28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Demokrat Menuju Kehancuran

SMS Marzuki Alie ke SBY Bocor

JAKARTA-Menjelang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat (PD) 23 Juli mendatang, suhu politik internal Partai Demokrat (PD) semakin memanas. Sejumlah petinggi di tubuh ‘partai biru’ itu terlibat friksi dan pertentangan. Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie berpendapat, Partai Demokrat kini sedang menuju kehancuran.

Pernyataan Marzuki Alie itu terekam dalam layanan pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono. SMS tersebut bocor dan beredar ke publik, menambah kisruh situasi internal Demokrat karena isinya menyangkut pertentangan-pertentangan internal partai.

Dalam SMS itu, Marzuki mengaku risau dengan banyaknya pertanyaan tentang adanya pertentangan di antara kader PD, terutama antara Ruhut Sitompul, Deny Kailimamh dan Amir Syamsuddin yang saling memojokkan dalam sebuah talkshow di televisi.

“Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini, tapi sudah berkali-kali,” tulis Marzuki.
Tak berhenti di situ, Marzuki menganggap manajemen partai sudah tidak efektif lagi.
“Apapun perintah DPP sudah tidak didengar dan adanya persoalan kepemimpinan. Selain itu, terjadi degradasi menuju kehancuran partai akibat ulah kader yang juga diprovokasi media,” tulis Marzuki.

“Ini masalah leadership. Memprihatinkan sekali, kita (Dewan Pembina) juga terkena imbas seolah tidak mempedulikan tentang kondisi partai,” tulis mantan Sekjen PD itu.
Marzuki sendiri mengaku, sebenarnya dia tidak mau terlibat dalam persoalan operasional DPP PD. Namun menurutnya, jika kondisi itu terus dibiarkan, maka PDn

akan semakin terdegradasi. PD akan menuju kehancuran.
Karenanya, Marzuki meminta SBY selaku Ketua Wanbin mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai. “Mohon Kawanbin (Ketua Dewan Pembina) mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai,” demikian akhir dari pesan Marzuki itu.
Ketika dikonfirmasi, Marzuki tak menampik isi SMS itu. Marzuki beralasan, dalam mekanisme internal PD, anggota Dewan Pembina memang memiliki hak untuk memberi saran kepada Ketua Wanbin. Namun dia sama sekali tidak ingin memperkeruh suasana apalagi mengambil keuntungan dari persoalan di internal PD saat ini.

“Ya, saya kirim SMS ke Ketua Wanbin dan tembusannya kepada anggota Wanbin, aneh urusan internal bisa beredar keluar,” ujar Marzuki Alie dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online (grup Sumut Pos), Sabtu (9/7).

Marzuki menjelaskan, Anggota Wanbnin (Dewan Pembina) punya hak untuk memberi saran kepada Ketua Wanbin sesuai mekanisme Partai.

“Tindakan itu bukan untuk mendegradasi kepengurusan Anas Urbaningrum, tapi justru diperkuat dengan tindakan tegas Ketua Wanbin selaku Ketua DK untuk menindak siapapun yang melanggar perintah atau instruksi DPP,” lanjutnya.

Marzuki mengatakan, dia hanya mencoba agar perang tanding atau saling serang antara kader Demokrat di media massa dihentikan. Apalagi saling serang antar kader itu sudah dilarang oleh DPP Demokrat.

“Kalau dibiarkan, PD akan menjadi tontonan yang tidak baik di mata publik,” kata Ketua DPR ini.
Marzuki menambahkan, SMS saran kepada SBY itu seharusnya tidak diartikan sebagai mendorong Kongres Luar Biasa. “Apa kurang tegas pernyataan saya beberapa hari yang lalu, tidak ada alasan KLB hanya karena persoalan Nazaruddin,” pungkasnya.

Seperti diketahui pada Kongres Demokrat di Bandung tahun lalu, Marzuki merupakan salah satu calon ketua umum di samping Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng. Namun melalui pemilihan ketat hingga dua putaran, Anas memenangi pemilihan ketua umum partai pemenang pemilu 2009 itu.

Sementara terkait rencana Rakornas, Ketua FPD DPR Jafar Hafsyah menyatakan bahwa hajatan partai yang akan digelar pada 23 Juli itu akan diikuti 5000 peserta yang terdiri dari para pengurus PD dari tingkat DPP hingga DPC, serta para legislator yang diusung PD. Nantinya, Rakornas akan dibuka langsung oleh SBY.

