25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Gempa Solok Selatan, Sumbar, Tanggap Darurat Ditetapkan 14 Hari

Gempa Solok

SOLOK, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), terus melakukan penanganan terhadap dampak bencana gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR), yang terjadi Kamis (28/2) lalu. Dampak gempa tersebut, merusak ratusan rumah warga dan fasilitas umum (fasum).

Untuk memulihkan situasi pasca gempa, Pemkab Solok Selatan telah menetapkan status daerah tanggap darurat hingga 2 pekan ke depan.

“Ya, status tanggap darurat kami (pemerintah) tetapkan selama 14 hari,” ungkap Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman, Jumat (1/3).

Rahman memastikan, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Solok Selatan yang tidak terlibat langsung dalam pelayanan publik, ikut serta membantu penanganan bencana gempa yang merusak rumah warga di 3 kecamatan. “Saya sudah arahkan. Selain yang terlibat langsung dalam pelayanan publik, semua pegawai di OPD Pemkab Solok Selatan fokus membantu masyarakat dan wilayah terdampak gempa,” tegasnya.

Bahkan, tegas Rahman, jika ada kepala OPD dan pegawai yang akan melakukan kunjungan kerja ke luar daerah, diminta untuk membatalkan, jika kunjungan tersebut tidak terlalu penting. Dengan kata lain, pusat pemerintahan saat ini dipindahkan ke lokasi dampak bencana.

Sehari pascagempa, pihaknya masih fokus melakukan penanganan kesehatan dan distribusi logistik makanan. “Masyarakat yang ada di penampungan (tenda) sudah dikirimi tim dokter untuk trauma healing. Banyak yang trauma dan mau balik ke rumah,” beber Rahman.

Sebelumnya, gempabumi tektonik berkekuatan 5,3 SR mengguncang Solok Selatan sekira pukul 06.27 WIB, Kamis (28/2). Episenter gempabumi ini berada di koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, pada kedalaman 10 kilometer.

Data terakhir, jumlah kerusakan rumah akibat bencana alam ini mencapai 500 unit. Namun, belum terkonfirmasi jenis kerusakan. Sebab, hingga kini Pemkab Solok Selatan masih melakukan pendataan. Selain itu, 55 warga juga dilaporkan mengalami luka-luka. Beruntung, peristiwa ini tidak menelan korban jiwa. (jpc/saz)

Gempa Solok

SOLOK, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), terus melakukan penanganan terhadap dampak bencana gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR), yang terjadi Kamis (28/2) lalu. Dampak gempa tersebut, merusak ratusan rumah warga dan fasilitas umum (fasum).

Untuk memulihkan situasi pasca gempa, Pemkab Solok Selatan telah menetapkan status daerah tanggap darurat hingga 2 pekan ke depan.

“Ya, status tanggap darurat kami (pemerintah) tetapkan selama 14 hari,” ungkap Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman, Jumat (1/3).

Rahman memastikan, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Solok Selatan yang tidak terlibat langsung dalam pelayanan publik, ikut serta membantu penanganan bencana gempa yang merusak rumah warga di 3 kecamatan. “Saya sudah arahkan. Selain yang terlibat langsung dalam pelayanan publik, semua pegawai di OPD Pemkab Solok Selatan fokus membantu masyarakat dan wilayah terdampak gempa,” tegasnya.

Bahkan, tegas Rahman, jika ada kepala OPD dan pegawai yang akan melakukan kunjungan kerja ke luar daerah, diminta untuk membatalkan, jika kunjungan tersebut tidak terlalu penting. Dengan kata lain, pusat pemerintahan saat ini dipindahkan ke lokasi dampak bencana.

Sehari pascagempa, pihaknya masih fokus melakukan penanganan kesehatan dan distribusi logistik makanan. “Masyarakat yang ada di penampungan (tenda) sudah dikirimi tim dokter untuk trauma healing. Banyak yang trauma dan mau balik ke rumah,” beber Rahman.

Sebelumnya, gempabumi tektonik berkekuatan 5,3 SR mengguncang Solok Selatan sekira pukul 06.27 WIB, Kamis (28/2). Episenter gempabumi ini berada di koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, pada kedalaman 10 kilometer.

Data terakhir, jumlah kerusakan rumah akibat bencana alam ini mencapai 500 unit. Namun, belum terkonfirmasi jenis kerusakan. Sebab, hingga kini Pemkab Solok Selatan masih melakukan pendataan. Selain itu, 55 warga juga dilaporkan mengalami luka-luka. Beruntung, peristiwa ini tidak menelan korban jiwa. (jpc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/