah dibawa dari ruang makan dengan menggunakan ambulans ke klinik kesehatan.

Diketahui, Kloter 12 asal Kabupaten Langkat berjumlah 359 CJH, dengan satu jamaah meninggal di Asrama Haji. Selanjutnya, CJH dilepas dari Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji Embarkasi Medan, ke Bandara Kualanamu sekira pukul 16.00 Wib. Selanjutnya, rombongan take off menuju Tanah Suci sekira pukul 19.55 WIB. (man/wan/agf/mia/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/