31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Target Produksi Sawit Meleset

JAKARTA – Kinerja industri minyak sawit kuartal pertama rupanya belum memuaskan. Produksi CPO dalam jangka waktu tersebut meleset dari target yang ditentukan. Pemerintah pun menghimbau pelaku industri untuk terus menggenjot produksi.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun menyatakan, produksi minyak sawit kuartal pertama 2013 hanya mencapai 5,2 persen. Capaian itu lebih rendah 6,5 persen dari dari target sebelumnya sekitar 5,5 juta ton. “Situasi tersebut dampaknya pada stok awal tahun. Semestinya stok mencapai 2,5 juta ton  ternyata hanya 2,4 juta ton,” ujarnya di acara International Conference and Exhibition on Palm Oil (ICE-PO) 2013 di Jakarta kemarin (7/5).

Penyebab melesetnya produksi dari target adalah faktor cuaca tahun ini.  “Curah hujan tidak normal dibanding tahun lalu. Selain itu, karena itu siklus tanaman juga menjadi tak normal. Kondisi tanah menurun karena terlalu lama menggunakan pupuk anorganik atau kimia,” jelasnya.

Namun, dia tetap optimistis dengan kinerja industri kelapa sawit tahun ini. Menurut penjelasanya, produk CPO (minyak sawit mentah, Red) tahun ini bisa mencapai 28 juta ton. “Dengan begitu, kami bisa mengekpor sekitar 19 juta ton untuk negara tujuan seperti India, Cina, atau negara Uni Eropa. Karena, konsumsi minyak sawit dalam negeri hanya 9,2 juta ton. Itu terdiri dari 5,7 juta ton untuk bahan makanan dan 3,5 juta ton untuk kebutuhan industri,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Suswono membenarkan bahwa kinerja industri CPO masih belum maksimal. Pasalnya, produktivitas perkebunan sawit rakyat masih belum ideal. “Untuk itu, kami mengadakan program replanting (peremajaan, Red) terhadap lapanagn sawit yang sudah tua. Serta memberikan bantuan benih bagi program tersebut. Kami harap petani sawit bisa meneerapka good agricultultural practice (sistem penanaman bagus, Red) aar produktifitas bisa lebih besar,” katanya.(bil/jpnn)

JAKARTA – Kinerja industri minyak sawit kuartal pertama rupanya belum memuaskan. Produksi CPO dalam jangka waktu tersebut meleset dari target yang ditentukan. Pemerintah pun menghimbau pelaku industri untuk terus menggenjot produksi.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun menyatakan, produksi minyak sawit kuartal pertama 2013 hanya mencapai 5,2 persen. Capaian itu lebih rendah 6,5 persen dari dari target sebelumnya sekitar 5,5 juta ton. “Situasi tersebut dampaknya pada stok awal tahun. Semestinya stok mencapai 2,5 juta ton  ternyata hanya 2,4 juta ton,” ujarnya di acara International Conference and Exhibition on Palm Oil (ICE-PO) 2013 di Jakarta kemarin (7/5).

Penyebab melesetnya produksi dari target adalah faktor cuaca tahun ini.  “Curah hujan tidak normal dibanding tahun lalu. Selain itu, karena itu siklus tanaman juga menjadi tak normal. Kondisi tanah menurun karena terlalu lama menggunakan pupuk anorganik atau kimia,” jelasnya.

Namun, dia tetap optimistis dengan kinerja industri kelapa sawit tahun ini. Menurut penjelasanya, produk CPO (minyak sawit mentah, Red) tahun ini bisa mencapai 28 juta ton. “Dengan begitu, kami bisa mengekpor sekitar 19 juta ton untuk negara tujuan seperti India, Cina, atau negara Uni Eropa. Karena, konsumsi minyak sawit dalam negeri hanya 9,2 juta ton. Itu terdiri dari 5,7 juta ton untuk bahan makanan dan 3,5 juta ton untuk kebutuhan industri,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Suswono membenarkan bahwa kinerja industri CPO masih belum maksimal. Pasalnya, produktivitas perkebunan sawit rakyat masih belum ideal. “Untuk itu, kami mengadakan program replanting (peremajaan, Red) terhadap lapanagn sawit yang sudah tua. Serta memberikan bantuan benih bagi program tersebut. Kami harap petani sawit bisa meneerapka good agricultultural practice (sistem penanaman bagus, Red) aar produktifitas bisa lebih besar,” katanya.(bil/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/