26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wamenkes: Rombongan Umrah Harus Dibawa ke RS

JAKARTA- Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti berharap masyarakat tidak panik dengan wabah flu Arab dari virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Namun, pernyataan yang disampaikan Ali Gufron ini bisa jadi malah membuat warga makin galau.

MERS di Arab Saudi.
MERS di Arab Saudi.

Bagaimana tidak, Ali meminta seluruh anggota rombongan umrah yang bersama KS, agar segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes laboratorium  menggunakan Polymerase Chain Reactor (PCR ). Termasuk juga siapa saja yang pernah melakukan kontak fisik dengan warga Medan yang telah meninggal dunia pada 4 Mei 2014 itu.

“Tolong dibawa saja ke rumah sakit untuk dites di laboratorium. Termasuk juga yang pernah kontak. Ini untuk memastikan apakah mereka terjangkit MERS atau tidak,” ujar Ali Gufron kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (8/5).

Seperti diketahui, berdasar keterangan Plh Kadis Kesehatan Pemprov Sumut Sri Suryani Purnamawati, terlacak ada 30 orang yang satu rombongan umrah dengan KS. Tujuh di antaranya warga Sumut dan 23 lainnya dikabarkan berasal dari Lhoksukon dan Langsa, Aceh. Rombongan umroh ini tiba di Bandara Kualanamu ada 2 Mei 2014.

Satu anggota rombongan, Syn, juga sempat dirawat di RS Adam Malik Medan, setelah mendapat rujukan dari RSU Medistra Lubukpakam.

“Sekali lagi, untuk langkah antisipasi, yang pernah kontak dengan almarhum dan yang bersamaan dari Arab, agar tes labolarium,” ulang Ali menegaskan.

Antisipasi ini penting, lantaran menurut Ali, masa inkubasi virus ini sekitar dua minggu. Jika terhitung sejak rombongan umrah pulang ke tanah air pada 2 Mei, maka saat ini potensi penularan itu ada.

Mengenai KS sendiri, Ali mengatakan, hingga kemarin belum keluar hasil tes laboratoriumnya, sehingga belum bisa diketahui apakah almarhum positif flu Arab atau tidak. “Untuk kasus Medan, belum dipastikan MERS, masih diduga karena hasil lab belum keluar,” ujarnya lagi.

Dia berharap masyarakat Sumut, Aceh, dan sekitarnya tidak panik. “Jangan panik tapi harus tetap waspada,” pesannya.

Bagaimana orang awam bisa membedakan antara flu biasa dengan gejala MERS? Ali mengatakan, memang agak sulit membedakannya.

“Jadi, kalau misalnya mengalami batuk pilek, panas demam,  dan sesak nafas, nafas pendek-pendek, ya langsung saja ke rumah sakit. Jangan mengira-ngira sendiri,” terangnya.

Mengenai orang yang beresiko terkena MERS, apakah hanya anak-anak balita dan yang usia lanjut saja? Ali menjawab tidak.

“Secara umum, usia lanjut dan anak-anak memang resiko tinggi. Tetapi ternyata sudah ada kasus umur 40 tahun juga kena,” kata pria asal Blitar itu.

Posko Flu Arab di Dinkes Medan

Menanggapi kasus flu Arab atau MERS-CoV Dinas Kesehatan Sumatera Utara membentuk posko penanggulangan sebagai pusat koordinasi. Posko itu berada di Dinkes Medan di Prof HM Yamin Medan.

Demikian hasil rapat Koordinasi Kewaspadaan MERS-CoV lintas sektor di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Kamis (8/5).

Kadinkes Sumut, RR SH Surjantini mengatakan, setiap rumah sakit yang merujuk pasien suspect flu Arab ke RSUP H Adam Malik Medan, diharapkan dapat memberikan laporan ke posko penanggulangan tersebut.

“Pemantauan dapat segera dilakukan baik kepada suspect maupun orang yang kontak dengan suspect,” kata wanita yang akrab disapa Ninik ini pada wartawan.

Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Sumut, NG Hikmet bahwa posko koordinasi ini, perlu dibuat agar Sumut tidak kecolongan.

Demi efektivikas koordinasi, posko ini melibatkan semua Satuan Perangkat Kerja Daerah (SPKD) yang terkait. Terdiri dari Dinkes, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, RS Haji Medan, Badan Laboratorium Kesehatan (Balabkes) Sumut, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Sumut, Kantor Wilayah (Kanwil), dan  Kementerian Agama (Kemenag).

Sampai saat ini, masih tersisa dua orang pasien suspect flu Arab yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan.

Ninik menuturkan, selain pasien yang dirawat, ada dua warga Helvetia Medan yang datang memeriksakan diri ke RSUP H Adam Malik Medan. “Pasien suami istri ini tidak dirujuk. Pulang umrah dan tiba Bandara Kualanamu, langsung dibawa anaknya untuk mendapatkan pemeriksaan karena mengalami demam dan batuk. Namun, setelah diperiksa , tidak ada gejala. Hanya sakit demam biasa sehingga disarankan pulang,” terangnya.

Kepala Departemen Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof Luhur Soeroso SpP (K) menyebut, kondisi dua pasien suspect flu Arab yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan sudah membaik.

Pasien atas nama SHN (50), bukan SYN, sudah dikirim kembali ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Jakarta. Sedangkan kepada pasien atas nama SPJ (54) specimen pertama, sudah diambil dan Kamis (8/5) sudah dikirim ke Jakarta.

“Meski kondisi mereka membaik,  pasien belum diperbolehkan pulang hingga hasil pemeriksaan swap (dahak) dari Balitbangkes Kemenkes RI didapatkan. Dan hasil pemeriksaan akan didapatkan dalam empat hingga lima hari mendatang,” tukasnya. (sam/nit/tom)

JAKARTA- Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti berharap masyarakat tidak panik dengan wabah flu Arab dari virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Namun, pernyataan yang disampaikan Ali Gufron ini bisa jadi malah membuat warga makin galau.

