32.8 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Isu Manuver Menteri Terpa Munaslub Golkar, Papa Minta Ketum

Sementara itu, Indra Bambang Utoyo berjanji bakal menjadikan Golkar sebagai Partai Modren. Dimana partai modren tidak akan tergangung hanya kepada satu orang. Partai modren merupakan kumpulan pengurus yang bersifat kolektif. Selain itu kewenangan kepengurusan ditingkat daerah juga perlu ditambah. “Saya juga akan menggandeng FKPPI untuk ikut serta membesarkan partai Golkar,” kata Indra.

Calon Ketum Golkar yang juga Ketua DPR RI, Ade Komaruddin menyampaikan rasa terimakasihnya kepada partai golkar yang telah memberikannya kesempatan. Akom-panggilan akrabnya- mengaku telah berhutang budi kepada Partai Golkar karena ia hanyalah anak seorang petani dari desa. “Terimakasih para senior, ada Bang Akbar Tanjung, ada Bang Agung, yang telah banyak memberikan bimbingan,” katanya.

Setelah melakukan safari kesejumlah pengurus DPD I se Indonesia, ia membuat sebuah rangkuman yang disebut panca karsa. Dimana panca karsa merupakan tawaran kongkrit darinya untuk mengembalikan Golkar kemasa kejaan dahulu. “Pertama kita semua harus menjadikan Parti Golkar sebagai partai moderat bersih dan berjiwa karya kekaryaan. Kedua, membangun partai modren butuh transparansi dan keterbukaan,“ujar Akom.

Point ketiga dari Panca Karsa, kata dia, yakni perlu mengedepankan semangat rekonsiliasi, konsolidasi dan kebersamaan. Keempat, perlu mengutamakan semangat meritokrasi, kerjasama dan gotong royong dalam pemenangan Golkar.

Sementara itu, Calon Ketum No urut 8, Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwasannya ketika ia dipercaya atau diberikan amanat menjadi pucuk pimpinan partai maka harus maju dalam ajang Pemilihan calon presiden.

Meski begitu, Syahrul menekankan bahwa menjadi Ketum bukanlah hal yang paling penting bagi dirinya. Sebab, mensukseskan pelaksanaan munaslublah yang paling utama.“Ini moment bersejarah, apakah setelah munaslub berakhir kejayaan partai golkar bisa kembali atau sebaliknya,“sebut pria berkacamata ini.

Persoalan dirinya yang tidak bersedia membayar iuran uang pendaftaran sebesar Rp1 Miliar kepada panitia, dinilainya hanyalah sebuah prinsip.“Saya minta maaf kalau ada perkataan yang menyinggung, tapi saya perlu mengucap rasa syukur pada akhirnya SC meloloskan meski tidak menyetor uang. Saya tidak mau bayar karena tahu, kalau mas Priyo, bung Nurdin Khalid atau bang Rambe yang akan membayarkannya,“katanya disambut tepuk tangan para hadirin yang memadari ball room hotel grand angkasa. (sam/dik)

Sementara itu, Indra Bambang Utoyo berjanji bakal menjadikan Golkar sebagai Partai Modren. Dimana partai modren tidak akan tergangung hanya kepada satu orang. Partai modren merupakan kumpulan pengurus yang bersifat kolektif. Selain itu kewenangan kepengurusan ditingkat daerah juga perlu ditambah. “Saya juga akan menggandeng FKPPI untuk ikut serta membesarkan partai Golkar,” kata Indra.

Calon Ketum Golkar yang juga Ketua DPR RI, Ade Komaruddin menyampaikan rasa terimakasihnya kepada partai golkar yang telah memberikannya kesempatan. Akom-panggilan akrabnya- mengaku telah berhutang budi kepada Partai Golkar karena ia hanyalah anak seorang petani dari desa. “Terimakasih para senior, ada Bang Akbar Tanjung, ada Bang Agung, yang telah banyak memberikan bimbingan,” katanya.

Setelah melakukan safari kesejumlah pengurus DPD I se Indonesia, ia membuat sebuah rangkuman yang disebut panca karsa. Dimana panca karsa merupakan tawaran kongkrit darinya untuk mengembalikan Golkar kemasa kejaan dahulu. “Pertama kita semua harus menjadikan Parti Golkar sebagai partai moderat bersih dan berjiwa karya kekaryaan. Kedua, membangun partai modren butuh transparansi dan keterbukaan,“ujar Akom.

Point ketiga dari Panca Karsa, kata dia, yakni perlu mengedepankan semangat rekonsiliasi, konsolidasi dan kebersamaan. Keempat, perlu mengutamakan semangat meritokrasi, kerjasama dan gotong royong dalam pemenangan Golkar.

Sementara itu, Calon Ketum No urut 8, Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwasannya ketika ia dipercaya atau diberikan amanat menjadi pucuk pimpinan partai maka harus maju dalam ajang Pemilihan calon presiden.

Meski begitu, Syahrul menekankan bahwa menjadi Ketum bukanlah hal yang paling penting bagi dirinya. Sebab, mensukseskan pelaksanaan munaslublah yang paling utama.“Ini moment bersejarah, apakah setelah munaslub berakhir kejayaan partai golkar bisa kembali atau sebaliknya,“sebut pria berkacamata ini.

Persoalan dirinya yang tidak bersedia membayar iuran uang pendaftaran sebesar Rp1 Miliar kepada panitia, dinilainya hanyalah sebuah prinsip.“Saya minta maaf kalau ada perkataan yang menyinggung, tapi saya perlu mengucap rasa syukur pada akhirnya SC meloloskan meski tidak menyetor uang. Saya tidak mau bayar karena tahu, kalau mas Priyo, bung Nurdin Khalid atau bang Rambe yang akan membayarkannya,“katanya disambut tepuk tangan para hadirin yang memadari ball room hotel grand angkasa. (sam/dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/