28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pertamina Sumbagut Pecahkan Rekor MURI Tes Urine Terbanyak di Indonesia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Patra Niaga (Persero) Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus berkomitmen ciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bersih dari narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA).

Dengan itu, Pertamina menggelar tes urine diikuti karyawan, pekerja dan mitra seluruh regional Sumbagut dengan total mencapai 2.441 orang. Tes Urine, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) berlangsung 19-22 September 2022, lalu.

Tes urine ini, sebagai komitmen nyata dilakukan Pertamina regional Sumbagut memberantas dan memerangi narkoba. Ternyata, memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak pemeriksaan NAPZA atau tes urine terbanyak di Indonesia.

Rekor ini, mengalahkan Pertamina regional Jawa Tengah (Jateng) dengan jumlah peserta 1.365 orang pada tahun 2018, lalu. Piagam Rekor MURI itu, disampaikan langsung oleh Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo dan diberikan kepada Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Putut Andriatno.

Penyampaian piagam MURI disaksikan langsung oleh Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi dan Kepala BNN Provinsi Sumut, Brigjen Pol Toga B Panjaitan di Gedung Serbaguna Kantor PT Pertamina di Jalan KL Yos Sudarso, Kota Medan, Kamis (6/10) siang.

Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi mengapresiasi dilakukan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bersama-sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, BNNP Sumut dan Polda Sumut melakukan pencegahan, pemberantasan narkotika diawali dari lingkungan kerja.

“Saya apresiasi sama pak Putut, walaupun sudah memiliki niat, terlaksana kegiatan pencegahan narkoba dengan melakukan tes urine kepada seluruh karyawan dan pekerjanya,” ucap Gubernur Edy dalam sambutannya dalam acara itu.

Mantan Pangkostrad itu, menilai apa dilakukan PT Pertamina Sumbagut sebagai contoh untuk dilakukan instasi pemerintah, lembaga dan perusahaan BUMN lainnya. Karena, Gubernur Edy mengatakan bila ada karyawan dan pekerja menggunakan narkoba akan berdampak pada dirinya bekerja sehari-hari.

 

“Apa dilakukan Pertamina ini, sangat membantu BNN. Kita berbicara produktivitas rakyat Sumatera Utara, dimana 15,8 juta orang saat ini penduduk Sumut. Bila terbebas narkoba menjadikan Sumut, bertambat,” kata Gubernur Edy.

Gubernur Edy mengungkapkan untuk memberantas narkoba ini, tidak saja menjadi tugas dari pemerintah, Polisi, dan BNN. Namun, tugas dan peran seluruh lapisan masyarakat. Sehingga pencegahan itu, dapat dilakukan secara dini. Baik dilakukan dari menjaga keluarga dan lingkungan kerja dari ancaman penyalahgunaan narkoba. “Untuk menghentikan narkoba dunia sangat sulit. Namun, memberantas narkoba sangat muda. Apa bila yang dilakukan Pertamina saat menjadi motivasi semoga orang-orang bisa membentengi diri pada zat-zat tidak masuk dalam tubuh kita. Tidak sebut satu persatu, pasti ada tahu semua itu,” kata Gubernur Edy.

Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Putut Andriatno mengatakan pihak sebagai operator penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Depot ke lembaga penyalur dan masyarakat. Berkomitmen wujudkan dunia kerja terbebas dari narkotika.

“Proses penyaluran ini, dilakukan oleh operator disini manusia. Ada potensi-potensi dilakukan penyelahgunaan narkoba ini, dibawah koordinasi kami, kami sangat menyadari sangat membutuhkan BBM,” jelas Putut.

Putut tidak ingin operator penyaluran BBM ini, menggunakan narkoba dan berdampak dengan pendistribusian dan pelayanan penyaluran BBM kepada masyarakat terhambat dan tidak profesional.

“Jangan sampai operator kami, menggunakan narkoba ujung-ujungnya, bisa terjadi kecelakaan atau hal-hal yang lain. Terjadi, gangguan distribusi BBM kami. Efeknya, masyarakat tidak terpenuhi BBM karena ada penyalahgunaan (narkoba) dalam pendistribusian kami,” sebut Putut.

Putut mengungkapkan bahwa Pertamina memiliki peraturan perusahaan yang tegas bagi karyawan, pekerja dan mitra melakukan penyalahgunaan narkoba. Dalam peraturan itu, jelas sanksinya. Bila terlibat dan menggunakan narkoba sanksi terberat, akan diberhentikan. “Perusahaan mempunyai aturan tegas untuk penyalahgunaan Napza, apa bila orang-orang kami menggunakan narkoba membahayakan diri sendiri maupun masyarakat. Kita mau menyediakan BBM. Bila ada kedapatan (menggunakan narkoba) langsung kita tindak tegas sampai pemberhentian,” kata Putut.

