26.7 C
Medan
Monday, April 29, 2024

TNI AU Tambah Pasukan di Luar Jawa

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi menduduki kursi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo Rabu (18/1), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memimpin langsung serah terima jabatan (sertijab) KSAU di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Jumat (20/1).

Sebagai KSAU, Hadi punya beberapa pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Di antaranya penguatan pasukan di luar Jawa. Secara tegas Gatot menekankan, kekuatan TNI harus merata. Untuk itu, perlu penataan ulang agar pasukan tidak menumpuk di Jawa.

Itu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memiliki komitmen kuat menggencarkan pembangunan di luar Jawa. Khususnya di wilayah terluar Indonesia yang berbatasan dengan beberapa negara tetangga.

“Saat ini kekuatan TNI masih terpusat di Jawa,” kata dia.

Untuk itu, TNI harus siap membangun pangkalan di pulau-pulau terluar Indonesia. Menurut Gatot, itu sesuai hakikat ancaman yang dihadapi. Jenderal TNI berusia 56 tahun itu menjelaskan, saat ini TNI tengah mengkaji lokasi dan titik untuk menyebar pasukan. Kajian dilakukan oleh tiga matra sekaligus. Yakni angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.

“Bulan Februari saya harus laporkan semua kepada presiden. Nanti keputusan ada di pemerintah,” ujarnya.

Salah satu bukti pasukan TNI menumpuk di Jawa adalah konsentrasi TNI AU di pulau tersebut. Gatot menuturkan, di Jawa matra angkatan udara memiliki beberapa pangkalan udara. Diantaranya Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Pangkalan Udara Adisutjipto (Jogjakarta), Pangkalan Udara Iswahyudi (Madiun), dan Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh (Malang).  “Padahal Indonesia sangat luas. Maka (pasukan TNI AU) akan kami sebar,” ucap dia.

Lantaran hendak di laporkan kepada presiden Februari, Gatot ingin hasil kajian sudah dia terima pekan depan. Tidak terkecuali hasil kajian dari TNI AU.

“Tanya KSAU, minggu depan sudah ada jawaban,” kata Gatot.

Disamping hasil kajian tersebut, pekerjaan rumah lain juga sudah menanti Hadi. Gatot ingin, alat utama sistem pertahanan (alutsista) mendapat perhatian. Sebab, beberapa bulan belakangan kecelakaan berkaitan alutsista TNI AU masih terjadi.

Karena itu, Gatot meminta agar Hadi memberikan perhatian serius terhadap alutsista milik TNI AU. Dia juga ingin mantan inspektur jenderal Kementerian Pertahanan (irjen Kemhan) itu berbenah serta membangun kekuatan TNI AU. Dia tidak ingin, kecelakaan alutsista matra angakatan udara terulang.

“Tidak ada jalan lain kecuali sungguh-sungguh dalam pembinaan alutsista. Mulai perencanaan, pengadaan, penggunaan, maupun pemeliharan,” ujarnya.

Berkaitan dengan hal itu, Hadi menegaskan kembali program zero accident yang sempat dia sampaikan usai dilantik oleh Presiden Jokowi. Dia berjanji bakal memperbaiki manajemen pengadaan alutsista dan manajemen latihan prajurit TNI AU.  Menurut dia itu bakal berpengaruh besar terhadap kualitas alutsista dan prajurit di bawah matra yang dia pimpin. “Bisa menekan angka kecelakaan dan diharapkan zero accident,” tegasnya.

 

Periwira tinggi yang pernah dipercaya sebagai sekretaris militer (sesmil) Presiden Jokowi itu pun mendukung penuh niatan pemerintah memperkuat pasukan di luar Jawa. Dia menegaskan, TNI AU tidak lagi berpikir Jawasentris, melainkan Indonesiasentris. Itu bakal dibuktikan dengan pengembangan TNI AU yang berdasar pada upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“TNI AU akan membangun Natuna, Morotai, Biak, dan Selaru,” jelas dia.

Tidak hanya itu, TNI pengembangan ruang udara di Jawa pun bakal diatur sedemikian rupa. Menurut Hadi, saat ini traffic udara di di bagian utara Jawa sangat tinggi. Karena itu, dia berniat memanfaatkan ruang udara di bagian selatan Jawa.  Disamping membagi konsentrasi traffic penerbangan, dia yakin pengembangan itu bakal menghemat penggunaan bahan bakar sampai 20 persen. “Jadi, tidak hanya di utara. Kami akan bagi di sebelah selatan,” jelasnya. (syn/jpg/yaa)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi menduduki kursi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo Rabu (18/1), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memimpin langsung serah terima jabatan (sertijab) KSAU di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Jumat (20/1).

