26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Positif Covid Lewati 2.000 Kasus, Jokowi: Pakai Masker di Dalam dan Luar Ruangan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 2.576 berdasarkan data per Minggu (10/7). Dengan begitu total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.111.305 sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 lalu.

Sementara jumlah pasien yang pulih dari infeksi virus corona bertambah 1.890 dari hari sebelumnya sehingga total 5.933.979 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Kasus aktif per hari ini tercatat 680 orang. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.

Total spesimen yang diperiksa sebanyak 41.702 sampel hari ini. Pasien yang wafat bertambah 6 orang dari kemarin. Jadi, keseluruhan korban jiwa sejak pandemi di Indonesia tercatat 156.791 orang.

Kenaikan kasus positif di atas 2.000 kasus ini konsisten sejak lima hari terakhir. Pada 5 Juli kasus positif tercatat 2.577, kemudian 2.743 pada 6 Juli, melonjak 2.881 kasus pada 7 Juli, kemudian menurun ke angka 2.472 pada 8 Juli dan 2.705 kasus positif pada 9 Juli.

Tren kasus positif virus corona baru mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan munculnya virus corona varian omicron BA.4 dan BA.5. Meski ada tren kenaikan namun fatalitas pasien Covid rendah baik dari tingkat kematian maupun tingkat perawatan di rumah sakit. Presiden Jokowi memprediksi puncak kasus positif virus corona akan terjadi pada pekan kedua atau ketiga di Bulan Juli ini.

Terkait ini presiden meminta masyarakat tetap menggunakan masker, baik di dalam maupun luar ruangan. Ia mengingatkan bahwa covid-19 masih ada. “Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, Covid-19 masih ada. Oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan,” terang Jokowi usai melaksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (10/7).

Ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk menggenjot capaian vaksinasi booster. Terutama, daerah dengan tingkat interaksi tinggi. “Kota-kota yang interaksi masyarakatnya tinggi, saya masih mengingatkan lagi pemerintah daerah, pemerintah kota/kabupaten dan provinsi serta TNI porli untuk terus melakukan vaksinasi booster karena memang ini diperlukan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta masyarakat untuk waspada dan hati-hati terutama dengan sub varian BA4 dan BA5.

“Kita tetap harus hati-hati dan harus waspada karena memang faktanya covid-19 masih ada, utamanya varian BA4 dan BA5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih berada di angka-angka yang masih terkendali, negara-negara lain ada yang masih di atas 100 ribu kasus hariannya, itu yang harus kita waspadai,” tandasnya.

Sementara itu, juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito, menyoroti kenaikan angka kasus aktif Covid belakangan ini. Wiku mengimbau masyarakat agar menggunakan masker, baik di dalam maupun di luar ruangan, untuk memberikan perlindungan maksimal saat kasus aktif COVID meningkat. “Untuk memberikan perlindungan maksimal di tengah naiknya kasus, maka gunakan masker di dalam dan luar ruangan, terutama pada saat ada kerumunan,” kata Wiku menjawab pertanyaan tentang, apakah kebijakan pelonggaran masker ditarik.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan soal pelonggaran penggunaan masker. Hal itu disampaikan Jokowi dalam video di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5). Kebijakan pelonggaran masker ini memperhatikan kondisi Covid-19 yang makin landai.

“Pertama, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker. Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker,” ujar Jokowi.

Sedangkan masyarakat yang sedang berada di ruangan tertutup tetap harus menggunakan masker. Selain itu, lansia dan orang dengan komorbid tetap disarankan memakai masker. “Namun kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker. Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki penyakit komorbid, maka saya tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas. Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek, maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas,” imbuh Jokowi.(dtc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 2.576 berdasarkan data per Minggu (10/7). Dengan begitu total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.111.305 sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 lalu.

Sementara jumlah pasien yang pulih dari infeksi virus corona bertambah 1.890 dari hari sebelumnya sehingga total 5.933.979 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Kasus aktif per hari ini tercatat 680 orang. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.

Total spesimen yang diperiksa sebanyak 41.702 sampel hari ini. Pasien yang wafat bertambah 6 orang dari kemarin. Jadi, keseluruhan korban jiwa sejak pandemi di Indonesia tercatat 156.791 orang.

Kenaikan kasus positif di atas 2.000 kasus ini konsisten sejak lima hari terakhir. Pada 5 Juli kasus positif tercatat 2.577, kemudian 2.743 pada 6 Juli, melonjak 2.881 kasus pada 7 Juli, kemudian menurun ke angka 2.472 pada 8 Juli dan 2.705 kasus positif pada 9 Juli.

Tren kasus positif virus corona baru mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan munculnya virus corona varian omicron BA.4 dan BA.5. Meski ada tren kenaikan namun fatalitas pasien Covid rendah baik dari tingkat kematian maupun tingkat perawatan di rumah sakit. Presiden Jokowi memprediksi puncak kasus positif virus corona akan terjadi pada pekan kedua atau ketiga di Bulan Juli ini.

Terkait ini presiden meminta masyarakat tetap menggunakan masker, baik di dalam maupun luar ruangan. Ia mengingatkan bahwa covid-19 masih ada. “Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, Covid-19 masih ada. Oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan,” terang Jokowi usai melaksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (10/7).

Ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk menggenjot capaian vaksinasi booster. Terutama, daerah dengan tingkat interaksi tinggi. “Kota-kota yang interaksi masyarakatnya tinggi, saya masih mengingatkan lagi pemerintah daerah, pemerintah kota/kabupaten dan provinsi serta TNI porli untuk terus melakukan vaksinasi booster karena memang ini diperlukan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta masyarakat untuk waspada dan hati-hati terutama dengan sub varian BA4 dan BA5.

“Kita tetap harus hati-hati dan harus waspada karena memang faktanya covid-19 masih ada, utamanya varian BA4 dan BA5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih berada di angka-angka yang masih terkendali, negara-negara lain ada yang masih di atas 100 ribu kasus hariannya, itu yang harus kita waspadai,” tandasnya.

Sementara itu, juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito, menyoroti kenaikan angka kasus aktif Covid belakangan ini. Wiku mengimbau masyarakat agar menggunakan masker, baik di dalam maupun di luar ruangan, untuk memberikan perlindungan maksimal saat kasus aktif COVID meningkat. “Untuk memberikan perlindungan maksimal di tengah naiknya kasus, maka gunakan masker di dalam dan luar ruangan, terutama pada saat ada kerumunan,” kata Wiku menjawab pertanyaan tentang, apakah kebijakan pelonggaran masker ditarik.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan soal pelonggaran penggunaan masker. Hal itu disampaikan Jokowi dalam video di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5). Kebijakan pelonggaran masker ini memperhatikan kondisi Covid-19 yang makin landai.

“Pertama, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker. Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker,” ujar Jokowi.

Sedangkan masyarakat yang sedang berada di ruangan tertutup tetap harus menggunakan masker. Selain itu, lansia dan orang dengan komorbid tetap disarankan memakai masker. “Namun kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker. Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki penyakit komorbid, maka saya tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas. Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek, maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas,” imbuh Jokowi.(dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/