SUMUTPOS.CO – Jamaah haji Indonesia yang akan memasuki Makkah mulai 10 September diminta berhati-hati selama berada di Makkah terutama di Masjidil Haram agar tidak tersasar, tertipu atau kesehatan terganggu.
“Kami sendiri akan menyiapkan pos-pos di sekitar Masjidil Haram untuk membantu jamaah,” kata Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram, Muhammad Hasan.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman sebelumnya ditemukan beberapa kasus-kasus penipuan dan pemerasan.
Penipuan yang terjadi biasa ada orang yang pura-pura ingin menolong, misalnya bersedia dititipkan barang bawaan saat akan ke toilet, namun kemudian barang dibawa lari. Seringkali mereka ada warga Indonesia yang lama tinggal di Arab Saudi.
Jamaah juga diminta berhati-hati dengan joki untuk mencium Hazar Aswad, namun kemudian ternyata meminta imbalan yang besar.
Tidak jarang mereka juga mempunyai pakaian yang mirip dengan petugas haji.
Untuk itu Hasan meminta jamaah tidak membawa uang banyak saat ke Masjidil Haram. “Bawa uang seperlunya untuk membeli yang kecil-kecil,” katanya.
Hasan juga mengingatkan agar jamaah jangan terlepas dari rombongan.
Namun demikian petugas Sektor Khusus dengan menggunakan tanda khusus akan di beberapa pos untuk membantu jamaah yang kehilangan arah dan menghadapi masalahnya.
Saat ini personel Sektor Khusus sebanyak 22 orang yakni 12 orang dari Indonesia dan 10 orang tenaga musiman (mukimim dan mahasiswa).
Personel dari Indonesia berasal dari TNI AD dan Kepolisian. Namun pada 16 September posko akan menerima bantuan tenaga lagi sebanyak 20 orang. (bbs)
SUMUTPOS.CO – Jamaah haji Indonesia yang akan memasuki Makkah mulai 10 September diminta berhati-hati selama berada di Makkah terutama di Masjidil Haram agar tidak tersasar, tertipu atau kesehatan terganggu.
“Kami sendiri akan menyiapkan pos-pos di sekitar Masjidil Haram untuk membantu jamaah,” kata Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram, Muhammad Hasan.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman sebelumnya ditemukan beberapa kasus-kasus penipuan dan pemerasan.
Penipuan yang terjadi biasa ada orang yang pura-pura ingin menolong, misalnya bersedia dititipkan barang bawaan saat akan ke toilet, namun kemudian barang dibawa lari. Seringkali mereka ada warga Indonesia yang lama tinggal di Arab Saudi.
Jamaah juga diminta berhati-hati dengan joki untuk mencium Hazar Aswad, namun kemudian ternyata meminta imbalan yang besar.
Tidak jarang mereka juga mempunyai pakaian yang mirip dengan petugas haji.
Untuk itu Hasan meminta jamaah tidak membawa uang banyak saat ke Masjidil Haram. “Bawa uang seperlunya untuk membeli yang kecil-kecil,” katanya.
Hasan juga mengingatkan agar jamaah jangan terlepas dari rombongan.
Namun demikian petugas Sektor Khusus dengan menggunakan tanda khusus akan di beberapa pos untuk membantu jamaah yang kehilangan arah dan menghadapi masalahnya.
Saat ini personel Sektor Khusus sebanyak 22 orang yakni 12 orang dari Indonesia dan 10 orang tenaga musiman (mukimim dan mahasiswa).
Personel dari Indonesia berasal dari TNI AD dan Kepolisian. Namun pada 16 September posko akan menerima bantuan tenaga lagi sebanyak 20 orang. (bbs)