JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tahun ini jumlah kuota haji kembali normal. Setelah sejak 2013 lalu dipotong 20 persen untuk seluruh negara. Ternyata kembalinya kuota normal ini, tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur layanan jamaah haji di Mina.
Duta Besar untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan, secara umum pelayanan haji berjalan baik. Padahal dia sempat khawatir pelayanan tidak maksimal, karena jamaah haji bertambah banyak. ’’Jamaah Indonesia saja bertambah 52.200 orang dibandingkan tahun lalu,’’ katanya di Jeddah kemarin (7/9).
Dia menuturkan layanan di Mina yang perlu ditingkatkan tahun depan adalah fasilitas tenda dan toilet. Secara khusus dia berharap tenda dan toilet bisa dibagung bertingkat. Sehingga jamaah yang akan menggunakan toilet tidak perlu antri panjang seperti yang terjadi tahun ini. Bahkan jamaah di dalam tenda juga tidak perlu tidur sambil duduk, karena harus bedesak-desakan.
Meskipun tahun ini jamaah haji di Mina sudah sangat padat, Agus mengatakan tidak tertutup kemungkinan untuk penambahan kuota tahun depan. Dia secara khusus akan menyampaikan permintaan penambahan kuota haji ke pemerintah Arab Saudi. Selain itu juga menggunakan jalur diplomasi ke Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Sementara itu setelah aktivitas haji mulai longgar, sejumlah jamaah yang masih di Makkah dan menunggu kepulangan, banyak yang mencari kesempatan berwisata atau ziarah ke Jeddah. Kepala Daerah Kerja Makkah Nasrullah Jasam menegaskan tidak ada paket ziarah atau wisata di Jeddah. Alasannya adalah Jeddah bukan termasuk dalam kawasan masyair muqqaddas atau tempat yang suci. Tidak seperti Mina, Mudzalifah, atau Mina.
Setelah ditelusuri, teranyata kegiatan ziarah di Jeddah itu itu dilakukan atas inisiatif KBIH. Rata-rata jamaah haji diminta ongkos 50 riyal/orang (Rp 177 ribu). Biaya itu untuk sewa kendaraan yang mengantar dari Makkah ke Jeddah pulang-pergi. (wan/jpg/ain/adz)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tahun ini jumlah kuota haji kembali normal. Setelah sejak 2013 lalu dipotong 20 persen untuk seluruh negara. Ternyata kembalinya kuota normal ini, tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur layanan jamaah haji di Mina.
Duta Besar untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan, secara umum pelayanan haji berjalan baik. Padahal dia sempat khawatir pelayanan tidak maksimal, karena jamaah haji bertambah banyak. ’’Jamaah Indonesia saja bertambah 52.200 orang dibandingkan tahun lalu,’’ katanya di Jeddah kemarin (7/9).
Dia menuturkan layanan di Mina yang perlu ditingkatkan tahun depan adalah fasilitas tenda dan toilet. Secara khusus dia berharap tenda dan toilet bisa dibagung bertingkat. Sehingga jamaah yang akan menggunakan toilet tidak perlu antri panjang seperti yang terjadi tahun ini. Bahkan jamaah di dalam tenda juga tidak perlu tidur sambil duduk, karena harus bedesak-desakan.
Meskipun tahun ini jamaah haji di Mina sudah sangat padat, Agus mengatakan tidak tertutup kemungkinan untuk penambahan kuota tahun depan. Dia secara khusus akan menyampaikan permintaan penambahan kuota haji ke pemerintah Arab Saudi. Selain itu juga menggunakan jalur diplomasi ke Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Sementara itu setelah aktivitas haji mulai longgar, sejumlah jamaah yang masih di Makkah dan menunggu kepulangan, banyak yang mencari kesempatan berwisata atau ziarah ke Jeddah. Kepala Daerah Kerja Makkah Nasrullah Jasam menegaskan tidak ada paket ziarah atau wisata di Jeddah. Alasannya adalah Jeddah bukan termasuk dalam kawasan masyair muqqaddas atau tempat yang suci. Tidak seperti Mina, Mudzalifah, atau Mina.
Setelah ditelusuri, teranyata kegiatan ziarah di Jeddah itu itu dilakukan atas inisiatif KBIH. Rata-rata jamaah haji diminta ongkos 50 riyal/orang (Rp 177 ribu). Biaya itu untuk sewa kendaraan yang mengantar dari Makkah ke Jeddah pulang-pergi. (wan/jpg/ain/adz)