MERS di Arab Saudi.
MERS di Arab Saudi.

Bagaimana tidak, Ali meminta seluruh anggota rombongan umrah yang bersama KS, agar segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes laboratorium  menggunakan Polymerase Chain Reactor (PCR ). Termasuk juga siapa saja yang pernah melakukan kontak fisik dengan warga Medan yang telah meninggal dunia pada 4 Mei 2014 itu.

“Tolong dibawa saja ke rumah sakit untuk dites di laboratorium. Termasuk juga yang pernah kontak. Ini untuk memastikan apakah mereka terjangkit MERS atau tidak,” ujar Ali Gufron kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (8/5).

Seperti diketahui, berdasar keterangan Plh Kadis Kesehatan Pemprov Sumut Sri Suryani Purnamawati, terlacak ada 30 orang yang satu rombongan umrah dengan KS. Tujuh di antaranya warga Sumut dan 23 lainnya dikabarkan berasal dari Lhoksukon dan Langsa, Aceh. Rombongan umroh ini tiba di Bandara Kualanamu ada 2 Mei 2014.

Satu anggota rombongan, Syn, juga sempat dirawat di RS Adam Malik Medan, setelah mendapat rujukan dari RSU Medistra Lubukpakam.

“Sekali lagi, untuk langkah antisipasi, yang pernah kontak dengan almarhum dan yang bersamaan dari Arab, agar tes labolarium,” ulang Ali menegaskan.

Antisipasi ini penting, lantaran menurut Ali, masa inkubasi virus ini sekitar dua minggu. Jika terhitung sejak rombongan umrah pulang ke tanah air pada 2 Mei, maka saat ini potensi penularan itu ada.

Mengenai KS sendiri, Ali mengatakan, hingga kemarin belum keluar hasil tes laboratoriumnya, sehingga belum bisa diketahui apakah almarhum positif flu Arab atau tidak. “Untuk kasus Medan, belum dipastikan MERS, masih diduga karena hasil lab belum keluar,” ujarnya lagi.

Dia berharap masyarakat Sumut, Aceh, dan sekitarnya tidak panik. “Jangan panik tapi harus tetap waspada,” pesannya.

Bagaimana orang awam bisa membedakan antara flu biasa dengan gejala MERS? Ali mengatakan, memang agak sulit membedakannya.

“Jadi, kalau misalnya mengalami batuk pilek, panas demam,  dan sesak nafas, nafas pendek-pendek, ya langsung saja ke rumah sakit. Jangan mengira-ngira sendiri,” terangnya.

Mengenai orang yang beresiko terkena MERS, apakah hanya anak-anak balita dan yang usia lanjut saja? Ali menjawab tidak.

“Secara umum, usia lanjut dan anak-anak memang resiko tinggi. Tetapi ternyata sudah ada kasus umur 40 tahun juga kena,” kata pria asal Blitar itu.

Posko Flu Arab di Dinkes Medan

Menanggapi kasus flu Arab atau MERS-CoV Dinas Kesehatan Sumatera Utara membentuk posko penanggulangan sebagai pusat koordinasi. Posko itu berada di Dinkes Medan di Prof HM Yamin Medan.

Demikian hasil rapat Koordinasi Kewaspadaan MERS-CoV lintas sektor di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Kamis (8/5).

Kadinkes Sumut, RR SH Surjantini mengatakan, setiap rumah sakit yang merujuk pasien suspect flu Arab ke RSUP H Adam Malik Medan, diharapkan dapat memberikan laporan ke posko penanggulangan tersebut.

“Pemantauan dapat segera dilakukan baik kepada suspect maupun orang yang kontak dengan suspect,” kata wanita yang akrab disapa Ninik ini pada wartawan.

Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Sumut, NG Hikmet bahwa posko koordinasi ini, perlu dibuat agar Sumut tidak kecolongan.

Demi efektivikas koordinasi, posko ini melibatkan semua Satuan Perangkat Kerja Daerah (SPKD) yang terkait. Terdiri dari Dinkes, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, RS Haji Medan, Badan Laboratorium Kesehatan (Balabkes) Sumut, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Sumut, Kantor Wilayah (Kanwil), dan  Kementerian Agama (Kemenag).

Sampai saat ini, masih tersisa dua orang pasien suspect flu Arab yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan.

Ninik menuturkan, selain pasien yang dirawat, ada dua warga Helvetia Medan yang datang memeriksakan diri ke RSUP H Adam Malik Medan. “Pasien suami istri ini tidak dirujuk. Pulang umrah dan tiba Bandara Kualanamu, langsung dibawa anaknya untuk mendapatkan pemeriksaan karena mengalami demam dan batuk. Namun, setelah diperiksa , tidak ada gejala. Hanya sakit demam biasa sehingga disarankan pulang,” terangnya.

Kepala Departemen Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof Luhur Soeroso SpP (K) menyebut, kondisi dua pasien suspect flu Arab yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan sudah membaik.

Pasien atas nama SHN (50), bukan SYN, sudah dikirim kembali ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Jakarta. Sedangkan kepada pasien atas nama SPJ (54) specimen pertama, sudah diambil dan Kamis (8/5) sudah dikirim ke Jakarta.

“Meski kondisi mereka membaik,  pasien belum diperbolehkan pulang hingga hasil pemeriksaan swap (dahak) dari Balitbangkes Kemenkes RI didapatkan. Dan hasil pemeriksaan akan didapatkan dalam empat hingga lima hari mendatang,” tukasnya. (sam/nit/tom)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/