Putut mengatakan prestasi dan capaian memecahkan rekor MURI sebagai motivasi diri dalam perusahaan untuk meningkatkan pelayanan terbaik masyarakat dan komitmen memberantas narkoba bersama pemerintah dan penegak hukum. “Komitmen kami, terima kasih kepada MURI atas pencapaian kami melakukan pemeriksaan kepada pekerja kami. Ini terbanyak di wilayah kerja di dalam wilayah perusahaan. Ini menjadi motivasi dalam regional Sumbagut dan menjadi motivasi seluruh regional di bawah Pertamina Patra Niaga. Kegiatan ini, berkat dukungan dari BNN Provinsi Sumatera Utara,” tutur Putut.

Putut menjelaskan fokus pemeriksaan NAPZA atau tes urine kepada sopir-sopir truk tanki, yang mengangkut dan mendistribusikan BBM ke lembaga penyaluran dan masyarakat. “PT Pertamina Patra Niaga dari pusat sampai daerah komitmen untuk memberantas narkoba. Yang paling rawan sopir mobil tanki, karena tanggungjawabnya sangat berat untuk mendistribusikan BBM kepada masyarakat dan harus benar-benar bersih serta sangat berpotensi menyalahgunakan narkoba,” tandas Putut.

Kepala BNN Provinsi Sumut, Brigjen Pol Toga B Panjaitan ikut mengapresiasi langkah dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melakukan pencegahan atau deteksi dini penyelahgunaan narkoba.

Prestasi dan capaian ini, sebagai kerja sama antara Pertamina Pusat dan BNN RI untuk melakukan pemberantasan penyalahgunaan narkoba bersama-sama dimulai dari lingkungan kerja dimasing-masing regional di tanah air ini. “Bentuk kerja sama dari tingkat pusat, kami terapkan tingkat daerah Pertamina Sumbagut sudah berkoordinasi dalam melakukan deteksi ini, dengan melakukan tes urine kepada seluruh pegawai Pertamina dan ini prestasi luar biasa diberikan oleh MURI,” ucap Toga.

Sementara itu, Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo mengungkapkan bahwa PT Pertamina Patra Niaga regional Sumbagut langkah nyata untuk menciptakan lingkungan kerja sehat dan terbebas dari penyalahgunaan narkotika. “Rekor MURI yang dibuat oleh PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut, salah satu rangkaian acara melaksanakan pemeriksaan Napza atau tes urine terbanyak. Bahwa pelaksanaan tes urine kali memecahkan rekor MURI sebelumnya, dilakukan di regional IV (Jawa Tengah). Ini lebih banyak lagi, diikuti oleh 2.441 orang, ini yang terbanyak di Indonesia,” pungkas Awan.(gus/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Patra Niaga (Persero) Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus berkomitmen ciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bersih dari narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA).

Dengan itu, Pertamina menggelar tes urine diikuti karyawan, pekerja dan mitra seluruh regional Sumbagut dengan total mencapai 2.441 orang. Tes Urine, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) berlangsung 19-22 September 2022, lalu.

Tes urine ini, sebagai komitmen nyata dilakukan Pertamina regional Sumbagut memberantas dan memerangi narkoba. Ternyata, memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak pemeriksaan NAPZA atau tes urine terbanyak di Indonesia.

Rekor ini, mengalahkan Pertamina regional Jawa Tengah (Jateng) dengan jumlah peserta 1.365 orang pada tahun 2018, lalu. Piagam Rekor MURI itu, disampaikan langsung oleh Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo dan diberikan kepada Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Putut Andriatno.

Penyampaian piagam MURI disaksikan langsung oleh Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi dan Kepala BNN Provinsi Sumut, Brigjen Pol Toga B Panjaitan di Gedung Serbaguna Kantor PT Pertamina di Jalan KL Yos Sudarso, Kota Medan, Kamis (6/10) siang.

Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi mengapresiasi dilakukan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bersama-sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, BNNP Sumut dan Polda Sumut melakukan pencegahan, pemberantasan narkotika diawali dari lingkungan kerja.

“Saya apresiasi sama pak Putut, walaupun sudah memiliki niat, terlaksana kegiatan pencegahan narkoba dengan melakukan tes urine kepada seluruh karyawan dan pekerjanya,” ucap Gubernur Edy dalam sambutannya dalam acara itu.

Mantan Pangkostrad itu, menilai apa dilakukan PT Pertamina Sumbagut sebagai contoh untuk dilakukan instasi pemerintah, lembaga dan perusahaan BUMN lainnya. Karena, Gubernur Edy mengatakan bila ada karyawan dan pekerja menggunakan narkoba akan berdampak pada dirinya bekerja sehari-hari.

 

“Apa dilakukan Pertamina ini, sangat membantu BNN. Kita berbicara produktivitas rakyat Sumatera Utara, dimana 15,8 juta orang saat ini penduduk Sumut. Bila terbebas narkoba menjadikan Sumut, bertambat,” kata Gubernur Edy.

