Sebelumnya elit Golkar di semua tingkatan termasuk Sumut, merekomendasikan kepada Jokowi untuk memilih Airlangga Hartanto selaku Ketum Golkar sebagai cawapres. Menyikapi ini, Hanafiah bilang bahwa secara tegas Airlangga sudah mengungkapkan kalau sepenuhnya akan mendukung apapun keputusan Jokowi atas siapa cawapres yang dipilih untuk mendampinginya. “Dan saat deklarasi itu Pak Airlangga menyampaikan di depan publik dan seluruh kader harus siap menerima apapun keputusan Pak Jokowi,” kata Anggota DPRD Sumut itu.
Selaku perpanjangan tangan DPP, pihaknya siap menjalankan instruksi petinggi partai usai keputusan Jokowi memilih Ma’aruf Amin di pilpres mendatang. “Seluruh kader tentunya saya pikir harus siap menjalankan perintah untuk memenangkan kompetisi nanti, dan mengantarkan Jokowi memimpin Indonesia lima tahun mendatang,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Partai Hanura Sumut, Edison Sianturi. Dia mengatakan, tidak ada yang bisa dilakukan pihaknya ditingkat provinsi paskamendengar keputusan Jokowi memilih Ma’aruf Amin. “Yang bisa kita lakukan adalah siap mendukung pemenangan Pak Jokowi dua periode memimpin rakyat Indonesia. Sebab kewenangan (dukungan capres-cawapres) tersebut merupakan keputusan DPP Partai Hanura,” katanya.
Namun demikian, setelah Jokowi mengumumkan cawapres pilihannya, Edison mengaku pihaknya akan menunggu instruksi lanjutan dari Ketua Umum Oesman Sapta Odang. “Sejauh ini dari internal partai belum ada arahan lanjutan paska Pak Jokowi mengumumkan nama Pak Ma’aruf Amin. Karenanya kita akan menunggu dulu dan siap menjalankan apapun instruksi partai,” katanya.
Sementara Pengamat Politik dan Pemerintahan UMSU Rio Affandi Siregar melihat bahwa pilihan Jokowi sebagai solusi jalan tengah yang cerdas. Mengingat partai pengusung menurutnya punya ambisi politik untuk menjadikan tokoh atau Ketua Umumnya sebagai cawapres, seperti PKB yang menggadang Cak Imin dan Golkar dengan Airlangga-nya. “Pilihan Jokowi kali ini juga mampu mematahkan anggapan tidak memihak Islam. Pilihan ini juga dapat memberikan kesejukan di pilpres,” sebutnya.
Bahkan lanjut Rio, Jokowi mampu curi start dimana kubu Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan berpasangan dengan ulama hasil ijtima’ ulama. Pilihan ini pun menurutnya mengejutkan lawan politik.
“Pertanyaannya bagaimana sikap GNPF? Pasti sikap person-person di GNPF secara pribadi akan memberikan dampak, mengingat Ma’aruf Amin merupakan ketua MUI,” pungkasnya. (prn/bal)