31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Istana Bantah Prabowo Pernah Pukuli SBY

Prabowo saat menjandi Komandan Kopassus.
Prabowo saat di Kopassus.

SUMUTPOS.CO – Isu bahwa Prabowo pernah memukuli Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat keduanya masih menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil) direspons pihak istana. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha membantah kabar tersebut.

“Yang saya ketahui dan saya dengar langsung dari presiden bahwa itu (Prabowo pukul SBY, Red) tidak benar, sebagaimana dalam berita yang disebutkan ada pemukulan dan sebagainya,” jelas Julian di kompleks istana kepresidenan kemarin (7/7).

Ketika ditanya lebih jauh, Julian enggan menanggapi. Dia menuturkan, pihaknya tidak mengetahui secara persis benar tidaknya kabar pemukulan tersebut. “Tentu ini bukan posisi saya bisa mengomentari secara langsung dan memang saya tidak mengetahui secara persis. Ada pihak nanti yang mungkin lebih tepat untuk bisa menjelaskan hal ini,” tegasnya.

Seperti diketahui, isu pemukulan tersebut kali pertama dimunculkan mantan Ketua Tim Investigasi Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998 Hermawan Sulistyo. Dia menuturkan bahwa Prabowo pernah memukuli SBY saat sama-sama di Akmil. Terkait pernyataan Hermawan tersebut, Julian menegaskan bahwa pihak istana tidak akan mengambil tindakan apa pun, termasuk upaya hukum. “Saya kira, tidak perlu menanggapi lagi. Itu tidak ada nilai substansinya,” imbuh Julian.

Dalam sebuah diskusi publik yang digelar Imparsial pada Kamis lalu (3/7), Hermawan mengungkap hubungan SBY dan Prabowo. Pernyataan-pernyataan Hermawan terkait hubungan kedua jenderal itu kemudian diunggah ke YouTube. Dalam video berdurasi 22 menit tersebut, dia menyebutkan SBY pernah digebuki Prabowo. Karena itu, Hermawan mengaku heran SBY akhirnya mendukung Prabowo. SBY dan Prabowo sama-sama masuk Akmil tahun 1970. Pada 1973 SBY lulus, sedangkan Prabowo pada 1974. (ken/c10/tom)

Prabowo saat menjandi Komandan Kopassus.
Prabowo saat di Kopassus.

SUMUTPOS.CO – Isu bahwa Prabowo pernah memukuli Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat keduanya masih menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil) direspons pihak istana. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha membantah kabar tersebut.

“Yang saya ketahui dan saya dengar langsung dari presiden bahwa itu (Prabowo pukul SBY, Red) tidak benar, sebagaimana dalam berita yang disebutkan ada pemukulan dan sebagainya,” jelas Julian di kompleks istana kepresidenan kemarin (7/7).

Ketika ditanya lebih jauh, Julian enggan menanggapi. Dia menuturkan, pihaknya tidak mengetahui secara persis benar tidaknya kabar pemukulan tersebut. “Tentu ini bukan posisi saya bisa mengomentari secara langsung dan memang saya tidak mengetahui secara persis. Ada pihak nanti yang mungkin lebih tepat untuk bisa menjelaskan hal ini,” tegasnya.

Seperti diketahui, isu pemukulan tersebut kali pertama dimunculkan mantan Ketua Tim Investigasi Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998 Hermawan Sulistyo. Dia menuturkan bahwa Prabowo pernah memukuli SBY saat sama-sama di Akmil. Terkait pernyataan Hermawan tersebut, Julian menegaskan bahwa pihak istana tidak akan mengambil tindakan apa pun, termasuk upaya hukum. “Saya kira, tidak perlu menanggapi lagi. Itu tidak ada nilai substansinya,” imbuh Julian.

Dalam sebuah diskusi publik yang digelar Imparsial pada Kamis lalu (3/7), Hermawan mengungkap hubungan SBY dan Prabowo. Pernyataan-pernyataan Hermawan terkait hubungan kedua jenderal itu kemudian diunggah ke YouTube. Dalam video berdurasi 22 menit tersebut, dia menyebutkan SBY pernah digebuki Prabowo. Karena itu, Hermawan mengaku heran SBY akhirnya mendukung Prabowo. SBY dan Prabowo sama-sama masuk Akmil tahun 1970. Pada 1973 SBY lulus, sedangkan Prabowo pada 1974. (ken/c10/tom)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/