Gubernur Edy mengungkapkan untuk memberantas narkoba ini, tidak saja menjadi tugas dari pemerintah, Polisi, dan BNN. Namun, tugas dan peran seluruh lapisan masyarakat. Sehingga pencegahan itu, dapat dilakukan secara dini. Baik dilakukan dari menjaga keluarga dan lingkungan kerja dari ancaman penyalahgunaan narkoba. “Untuk menghentikan narkoba dunia sangat sulit. Namun, memberantas narkoba sangat muda. Apa bila yang dilakukan Pertamina saat menjadi motivasi semoga orang-orang bisa membentengi diri pada zat-zat tidak masuk dalam tubuh kita. Tidak sebut satu persatu, pasti ada tahu semua itu,” kata Gubernur Edy.

Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Putut Andriatno mengatakan pihak sebagai operator penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Depot ke lembaga penyalur dan masyarakat. Berkomitmen wujudkan dunia kerja terbebas dari narkotika.

“Proses penyaluran ini, dilakukan oleh operator disini manusia. Ada potensi-potensi dilakukan penyelahgunaan narkoba ini, dibawah koordinasi kami, kami sangat menyadari sangat membutuhkan BBM,” jelas Putut.

Putut tidak ingin operator penyaluran BBM ini, menggunakan narkoba dan berdampak dengan pendistribusian dan pelayanan penyaluran BBM kepada masyarakat terhambat dan tidak profesional.

“Jangan sampai operator kami, menggunakan narkoba ujung-ujungnya, bisa terjadi kecelakaan atau hal-hal yang lain. Terjadi, gangguan distribusi BBM kami. Efeknya, masyarakat tidak terpenuhi BBM karena ada penyalahgunaan (narkoba) dalam pendistribusian kami,” sebut Putut.

Putut mengungkapkan bahwa Pertamina memiliki peraturan perusahaan yang tegas bagi karyawan, pekerja dan mitra melakukan penyalahgunaan narkoba. Dalam peraturan itu, jelas sanksinya. Bila terlibat dan menggunakan narkoba sanksi terberat, akan diberhentikan. “Perusahaan mempunyai aturan tegas untuk penyalahgunaan Napza, apa bila orang-orang kami menggunakan narkoba membahayakan diri sendiri maupun masyarakat. Kita mau menyediakan BBM. Bila ada kedapatan (menggunakan narkoba) langsung kita tindak tegas sampai pemberhentian,” kata Putut.

Putut mengatakan prestasi dan capaian memecahkan rekor MURI sebagai motivasi diri dalam perusahaan untuk meningkatkan pelayanan terbaik masyarakat dan komitmen memberantas narkoba bersama pemerintah dan penegak hukum. “Komitmen kami, terima kasih kepada MURI atas pencapaian kami melakukan pemeriksaan kepada pekerja kami. Ini terbanyak di wilayah kerja di dalam wilayah perusahaan. Ini menjadi motivasi dalam regional Sumbagut dan menjadi motivasi seluruh regional di bawah Pertamina Patra Niaga. Kegiatan ini, berkat dukungan dari BNN Provinsi Sumatera Utara,” tutur Putut.

Putut menjelaskan fokus pemeriksaan NAPZA atau tes urine kepada sopir-sopir truk tanki, yang mengangkut dan mendistribusikan BBM ke lembaga penyaluran dan masyarakat. “PT Pertamina Patra Niaga dari pusat sampai daerah komitmen untuk memberantas narkoba. Yang paling rawan sopir mobil tanki, karena tanggungjawabnya sangat berat untuk mendistribusikan BBM kepada masyarakat dan harus benar-benar bersih serta sangat berpotensi menyalahgunakan narkoba,” tandas Putut.

Kepala BNN Provinsi Sumut, Brigjen Pol Toga B Panjaitan ikut mengapresiasi langkah dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melakukan pencegahan atau deteksi dini penyelahgunaan narkoba.

Prestasi dan capaian ini, sebagai kerja sama antara Pertamina Pusat dan BNN RI untuk melakukan pemberantasan penyalahgunaan narkoba bersama-sama dimulai dari lingkungan kerja dimasing-masing regional di tanah air ini. “Bentuk kerja sama dari tingkat pusat, kami terapkan tingkat daerah Pertamina Sumbagut sudah berkoordinasi dalam melakukan deteksi ini, dengan melakukan tes urine kepada seluruh pegawai Pertamina dan ini prestasi luar biasa diberikan oleh MURI,” ucap Toga.

Sementara itu, Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo mengungkapkan bahwa PT Pertamina Patra Niaga regional Sumbagut langkah nyata untuk menciptakan lingkungan kerja sehat dan terbebas dari penyalahgunaan narkotika. “Rekor MURI yang dibuat oleh PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut, salah satu rangkaian acara melaksanakan pemeriksaan Napza atau tes urine terbanyak. Bahwa pelaksanaan tes urine kali memecahkan rekor MURI sebelumnya, dilakukan di regional IV (Jawa Tengah). Ini lebih banyak lagi, diikuti oleh 2.441 orang, ini yang terbanyak di Indonesia,” pungkas Awan.(gus/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/