32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

UN Perbaikan Resmi Dihapus

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Batang.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penyelenggaraan ujian nasional (UN) perbaikan ternyata hanya bertahan setahun. Setelah diluncurkan awal 2016 lalu, ujian perbaikan ini secara resmi ditiadakan. Meskipun secara resmi dihapus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tetap menyiapkan kesempatan siswa memperbaiki nilai UN.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, peserta UN 2017 yang nilainya di bawah standar tetap berkesemaptan mengikuti perbaikan. Nilai standar lulusan UN dipatok 55 poin. “Bedanya mulai tahun ini tidak ada ujian khusus untuk perbaikan seperti tahun lalu,” tuturnya di Jakarta, kemarin.

Guru besar UGM Jogjakarta itu mengatakan, peserta UN 2017 yang mendapatkan nilai jelek, bisa memperbaiki pada saat UN susulan 2018 nanti. Jadi masih ada rentang waktu selama satu tahun untuk proses perbaikan nilai. Salah satu pertimbangan Kemendikbud adalah efisiensi penyelenggaraan ujian.

Sebab pada 2016 lalu Kemendikbud menggelar tiga kali UN. Pertama adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2015 yang diselenggarakan Februari. Kedua adalah UN 2016 utama dilaksanakan di April. Dan yang ketiga adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2016 dilaksanakan di Agustus.

Pertimbangan lainnya adalah hasil evaluasi penyelenggaraan unas perbaikan 2016. Nizam menjelaskan, pada saat pendaftaran UN perbaikan 2016 ditutup, yang mendaftar mencapai 160 ribu orang. ’’Tetapi saat ujian dilaksanakan, yang ikut hanya sekitar 10 persennya saja,’’ katanya.

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Batang.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penyelenggaraan ujian nasional (UN) perbaikan ternyata hanya bertahan setahun. Setelah diluncurkan awal 2016 lalu, ujian perbaikan ini secara resmi ditiadakan. Meskipun secara resmi dihapus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tetap menyiapkan kesempatan siswa memperbaiki nilai UN.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, peserta UN 2017 yang nilainya di bawah standar tetap berkesemaptan mengikuti perbaikan. Nilai standar lulusan UN dipatok 55 poin. “Bedanya mulai tahun ini tidak ada ujian khusus untuk perbaikan seperti tahun lalu,” tuturnya di Jakarta, kemarin.

Guru besar UGM Jogjakarta itu mengatakan, peserta UN 2017 yang mendapatkan nilai jelek, bisa memperbaiki pada saat UN susulan 2018 nanti. Jadi masih ada rentang waktu selama satu tahun untuk proses perbaikan nilai. Salah satu pertimbangan Kemendikbud adalah efisiensi penyelenggaraan ujian.

Sebab pada 2016 lalu Kemendikbud menggelar tiga kali UN. Pertama adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2015 yang diselenggarakan Februari. Kedua adalah UN 2016 utama dilaksanakan di April. Dan yang ketiga adalah UN perbaikan untuk peserta ujian 2016 dilaksanakan di Agustus.

Pertimbangan lainnya adalah hasil evaluasi penyelenggaraan unas perbaikan 2016. Nizam menjelaskan, pada saat pendaftaran UN perbaikan 2016 ditutup, yang mendaftar mencapai 160 ribu orang. ’’Tetapi saat ujian dilaksanakan, yang ikut hanya sekitar 10 persennya saja,’’ katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/