30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

HUT ke-72, TNI Pamer Alutsista Terbaru

Foto: Dery Ridwanshah/Jawa Pos
Sejumlah prjaurit TNI dan kendaraan tempur bersiap mengikuti simulasi tempur laut saat gladi kotor persiapan HUT ke-70 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten, Selasa (03/10). HUT ke-72 TNI yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada 5 Oktober 2017 mendatang akan menyelenggarakan simulasi pertempuran darat, laut, dan udara yang diikuti ribuan prjaurit TNI.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, hari ini TNI menggelar puncak peringatan HUT ke-72 dengan memamerkan kekuatan.  ’’Presiden dan Ibu Iriana akan menghadiri upacara peringatan ke-72 Hari TNI di Cilegon besok (hari ini, red),’’ terang Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres Bey Machmudin, Rabu (4/10).

Presiden hadir di saat ruang publik gaduh akibat polemik pengadaan senjata antara TNI dan para pihak non militer. Meskipun demikian, kegaduhan itu diyakini tidak berpengaruh pada peringatan HUT TNI hari ini. TNI sudah menyiapkan geladi untuk unjuk kekuatan. Tidak hanya di hadapan presiden, namun juga masyarakat dan dunia internasional.

Sejumlah alutsista baru dipastikan turut serta dalam geladi militer hari ini. Salah satunya adalah artileri gerak M109-A4BE 155 mm yang baru didatangkan dari Belgia. Pihak TNI sendiri masih menutup rapat apa saja alutsista anyar yang bakal ambil bagian. Termasuk kemungkinan dilibatkannya kapal selam KRI Nagapasa 403 yang baru tiba di Surabaya akhir Agustus lalu.

Sementara itu, pengamat militer Al Araf menuturkan, ada sejumlah konsen yang masih perlu diperbaiki bila ingin reformasi TNI sukses. Pertama adalah peradilan militer, kedua adalah membangun tentara yang benar-benar professional. ’’Tentara yang professional itu tidak berpolitik dan tidak berbisnis,’’ terangnya saat berbincang dengan Jawa Pos semalam.

Untuk mewujudkan tentara yang professional, ada empat hal yang wajib dipenuhi negara. Pertama adalah persenjataan yang modern, peningkatan kesejahteraan prajurit, program latihan yang lebih baik, dan pendidikan yang baik bagi para prajurit.

Pekerjaan rumah dalam modernisasi alutsista adalah transparansi pengadaan. ’’Masih terdapat skandal-skandal dalam modernisasi alutsista,’’ lanjut Al Araf. Soal kesejahteraan prajurit, negara harus benar-benar memperhatikan. Mengingat, hal tersebut sangat krusial bagi para prajurit. Termasuk di dalamnya adalah fasilitas bagi para prajurit seperti barak, jaminan kesehatan, pendidikan, dan lainnya.

Mengenai pelatihan, negara harus berani mengeluarkan anggaran besar untuk meningkatkan kualitas latihan para prajurit lebih dari yang ada saat ini. Begitu pula mengenai pendidikan akademis para prajurit, negara harus mempersiapkannya dnegan baik sehingga militer tidak hanya andal secara fisik.

Foto: Dery Ridwanshah/Jawa Pos
Sejumlah prjaurit TNI dan kendaraan tempur bersiap mengikuti simulasi tempur laut saat gladi kotor persiapan HUT ke-70 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten, Selasa (03/10). HUT ke-72 TNI yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada 5 Oktober 2017 mendatang akan menyelenggarakan simulasi pertempuran darat, laut, dan udara yang diikuti ribuan prjaurit TNI.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, hari ini TNI menggelar puncak peringatan HUT ke-72 dengan memamerkan kekuatan.  ’’Presiden dan Ibu Iriana akan menghadiri upacara peringatan ke-72 Hari TNI di Cilegon besok (hari ini, red),’’ terang Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres Bey Machmudin, Rabu (4/10).

Presiden hadir di saat ruang publik gaduh akibat polemik pengadaan senjata antara TNI dan para pihak non militer. Meskipun demikian, kegaduhan itu diyakini tidak berpengaruh pada peringatan HUT TNI hari ini. TNI sudah menyiapkan geladi untuk unjuk kekuatan. Tidak hanya di hadapan presiden, namun juga masyarakat dan dunia internasional.

Sejumlah alutsista baru dipastikan turut serta dalam geladi militer hari ini. Salah satunya adalah artileri gerak M109-A4BE 155 mm yang baru didatangkan dari Belgia. Pihak TNI sendiri masih menutup rapat apa saja alutsista anyar yang bakal ambil bagian. Termasuk kemungkinan dilibatkannya kapal selam KRI Nagapasa 403 yang baru tiba di Surabaya akhir Agustus lalu.

Sementara itu, pengamat militer Al Araf menuturkan, ada sejumlah konsen yang masih perlu diperbaiki bila ingin reformasi TNI sukses. Pertama adalah peradilan militer, kedua adalah membangun tentara yang benar-benar professional. ’’Tentara yang professional itu tidak berpolitik dan tidak berbisnis,’’ terangnya saat berbincang dengan Jawa Pos semalam.

Untuk mewujudkan tentara yang professional, ada empat hal yang wajib dipenuhi negara. Pertama adalah persenjataan yang modern, peningkatan kesejahteraan prajurit, program latihan yang lebih baik, dan pendidikan yang baik bagi para prajurit.

Pekerjaan rumah dalam modernisasi alutsista adalah transparansi pengadaan. ’’Masih terdapat skandal-skandal dalam modernisasi alutsista,’’ lanjut Al Araf. Soal kesejahteraan prajurit, negara harus benar-benar memperhatikan. Mengingat, hal tersebut sangat krusial bagi para prajurit. Termasuk di dalamnya adalah fasilitas bagi para prajurit seperti barak, jaminan kesehatan, pendidikan, dan lainnya.

Mengenai pelatihan, negara harus berani mengeluarkan anggaran besar untuk meningkatkan kualitas latihan para prajurit lebih dari yang ada saat ini. Begitu pula mengenai pendidikan akademis para prajurit, negara harus mempersiapkannya dnegan baik sehingga militer tidak hanya andal secara fisik.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/