26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Kapolres Jangan Cuma Terima Setoran

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
KUNKER KAPOLRI_Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi pembicara seminar nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Asrama Haji Medan, Rabu (17/5) Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Medan dan menghadiri beberapa acara salah satunya Seminar nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM).

MEDAN – Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengingatkan seluruh Kapolres di Sumut untuk tidak menerima setoran saja dari anggota, tetapi juga harus mau memberikan penghargaan kepada anggotanya yang berprestasi. Tito juga mengapresiasi Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang memberikan penghargaan kepada personelnya yang berprestasi.

“Para Kapolres juga harus mencontoh Kapolda, berikan penghargaan kepada anggota yang berhasil. Jangan mau terima setoran dari anggota saja,” kata Jenderal bintang empat tersebut yang disambut tawa para polisi di Aula Tribrata, Mapolda Sumut, Rabu (17/5).

Dalam acara makan bersama di Aula Tribrata Markas Polda Sumut sekaligus pemberian piagam penghargaan kepada sejumlah personel Polisi sejajaran Polda Sumut yang mampu meraih prestasi atas kinerjanya. “Saya bangga kepada Kapolda Sumut karena mampu memanfaatkan waktu kunjungan saya ke Medan untuk memberikan penghargaan,” kata Tito.

Sementara menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, ada 178 personel Polri di jajaran Polda Sumut menerima penghargaan yang langsung diserahkan Kapolri.

Indonesia Berpotensi Pecah

Sebelumnya, Kapolri Tito Karnavian memberikan kuliah umum di acara seminar yang digelar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bertajuk “Peran Mahasiswa Guna Memperkokoh Kebhinekaan dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI” di Asrama Haji Medan, Rabu (17/5). Dalam seminar yang dihadiri Gubsu Erry Nuradi, Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan pejabat lainnya itu, Kapolri menilai, tidak meratanya pembangunan menjadi salah satu sumber masalah yang dihadapi bangsa ini. Hal itu juga menyebabkan tingginya masyarakat miskin yang disebut low class. Perpecahan yang terjadi di Uni Soviet, menjadi contoh.

Indonesia, menurutnya juga memiliki potensi perpecahan seperti Uni Soviet. Karenanya, peran mahasiswa dalam memerkokoh kebhinekaan sangat diperlukan.

Selain itu, Tito berpendapat, potensi perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah di depan mata. “71 tahun kita tidak pecah seperti negara-negara tadi, kita tidak boleh menganggap ini biasa-biasa aja. Saya berpendapat potensi itu ada. Darimana sumbernya? Internal dan eksternal. Problema terpenting kita memang mampu menjaga selama 71 tahun, tapi kita belum mampu untuk membuat Indonesia didominasi kekuasaan kelas menengah. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang didominasi kelas menengah, seperti piramida terbalik,” kata Tito.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
KUNKER KAPOLRI_Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi pembicara seminar nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Asrama Haji Medan, Rabu (17/5) Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Medan dan menghadiri beberapa acara salah satunya Seminar nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM).

MEDAN – Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengingatkan seluruh Kapolres di Sumut untuk tidak menerima setoran saja dari anggota, tetapi juga harus mau memberikan penghargaan kepada anggotanya yang berprestasi. Tito juga mengapresiasi Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang memberikan penghargaan kepada personelnya yang berprestasi.

“Para Kapolres juga harus mencontoh Kapolda, berikan penghargaan kepada anggota yang berhasil. Jangan mau terima setoran dari anggota saja,” kata Jenderal bintang empat tersebut yang disambut tawa para polisi di Aula Tribrata, Mapolda Sumut, Rabu (17/5).

Dalam acara makan bersama di Aula Tribrata Markas Polda Sumut sekaligus pemberian piagam penghargaan kepada sejumlah personel Polisi sejajaran Polda Sumut yang mampu meraih prestasi atas kinerjanya. “Saya bangga kepada Kapolda Sumut karena mampu memanfaatkan waktu kunjungan saya ke Medan untuk memberikan penghargaan,” kata Tito.

Sementara menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, ada 178 personel Polri di jajaran Polda Sumut menerima penghargaan yang langsung diserahkan Kapolri.

Indonesia Berpotensi Pecah

Sebelumnya, Kapolri Tito Karnavian memberikan kuliah umum di acara seminar yang digelar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bertajuk “Peran Mahasiswa Guna Memperkokoh Kebhinekaan dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI” di Asrama Haji Medan, Rabu (17/5). Dalam seminar yang dihadiri Gubsu Erry Nuradi, Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan pejabat lainnya itu, Kapolri menilai, tidak meratanya pembangunan menjadi salah satu sumber masalah yang dihadapi bangsa ini. Hal itu juga menyebabkan tingginya masyarakat miskin yang disebut low class. Perpecahan yang terjadi di Uni Soviet, menjadi contoh.

Indonesia, menurutnya juga memiliki potensi perpecahan seperti Uni Soviet. Karenanya, peran mahasiswa dalam memerkokoh kebhinekaan sangat diperlukan.

Selain itu, Tito berpendapat, potensi perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah di depan mata. “71 tahun kita tidak pecah seperti negara-negara tadi, kita tidak boleh menganggap ini biasa-biasa aja. Saya berpendapat potensi itu ada. Darimana sumbernya? Internal dan eksternal. Problema terpenting kita memang mampu menjaga selama 71 tahun, tapi kita belum mampu untuk membuat Indonesia didominasi kekuasaan kelas menengah. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang didominasi kelas menengah, seperti piramida terbalik,” kata Tito.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/