Adapun agenda Rakornas antara lain konsolidasi organisasi, membahas isu perkembangan politik terkini, serta membahas perkembangan pembangunan perekonomian dan kesejahteraan. “Temanya adalah konsolidasi dalam rangka mensejahterakan rakyat,” sebut Jafar. (ara/rm/fal/jpnn)

SMS Marzuki Alie ke SBY Bocor

JAKARTA-Menjelang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat (PD) 23 Juli mendatang, suhu politik internal Partai Demokrat (PD) semakin memanas. Sejumlah petinggi di tubuh ‘partai biru’ itu terlibat friksi dan pertentangan. Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie berpendapat, Partai Demokrat kini sedang menuju kehancuran.

Pernyataan Marzuki Alie itu terekam dalam layanan pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono. SMS tersebut bocor dan beredar ke publik, menambah kisruh situasi internal Demokrat karena isinya menyangkut pertentangan-pertentangan internal partai.

Dalam SMS itu, Marzuki mengaku risau dengan banyaknya pertanyaan tentang adanya pertentangan di antara kader PD, terutama antara Ruhut Sitompul, Deny Kailimamh dan Amir Syamsuddin yang saling memojokkan dalam sebuah talkshow di televisi.

“Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini, tapi sudah berkali-kali,” tulis Marzuki.
Tak berhenti di situ, Marzuki menganggap manajemen partai sudah tidak efektif lagi.
“Apapun perintah DPP sudah tidak didengar dan adanya persoalan kepemimpinan. Selain itu, terjadi degradasi menuju kehancuran partai akibat ulah kader yang juga diprovokasi media,” tulis Marzuki.

“Ini masalah leadership. Memprihatinkan sekali, kita (Dewan Pembina) juga terkena imbas seolah tidak mempedulikan tentang kondisi partai,” tulis mantan Sekjen PD itu.
Marzuki sendiri mengaku, sebenarnya dia tidak mau terlibat dalam persoalan operasional DPP PD. Namun menurutnya, jika kondisi itu terus dibiarkan, maka PDn

akan semakin terdegradasi. PD akan menuju kehancuran.
Karenanya, Marzuki meminta SBY selaku Ketua Wanbin mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai. “Mohon Kawanbin (Ketua Dewan Pembina) mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai,” demikian akhir dari pesan Marzuki itu.
Ketika dikonfirmasi, Marzuki tak menampik isi SMS itu. Marzuki beralasan, dalam mekanisme internal PD, anggota Dewan Pembina memang memiliki hak untuk memberi saran kepada Ketua Wanbin. Namun dia sama sekali tidak ingin memperkeruh suasana apalagi mengambil keuntungan dari persoalan di internal PD saat ini.

“Ya, saya kirim SMS ke Ketua Wanbin dan tembusannya kepada anggota Wanbin, aneh urusan internal bisa beredar keluar,” ujar Marzuki Alie dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online (grup Sumut Pos), Sabtu (9/7).

Marzuki menjelaskan, Anggota Wanbnin (Dewan Pembina) punya hak untuk memberi saran kepada Ketua Wanbin sesuai mekanisme Partai.

“Tindakan itu bukan untuk mendegradasi kepengurusan Anas Urbaningrum, tapi justru diperkuat dengan tindakan tegas Ketua Wanbin selaku Ketua DK untuk menindak siapapun yang melanggar perintah atau instruksi DPP,” lanjutnya.

Marzuki mengatakan, dia hanya mencoba agar perang tanding atau saling serang antara kader Demokrat di media massa dihentikan. Apalagi saling serang antar kader itu sudah dilarang oleh DPP Demokrat.

“Kalau dibiarkan, PD akan menjadi tontonan yang tidak baik di mata publik,” kata Ketua DPR ini.
Marzuki menambahkan, SMS saran kepada SBY itu seharusnya tidak diartikan sebagai mendorong Kongres Luar Biasa. “Apa kurang tegas pernyataan saya beberapa hari yang lalu, tidak ada alasan KLB hanya karena persoalan Nazaruddin,” pungkasnya.

Seperti diketahui pada Kongres Demokrat di Bandung tahun lalu, Marzuki merupakan salah satu calon ketua umum di samping Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng. Namun melalui pemilihan ketat hingga dua putaran, Anas memenangi pemilihan ketua umum partai pemenang pemilu 2009 itu.

Sementara terkait rencana Rakornas, Ketua FPD DPR Jafar Hafsyah menyatakan bahwa hajatan partai yang akan digelar pada 23 Juli itu akan diikuti 5000 peserta yang terdiri dari para pengurus PD dari tingkat DPP hingga DPC, serta para legislator yang diusung PD. Nantinya, Rakornas akan dibuka langsung oleh SBY.

Adapun agenda Rakornas antara lain konsolidasi organisasi, membahas isu perkembangan politik terkini, serta membahas perkembangan pembangunan perekonomian dan kesejahteraan. “Temanya adalah konsolidasi dalam rangka mensejahterakan rakyat,” sebut Jafar. (ara/rm/fal/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/