25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

22 CJH Positif Covid-19, 13 Sudah Berangkat, 9 Masih Tertunda

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, ada 22 calon jamaah haji (CJH) terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Budi Sylvana, jamaah tersebut terinfeksi sebelum berangkat ke Tanah Suci. Hal ini menyebabkan keberangkatan mereka harus ditunda.

Menurut Budi Sylvana, termuan 22 CJH tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR. “Alhamdulillah dari 22 jamaah tersebut, 13 sudah diberangkatkan. Sehingga tinggal 9 jamaah lagi yang masih harus ditunda keberangkatannya,” kata Budi dalam jumpa pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443 Hijriah yang disiarkan secara daring, Selasa (7/6).

Guna mengantisipasi terpapar Covid-19 sebelum berangkat ke Tanah Suci, Budi berpesan kepada para jamaah yang ingin menggelar walimatus safar agar dilaksanakan jauh hari sebelum berangkat. Acara tersebut merupakan syukuran sebelum seseorang jamaah berangkat beribadah haji.

Pihaknya juga mengimbau agar para jamaah tidak bepergian ke tempat-tempat umum bila tidak dibutuhkan. “Sehingga saat menjelang keberangkatan, jemaah haji bisa lebih bisa membatasi kegiatan dan fokus pada persiapan menuju tanah suci,” tuturnya.

Budi juga melaporkan data jamaah haji yang sakit dan wafat di Arab Saudi. Sebanyak dua orang jamaah haji dinyatakan sakit dan kini dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah. Kemudian untuk jamaah yang meninggal dunia, tercatat satu orang atas nama Suhati Rahmat Ali binti Haji Rahmat nomor paspor C6495065 usia 64 tahun dari kloter 1 Jakarta – Pondok Gede, Bekasi.

Lalu terkait operasional penyelenggaraan ibadah haji 2022, kata Budi, berdasarkan data Siskohat, Selasa (7/6) pukul 09.00 WIB, Indonesia telah memberangkatkan sebanyak 21 kloter dengan jumlah jamaah dan petugas haji sebanyak 7.991 orang ke Tanah Suci. “Kami juga menyampaikan rencana pemberangkatan jamaah haji Indonesia pada hari ini, Selasa, 7 Juni 2022, jumlah jamaah dan petugas haji yang akan diberangkatkan seluruhnya berjumlah 3.259 orang dari 5 embarkasi yaitu embarkasi Jakarta Pondok Gede, Jakarta Bekasi, Padang, Solo, dan Surabaya,” katanya.

“Saat ini terdapat 7.054 jamaah haji yang berada di Madinah. Jamaah akan diberangkatkan menuju Mekkah untuk melaksanakan umrah wajib dan berbagai ibadah lainnya sampai selesainya seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji,” katanya.

Dia juga memohon bantuan dan dukungan semua pihak, terutama alim ulama dan para guru agar dapat menyampaikan di majelis-majelis ilmu yang diampunya tentang pentingnya menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. “Kami juga minta para pembimbing ibadah dan petugas haji selalu mengedukasi jemaah untuk memperbanyak minum, jangan menunggu haus, serta tidak melakukan aktivitas yang berlebihan,” kata dia.

Selalu Pakai Alat Pelindung Diri

Terpisah, dokter jaga Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Wahyudi Hidayat menyarankan jamaah haji agar mematuhi pesan-pesan kesehatan petugas di lapangan. Saran ini disampaikan terkait adanya pasien dengan kasus kaki melepuh akibat tidak memakai sandal.

“Dari kasus ini kami mengimbau jamaah haji mematuhi pesan-pesan petugas kesehatan di lapangan,” kata Wahyudi di KKHI Madinah, Selasa (7/6).

Wahyudi memastikan, petugas kesehatan melalui tim promosi kesehatan (promkes) sudah mengimbau jamaah sejak tiba di bandara untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) jika keluar pondokan. APD yang wajib dipakai saat pondokan di antaranya masker, topi, kacamata, dan sandal. “Jamaah jangan biasakan menitipkan sandal kepada temannya. Sandal harus dibawa masing-masing,” katanya.

Jamaah disarankan keluar pondokan membawa kantong plastik. Tujuannya digunakan sebagai tempat menyimpan sandal ketika masuk masjid. Wahyudi juga menyarankan jamaah memilih air zamzam yang tidak dingin saat sudah terik panas. Hal ini demi menjaga kesehatan tenggorokan agar tidak sakit. “Kurangi minuman dingin,” katanya.

Wahyudi menuturkan, ada dua pilihan air zamzam yang ditempatkan di termos-termos di dalam masjid. Termos yang tidak dingin dan termos dingin. Termos ini ditempatkan di setiap shaf masjid Nabawi.

