27 C
Medan
Thursday, October 31, 2024
spot_img

Kapolri: Ganti Kapolres!

Foto: Istimewa
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau langsung proses evakuasi tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, di Pelabuhan Tigaras Kabupaten Simalungun, belumlama ini.

SUMUTPOS.CO – Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tak main-main dalam menumpas kejahatan jalanan, seperti jambret dan begal, yang marak terjadi belakangan ini. Ia menggelar operasi skala besar, yang dilakukan seluruh kepolisian daerah, baik dari tingkat Polda hingga Polres.

Bahkan ancaman pencopotan jabatan bakal dilakukannya, jika para pimpinan di wilayah tersebut tidak mampu menangani aksi tersebut.

“Kalau misalnya dalam satu bulan ini ada kejadian enggak terungkap, ya ganti lah. Ganti kapolres, dir serse, kasat serse, atau kapoldanya. Berarti dia enggak bisa kerja, ditawarkan kepada yang mau, yang bisa kerja,” tegas Tito di Gedung PTIK, Jakarta, Rabu (4/7).

Mantan Kapolda Metro Jaya itu, mengatakan, hal tersebut sudah menjadi sikapnya dalam menangani kasus yang menarik perhatian masyarakat. “Setiap ada kejadian seperti ini, ada banyak keluhan masyarakat, laporan, pasti saya akan atensi. Dan saya akan lakukan analisis dan evaluasi dalam rangka reward and punishment,” beber Tito.

Khususnya di 4 wilayah kunci, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Selatan, yang menjadi daerah penyelenggaraan Asian Games. “Saya akan push asops sebagai penganev (penganalisis dan evaluasi), lihat setiap pekan kejadian street crime berapa nih, di Polda Metro misalnya, Polres mana saja, mana yang terungkap, mana yang tidak,” beber Tito.

Sebelumnya, aksi kejahatan jalanan seperti penjambretan telah terjadi beberapa waktu belakangan. Pertama, penjambretan menimpa Dirjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin. Ia sampai jatuh dari sepedanya, dan mengalami patah tulang di bahu.

Penjambretan berikutnya terjadi di depan New MG Hotel, Mangga Besar Raya, Tamansari, Jakarta Barat, belum lama ini. Korban atas nama Claudia Fifin Sentosa, tiba-tiba tasnya ditarik paksa oleh pelaku saat menyeberang jalan usai memarkirkan kendaraan.

Awal pekan lalu, terjadi pula di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban seorang wanita yang sedang menaiki motor, disambar telepon genggamnya hingga terjatuh, dan meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat. (dna/ce1/jpc/saz)

 

 

Foto: Istimewa
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau langsung proses evakuasi tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, di Pelabuhan Tigaras Kabupaten Simalungun, belumlama ini.

SUMUTPOS.CO – Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tak main-main dalam menumpas kejahatan jalanan, seperti jambret dan begal, yang marak terjadi belakangan ini. Ia menggelar operasi skala besar, yang dilakukan seluruh kepolisian daerah, baik dari tingkat Polda hingga Polres.

Bahkan ancaman pencopotan jabatan bakal dilakukannya, jika para pimpinan di wilayah tersebut tidak mampu menangani aksi tersebut.

“Kalau misalnya dalam satu bulan ini ada kejadian enggak terungkap, ya ganti lah. Ganti kapolres, dir serse, kasat serse, atau kapoldanya. Berarti dia enggak bisa kerja, ditawarkan kepada yang mau, yang bisa kerja,” tegas Tito di Gedung PTIK, Jakarta, Rabu (4/7).

Mantan Kapolda Metro Jaya itu, mengatakan, hal tersebut sudah menjadi sikapnya dalam menangani kasus yang menarik perhatian masyarakat. “Setiap ada kejadian seperti ini, ada banyak keluhan masyarakat, laporan, pasti saya akan atensi. Dan saya akan lakukan analisis dan evaluasi dalam rangka reward and punishment,” beber Tito.

Khususnya di 4 wilayah kunci, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Selatan, yang menjadi daerah penyelenggaraan Asian Games. “Saya akan push asops sebagai penganev (penganalisis dan evaluasi), lihat setiap pekan kejadian street crime berapa nih, di Polda Metro misalnya, Polres mana saja, mana yang terungkap, mana yang tidak,” beber Tito.

Sebelumnya, aksi kejahatan jalanan seperti penjambretan telah terjadi beberapa waktu belakangan. Pertama, penjambretan menimpa Dirjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin. Ia sampai jatuh dari sepedanya, dan mengalami patah tulang di bahu.

Penjambretan berikutnya terjadi di depan New MG Hotel, Mangga Besar Raya, Tamansari, Jakarta Barat, belum lama ini. Korban atas nama Claudia Fifin Sentosa, tiba-tiba tasnya ditarik paksa oleh pelaku saat menyeberang jalan usai memarkirkan kendaraan.

Awal pekan lalu, terjadi pula di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban seorang wanita yang sedang menaiki motor, disambar telepon genggamnya hingga terjatuh, dan meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat. (dna/ce1/jpc/saz)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/