JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kalangan DPR menilai Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi agak ‘sinting’ dengan wacana pensiun dini pegawai negeri sipil (PNS) berpendidikan SD, SMP, SMA yang bekerja minimal sepuluh tahun. Wacana itu dikaitkan dengan rencana pengangkatan tenaga honorer kategori 2 (K2).
Di sisi lain, DPR ternyata belum mengetahui wacana pensiun dini bagi para PNS pada jabatan fungsional umum dengan pendidikan SMA, SMP dan SD. Pasalnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) belum membicarakan hal ini ke mitranya di komisi II DPR.
Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengatakan, Yuddy sedang bingung mencari dana untuk pengangkatan honorer K2. Karenanya, Yuddy ingin memensiunkan PNS dalam rangka mencari uang bagi para tenaga honorer itu.
Namun, menjadi semakin membingungkan soal dana yang diberikan bagi PNS yang dipensiunkan. “Dikasih pesangon, uangnya darimana. Lakonnya menteri lagi bingung,” ujarnya saat dihubungi, Senin (7/3).
Menurut dia, seharusnya saat ini Yuddy fokus membahas persoalan tenaga honorer K2 bersama DPR yang masih menggantung. Sebab, Yuddy mengatakan tidak ada dana untuk menggaji mereka.
“Dia bilang kendala tidak ada uang. Kita carikan uang, ini malah muncul lagi wacana,” kesal politikus PKB itu.
Komisi II, lanjut Edy, sebenarnya sudah gerah dengan tingkah Yuddy. ‎Sebab, kerap kali keputusan yang disepakati bersama dengan DPR diingkari Yuddy.
“Kita cukup terbuka sampaikan bahwa selama di komisi II, satu tahun setengah bareng-bareng dengan menpan, kita agak hopeless dia bisa selesaikan persoalan ASN,” tegasnya.
Legislator asal Riau itu lantas mengatakan bahwa pihaknya akan membuat panitia kerja (panja) untuk mengevaluasi kinerja Yuddy. Mereka ingin melihat apa sebenarnya visi misi Yuddy dalam kepemimpinannya di Kemenpan-RB.
“Minggu depan kita sahkan panjanya sekaligus panggil menterinya. Panja dibuat evaluasi kinerja menpan termasuk mengawal kebijakan kontroversial yang membuat resah,” ‎ujar Edy.
Diberitakan sebelumnya, secara bertahap rasionalisasi jumlah PNS akan dilakukan hingga hingga 2019, dengan target jumlah PNS susut menjadi 3,5 juta orang.
KemenPAN-RB sudah membuat design rasionalisasi PNS. Metode untuk memilah mana PNS yang berkinerja baik dan mana yang buruk pun sudah disiapkan. Adapun gembar-gembor PNS yang terkena pensiun dini akan mendapatkan pesangon bernilai besar, KemenPAN-RB mengaku belum bisa memastikan berapa nilainya. Namun nilai itu diyakini bisa dipakai para pensiunan untuk modal berbisnis.