Manfaatkan Layanan KKHI

Sementara, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan jamaah agar dapat memanfaatkan layanan yang terdapat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) secara gratis. “Bagi calon haji yang memiliki keluhan terkait kondisi kesehatan dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang ada di KKHI secara gratis, tidak dipungut biaya,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (7/6).

Agus menjelaskan KKHI di Arab Saudi siap memberikan pelayanan kesehatan kepada para jamaah calon haji asal Indonesia.”Pelayanan sudah disiapkan baik dari sisi tenaga medis, obat-obatan dan peralatan lainnya, siap melayani calon haji yang memiliki keluhan kesehatan,” katanya.

Menurut informasi yang didapat dari Kementerian Agama, ujar dia, KKHI telah dilengkapi dengan unit gawat darurat (UGD), high care unit (HCU), intensive care unit (ICU), rawat inap serta berbagai sarana penunjang lain.Selain itu, tenaga kesehatan, mulai dari dokter umum, dokter gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis jantung, spesialis saraf, spesialis anestesi, spesialis THT, hingga spesialis kesehatan jiwa, juga siap melayani calon haji yang mengalami keluhan kesehatan.

“Dengan demikian kami mengimbau calon haji yang merasakan keluhan kesehatan untuk tidak ragu memanfaatkan layanan kesehatan yang ada di KKHI,” katanya.

Agus juga berharap sosialisasi mengenai keberadaan KKHI dapat terus diintensifkan kepada jamaah calon haji.”Dengan demikian jamaah calon haji dapat mengetahui mengenai keberadaan KKHI dan juga mengetahui mengenai layanan apa saja yang ada dan dapat dimanfaatkan oleh calon haji Indonesia yang memiliki keluhan kesehatan selama berada di Tanah Suci,” katanya.

Di samping itu, dia juga berharap sosialisasi kepada jamaah calon haji mengenai pentingnya menjaga kesehatan dapat terus digencarkan.”Sosialisasi harus terus digencarkan guna mengingatkan jamaah calon haji untuk memperhatikan dan menjaga kondisi kesehatan baik sebelum berangkat hingga kembali ke Tanah Air,” katanya.

Menurutnya, jamaah calon haji dapat menjaga kondisi kesehatan fisik dengan minum banyak air, menjaga pola makan serta tidur dan olahraga ringan.”Asupan cairan sangat penting, per dua jam sekali minimal masuk sekitar 150 ml agar tidak dehidrasi,” katanya. (snd/kps/cnni/bbs/adz)

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, ada 22 calon jamaah haji (CJH) terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Budi Sylvana, jamaah tersebut terinfeksi sebelum berangkat ke Tanah Suci. Hal ini menyebabkan keberangkatan mereka harus ditunda.

Menurut Budi Sylvana, termuan 22 CJH tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR. “Alhamdulillah dari 22 jamaah tersebut, 13 sudah diberangkatkan. Sehingga tinggal 9 jamaah lagi yang masih harus ditunda keberangkatannya,” kata Budi dalam jumpa pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443 Hijriah yang disiarkan secara daring, Selasa (7/6).

Guna mengantisipasi terpapar Covid-19 sebelum berangkat ke Tanah Suci, Budi berpesan kepada para jamaah yang ingin menggelar walimatus safar agar dilaksanakan jauh hari sebelum berangkat. Acara tersebut merupakan syukuran sebelum seseorang jamaah berangkat beribadah haji.

Pihaknya juga mengimbau agar para jamaah tidak bepergian ke tempat-tempat umum bila tidak dibutuhkan. “Sehingga saat menjelang keberangkatan, jemaah haji bisa lebih bisa membatasi kegiatan dan fokus pada persiapan menuju tanah suci,” tuturnya.

Budi juga melaporkan data jamaah haji yang sakit dan wafat di Arab Saudi. Sebanyak dua orang jamaah haji dinyatakan sakit dan kini dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah. Kemudian untuk jamaah yang meninggal dunia, tercatat satu orang atas nama Suhati Rahmat Ali binti Haji Rahmat nomor paspor C6495065 usia 64 tahun dari kloter 1 Jakarta – Pondok Gede, Bekasi.

Lalu terkait operasional penyelenggaraan ibadah haji 2022, kata Budi, berdasarkan data Siskohat, Selasa (7/6) pukul 09.00 WIB, Indonesia telah memberangkatkan sebanyak 21 kloter dengan jumlah jamaah dan petugas haji sebanyak 7.991 orang ke Tanah Suci. “Kami juga menyampaikan rencana pemberangkatan jamaah haji Indonesia pada hari ini, Selasa, 7 Juni 2022, jumlah jamaah dan petugas haji yang akan diberangkatkan seluruhnya berjumlah 3.259 orang dari 5 embarkasi yaitu embarkasi Jakarta Pondok Gede, Jakarta Bekasi, Padang, Solo, dan Surabaya,” katanya.