Sebagai KSAU, Hadi punya beberapa pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Di antaranya penguatan pasukan di luar Jawa. Secara tegas Gatot menekankan, kekuatan TNI harus merata. Untuk itu, perlu penataan ulang agar pasukan tidak menumpuk di Jawa.

Itu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memiliki komitmen kuat menggencarkan pembangunan di luar Jawa. Khususnya di wilayah terluar Indonesia yang berbatasan dengan beberapa negara tetangga.

“Saat ini kekuatan TNI masih terpusat di Jawa,” kata dia.

Untuk itu, TNI harus siap membangun pangkalan di pulau-pulau terluar Indonesia. Menurut Gatot, itu sesuai hakikat ancaman yang dihadapi. Jenderal TNI berusia 56 tahun itu menjelaskan, saat ini TNI tengah mengkaji lokasi dan titik untuk menyebar pasukan. Kajian dilakukan oleh tiga matra sekaligus. Yakni angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.

“Bulan Februari saya harus laporkan semua kepada presiden. Nanti keputusan ada di pemerintah,” ujarnya.

Salah satu bukti pasukan TNI menumpuk di Jawa adalah konsentrasi TNI AU di pulau tersebut. Gatot menuturkan, di Jawa matra angkatan udara memiliki beberapa pangkalan udara. Diantaranya Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Pangkalan Udara Adisutjipto (Jogjakarta), Pangkalan Udara Iswahyudi (Madiun), dan Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh (Malang).  “Padahal Indonesia sangat luas. Maka (pasukan TNI AU) akan kami sebar,” ucap dia.

Lantaran hendak di laporkan kepada presiden Februari, Gatot ingin hasil kajian sudah dia terima pekan depan. Tidak terkecuali hasil kajian dari TNI AU.

“Tanya KSAU, minggu depan sudah ada jawaban,” kata Gatot.

Disamping hasil kajian tersebut, pekerjaan rumah lain juga sudah menanti Hadi. Gatot ingin, alat utama sistem pertahanan (alutsista) mendapat perhatian. Sebab, beberapa bulan belakangan kecelakaan berkaitan alutsista TNI AU masih terjadi.

Karena itu, Gatot meminta agar Hadi memberikan perhatian serius terhadap alutsista milik TNI AU. Dia juga ingin mantan inspektur jenderal Kementerian Pertahanan (irjen Kemhan) itu berbenah serta membangun kekuatan TNI AU. Dia tidak ingin, kecelakaan alutsista matra angakatan udara terulang.

“Tidak ada jalan lain kecuali sungguh-sungguh dalam pembinaan alutsista. Mulai perencanaan, pengadaan, penggunaan, maupun pemeliharan,” ujarnya.

Berkaitan dengan hal itu, Hadi menegaskan kembali program zero accident yang sempat dia sampaikan usai dilantik oleh Presiden Jokowi. Dia berjanji bakal memperbaiki manajemen pengadaan alutsista dan manajemen latihan prajurit TNI AU.  Menurut dia itu bakal berpengaruh besar terhadap kualitas alutsista dan prajurit di bawah matra yang dia pimpin. “Bisa menekan angka kecelakaan dan diharapkan zero accident,” tegasnya.

 

Periwira tinggi yang pernah dipercaya sebagai sekretaris militer (sesmil) Presiden Jokowi itu pun mendukung penuh niatan pemerintah memperkuat pasukan di luar Jawa. Dia menegaskan, TNI AU tidak lagi berpikir Jawasentris, melainkan Indonesiasentris. Itu bakal dibuktikan dengan pengembangan TNI AU yang berdasar pada upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“TNI AU akan membangun Natuna, Morotai, Biak, dan Selaru,” jelas dia.

Tidak hanya itu, TNI pengembangan ruang udara di Jawa pun bakal diatur sedemikian rupa. Menurut Hadi, saat ini traffic udara di di bagian utara Jawa sangat tinggi. Karena itu, dia berniat memanfaatkan ruang udara di bagian selatan Jawa.  Disamping membagi konsentrasi traffic penerbangan, dia yakin pengembangan itu bakal menghemat penggunaan bahan bakar sampai 20 persen. “Jadi, tidak hanya di utara. Kami akan bagi di sebelah selatan,” jelasnya. (syn/jpg/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/