26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Akhirnya, Tim SAR Temukan Kotak Hitam AirAsia

Kotak hitam terdiri dari dua peranti yang berfungsi merekam data penerbangan dan suara di kokpit.
Kotak hitam terdiri dari dua peranti yang berfungsi merekam data penerbangan dan suara di kokpit.

SUMUTPOS.CO – Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Soelistyo, mengatakan tim SAR gabungan berhasil mengambil data rekaman penerbangan atau dikenal dengan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501.

“Saya simpulkan flight data recorder sudah ditemukan. Yang masih diupayakan untuk dicari di luar dari tugas utama adalah cockpit voice recorder,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, data rekaman penerbangan bernomor seri SM-000556583 merupakan bagian dari black box alias kotak hitam.

“Di black box itu ada dua equipment, satu flight data recorder yang mencatat seluruh data saat terbang. Cockpit voice recorder adalah alat itu merekam seluruh pembicaraan yang ada dalam kokpit,” ujarnya.

Data rekaman penerbangan itu, lanjut Bambang, ditemukan di bawah puing-puing sayap dan dievakuasi pada Senin (12/01) pagi oleh tim penyelam TNI Angkatan Laut yang terdiri dari Kapten Saiful, Pelda Bambang, Serda Rajap, Kopda Edi Susanto.

Kotak Hitam

Dua kotak hitam pesawat biasanya berada di dekat ekor sehingga peluang untuk selamat dari benturan cukup tinggi.

Salah satu kotak hitam memiliki mikrofon yang berfungsi merekam berbagai suara dari kokpit. Tidak hanya suara percakapan pilot dan kopilot yang direkam, namun juga beragam petunjuk penting, seperti suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika kru bergerak.

Black box lainnya berfungsi merekam ribuan data yang memberi indikasi pergerakan pesawat, seperti kecepatan, tinggi dari permukaan bumi, kekuatan, dan sebagainya.

Misteri penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 baru akan terjawab setelah kotak hitam dianalisis–yang memakan waktu berbulan-bulan. (BBC)

Kotak hitam terdiri dari dua peranti yang berfungsi merekam data penerbangan dan suara di kokpit.
Kotak hitam terdiri dari dua peranti yang berfungsi merekam data penerbangan dan suara di kokpit.

SUMUTPOS.CO – Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Soelistyo, mengatakan tim SAR gabungan berhasil mengambil data rekaman penerbangan atau dikenal dengan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501.

“Saya simpulkan flight data recorder sudah ditemukan. Yang masih diupayakan untuk dicari di luar dari tugas utama adalah cockpit voice recorder,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, data rekaman penerbangan bernomor seri SM-000556583 merupakan bagian dari black box alias kotak hitam.

“Di black box itu ada dua equipment, satu flight data recorder yang mencatat seluruh data saat terbang. Cockpit voice recorder adalah alat itu merekam seluruh pembicaraan yang ada dalam kokpit,” ujarnya.

Data rekaman penerbangan itu, lanjut Bambang, ditemukan di bawah puing-puing sayap dan dievakuasi pada Senin (12/01) pagi oleh tim penyelam TNI Angkatan Laut yang terdiri dari Kapten Saiful, Pelda Bambang, Serda Rajap, Kopda Edi Susanto.

Kotak Hitam

Dua kotak hitam pesawat biasanya berada di dekat ekor sehingga peluang untuk selamat dari benturan cukup tinggi.

Salah satu kotak hitam memiliki mikrofon yang berfungsi merekam berbagai suara dari kokpit. Tidak hanya suara percakapan pilot dan kopilot yang direkam, namun juga beragam petunjuk penting, seperti suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika kru bergerak.

Black box lainnya berfungsi merekam ribuan data yang memberi indikasi pergerakan pesawat, seperti kecepatan, tinggi dari permukaan bumi, kekuatan, dan sebagainya.

Misteri penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 baru akan terjawab setelah kotak hitam dianalisis–yang memakan waktu berbulan-bulan. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/