“Saat ini terdapat 7.054 jamaah haji yang berada di Madinah. Jamaah akan diberangkatkan menuju Mekkah untuk melaksanakan umrah wajib dan berbagai ibadah lainnya sampai selesainya seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji,” katanya.

Dia juga memohon bantuan dan dukungan semua pihak, terutama alim ulama dan para guru agar dapat menyampaikan di majelis-majelis ilmu yang diampunya tentang pentingnya menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. “Kami juga minta para pembimbing ibadah dan petugas haji selalu mengedukasi jemaah untuk memperbanyak minum, jangan menunggu haus, serta tidak melakukan aktivitas yang berlebihan,” kata dia.

Selalu Pakai Alat Pelindung Diri

Terpisah, dokter jaga Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Wahyudi Hidayat menyarankan jamaah haji agar mematuhi pesan-pesan kesehatan petugas di lapangan. Saran ini disampaikan terkait adanya pasien dengan kasus kaki melepuh akibat tidak memakai sandal.

“Dari kasus ini kami mengimbau jamaah haji mematuhi pesan-pesan petugas kesehatan di lapangan,” kata Wahyudi di KKHI Madinah, Selasa (7/6).

Wahyudi memastikan, petugas kesehatan melalui tim promosi kesehatan (promkes) sudah mengimbau jamaah sejak tiba di bandara untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) jika keluar pondokan. APD yang wajib dipakai saat pondokan di antaranya masker, topi, kacamata, dan sandal. “Jamaah jangan biasakan menitipkan sandal kepada temannya. Sandal harus dibawa masing-masing,” katanya.

Jamaah disarankan keluar pondokan membawa kantong plastik. Tujuannya digunakan sebagai tempat menyimpan sandal ketika masuk masjid. Wahyudi juga menyarankan jamaah memilih air zamzam yang tidak dingin saat sudah terik panas. Hal ini demi menjaga kesehatan tenggorokan agar tidak sakit. “Kurangi minuman dingin,” katanya.

Wahyudi menuturkan, ada dua pilihan air zamzam yang ditempatkan di termos-termos di dalam masjid. Termos yang tidak dingin dan termos dingin. Termos ini ditempatkan di setiap shaf masjid Nabawi.

Manfaatkan Layanan KKHI

Sementara, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan jamaah agar dapat memanfaatkan layanan yang terdapat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) secara gratis. “Bagi calon haji yang memiliki keluhan terkait kondisi kesehatan dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang ada di KKHI secara gratis, tidak dipungut biaya,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (7/6).

Agus menjelaskan KKHI di Arab Saudi siap memberikan pelayanan kesehatan kepada para jamaah calon haji asal Indonesia.”Pelayanan sudah disiapkan baik dari sisi tenaga medis, obat-obatan dan peralatan lainnya, siap melayani calon haji yang memiliki keluhan kesehatan,” katanya.

Menurut informasi yang didapat dari Kementerian Agama, ujar dia, KKHI telah dilengkapi dengan unit gawat darurat (UGD), high care unit (HCU), intensive care unit (ICU), rawat inap serta berbagai sarana penunjang lain.Selain itu, tenaga kesehatan, mulai dari dokter umum, dokter gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis jantung, spesialis saraf, spesialis anestesi, spesialis THT, hingga spesialis kesehatan jiwa, juga siap melayani calon haji yang mengalami keluhan kesehatan.

“Dengan demikian kami mengimbau calon haji yang merasakan keluhan kesehatan untuk tidak ragu memanfaatkan layanan kesehatan yang ada di KKHI,” katanya.

Agus juga berharap sosialisasi mengenai keberadaan KKHI dapat terus diintensifkan kepada jamaah calon haji.”Dengan demikian jamaah calon haji dapat mengetahui mengenai keberadaan KKHI dan juga mengetahui mengenai layanan apa saja yang ada dan dapat dimanfaatkan oleh calon haji Indonesia yang memiliki keluhan kesehatan selama berada di Tanah Suci,” katanya.

Di samping itu, dia juga berharap sosialisasi kepada jamaah calon haji mengenai pentingnya menjaga kesehatan dapat terus digencarkan.”Sosialisasi harus terus digencarkan guna mengingatkan jamaah calon haji untuk memperhatikan dan menjaga kondisi kesehatan baik sebelum berangkat hingga kembali ke Tanah Air,” katanya.

Menurutnya, jamaah calon haji dapat menjaga kondisi kesehatan fisik dengan minum banyak air, menjaga pola makan serta tidur dan olahraga ringan.”Asupan cairan sangat penting, per dua jam sekali minimal masuk sekitar 150 ml agar tidak dehidrasi,” katanya. (snd/kps/cnni/bbs/adz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/