26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Serap Aspirasi, Ganjar Kunjungi Kampung Nelayan di Lampung

SUMUTPOS.CO – CALON Presiden (capres) Ganjar Pranowo terus melanjutkan safari politiknya ke sejumkah daerah untuk mendengarkan keluhan dan masukan dari masyarakat. Saat berada di Bandar Lampung, Ganjar bertemu dengan sejumlah masyarakat yang tinggal di kampung nelayan.

Dalam kesempatan itu, warga mengeluhkan tentang kurangnya fasilitas sanitasi di tempat pelelangan ikan (TPI) Lempasing. Seorang pedagang ikan, Cerem, mengungkapkan bahwa sudah lama warga kampung nelayan mendambakan tersedianya fasilitas sanitasi di TPI. Bahkan, banyak nelayan yang tidak memiliki toilet sendiri di rumahnya.

Situasi itu membuat sejumlah warga terpaksa menumpang ke rumah warga lain yang memiliki jamban, atau bahkan buang air besar (BAB) di laut.”WC umum tidak ada, di rumah juga nggak punya,” kata Cerem ketika berdialog dengan Ganjar Pranowo di RM Sundawa, Rabu (25/10),

Menyikapi keluhan itu, Ganjar mengekspresikan kekagetannya dan bertanya tentang program jambanisasi. Cerem mengkonfirmasi program itu ada, tetapi tidak semua warga mendapatkan manfaatnya. Karena itu, Ganjar menegaskan tindakan perlu diambil untuk memastikan fasilitas sanitasi yang memadai tersedia bagi masyarakat.

Selain masalah sanitasi, masyarakat kampung nelayan di TPI Lempasing juga mengungkapkan keinginan mereka untuk memiliki akses lebih baik terhadap air bersih. Saat berdialog dengan para nelayan, Ganjar juga mendengar keluhan terkait masalah pengurusan dokumen kapal. Para nelayan menyoroti proses perizinan dokumen kapal yang seringkali rumit dan lambat.

Harun, seorang nelayan, menyampaikan proses perizinan dokumen kapal perlu dipermudah terutama untuk nelayan kecil seperti mereka. “Kalau ke depan Pak Ganjar bisa menjadi Presiden, peraturannya itu harus dirubah, surat-surat kapal itu terlalu banyak, nggak satu macam dan berlakunya tidak sama,” ungkap Harun.

Dalam mengatasi persoalan-persoalan itu, Ganjar menjanjikan upaya untuk memperbaiki akses fasilitas sanitasi yang memadai, memastikan penyediaan akses air bersih yang lebih baik bagi masyarakat, serta mempermudah perizinan operasional kapal nelayan.

Untuk itu, Ganjar akan mencoba berkomunikasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk mengatasi masalah perizinan operasional kapal nelayan tersebut. “Kebutuhan dasar seperti jamban, air bersih sudah direspons. Terkait izin kapal yang belum selesai, saya akan komunikasi dengan Menteri,” ungkap Ganjar.

Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut mengakui kunjungannya ke Lampung untuk mengetahui lebih jauh kondisi masyarakat nelayan dan perjuangannya dalam mengatasi berbagai tantangan sehari-hari.”Saya sengaja datang kesini untuk menyerap aspirasi mereka sebagai landasan perjuangan politik pada pilpres nanti,” pungkas Ganjar.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Abdurahman ketika dikonfirmasi mengapresiasi program Ganjar yang akan memperlancar proses kepengurusan izin kapal. Karena selama ini para nelayan sangat kesulitan mulai perizinannya. Ia berharap pemerintah mampu mempermudah proses pengurusan dokumen kapal ikan nelayan agar tidak serumit sekarang. “Pada umumnya semua pemilik kapal ingin mengurus izin atau dokumen kapalnya. Namun karena selama ini mengurusnya sulit maka banyak nelayan tidak mengurus dokumen kapal mereka,” katanya.(wir/mag-1)

SUMUTPOS.CO – CALON Presiden (capres) Ganjar Pranowo terus melanjutkan safari politiknya ke sejumkah daerah untuk mendengarkan keluhan dan masukan dari masyarakat. Saat berada di Bandar Lampung, Ganjar bertemu dengan sejumlah masyarakat yang tinggal di kampung nelayan.

Dalam kesempatan itu, warga mengeluhkan tentang kurangnya fasilitas sanitasi di tempat pelelangan ikan (TPI) Lempasing. Seorang pedagang ikan, Cerem, mengungkapkan bahwa sudah lama warga kampung nelayan mendambakan tersedianya fasilitas sanitasi di TPI. Bahkan, banyak nelayan yang tidak memiliki toilet sendiri di rumahnya.

Situasi itu membuat sejumlah warga terpaksa menumpang ke rumah warga lain yang memiliki jamban, atau bahkan buang air besar (BAB) di laut.”WC umum tidak ada, di rumah juga nggak punya,” kata Cerem ketika berdialog dengan Ganjar Pranowo di RM Sundawa, Rabu (25/10),

Menyikapi keluhan itu, Ganjar mengekspresikan kekagetannya dan bertanya tentang program jambanisasi. Cerem mengkonfirmasi program itu ada, tetapi tidak semua warga mendapatkan manfaatnya. Karena itu, Ganjar menegaskan tindakan perlu diambil untuk memastikan fasilitas sanitasi yang memadai tersedia bagi masyarakat.

Selain masalah sanitasi, masyarakat kampung nelayan di TPI Lempasing juga mengungkapkan keinginan mereka untuk memiliki akses lebih baik terhadap air bersih. Saat berdialog dengan para nelayan, Ganjar juga mendengar keluhan terkait masalah pengurusan dokumen kapal. Para nelayan menyoroti proses perizinan dokumen kapal yang seringkali rumit dan lambat.

Harun, seorang nelayan, menyampaikan proses perizinan dokumen kapal perlu dipermudah terutama untuk nelayan kecil seperti mereka. “Kalau ke depan Pak Ganjar bisa menjadi Presiden, peraturannya itu harus dirubah, surat-surat kapal itu terlalu banyak, nggak satu macam dan berlakunya tidak sama,” ungkap Harun.

Dalam mengatasi persoalan-persoalan itu, Ganjar menjanjikan upaya untuk memperbaiki akses fasilitas sanitasi yang memadai, memastikan penyediaan akses air bersih yang lebih baik bagi masyarakat, serta mempermudah perizinan operasional kapal nelayan.

Untuk itu, Ganjar akan mencoba berkomunikasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk mengatasi masalah perizinan operasional kapal nelayan tersebut. “Kebutuhan dasar seperti jamban, air bersih sudah direspons. Terkait izin kapal yang belum selesai, saya akan komunikasi dengan Menteri,” ungkap Ganjar.

Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut mengakui kunjungannya ke Lampung untuk mengetahui lebih jauh kondisi masyarakat nelayan dan perjuangannya dalam mengatasi berbagai tantangan sehari-hari.”Saya sengaja datang kesini untuk menyerap aspirasi mereka sebagai landasan perjuangan politik pada pilpres nanti,” pungkas Ganjar.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Abdurahman ketika dikonfirmasi mengapresiasi program Ganjar yang akan memperlancar proses kepengurusan izin kapal. Karena selama ini para nelayan sangat kesulitan mulai perizinannya. Ia berharap pemerintah mampu mempermudah proses pengurusan dokumen kapal ikan nelayan agar tidak serumit sekarang. “Pada umumnya semua pemilik kapal ingin mengurus izin atau dokumen kapalnya. Namun karena selama ini mengurusnya sulit maka banyak nelayan tidak mengurus dokumen kapal mereka,” katanya.(wir/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/