25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Buwas: High Risk Crime, Tindakannya Harus Luar Biasa

Perang melawan narkotika menurut mantan kabareskrim itu tidak boleh dilakukan setengah-setengah. Karena korban meninggal setiap hari mencapai 50 orang. Dan jutaan lainnya kini kecanduan. ”Ini bahaya yang lebih besar dari terorisme sekalipun. Kita bisa mengalami lost generation jika tidak mampu menanggulangi,” tandasnya.

Azrul Ananda, presiden komisaris JPG, sepakat dengan Buwas. Narkotika adalah bahaya terbesar yang dihadapi Indonesia. Pria yang concern pada anak muda itu menyatakan semua aktivitas untuk membangun generasi yang lebih baik akan rusak karena narkotika.

”Kita akan support kampanye BNN dalam penanggulangan bahaya narkotika melalui laporan khusus dan pemberitaan di JPG,” kata Azrul.

Chrisna Endra Wijaya, Pemred Kaltim Post, menyatakan narkotika merupakan bahaya besar di wilayahnya. Meski di daerah, namun angka pengguna narkotika di sana sangat tinggi. Mengalahkan beberapa kota besar di Jawa. Karena itu, dia berharap BNN bisa melakukan banyak gebrakan di sana.

”Di Kaltim, banyak masuk narkotika dari Malaysia. Itu membuat kita menjadi provinsi dengan peredaran narkotika yang sangat tinggi,” ungkapnya.

Menanggapi masukan dan pertanyaan dari JPG, Buwas menegaskan bahwa narkotika adalah high risk crime. Kejahatannya sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan. Karena itu, penangannya pun harus luar biasa. ”Saya bilang pada jajaran saya, tidak perlu membuang peluru untuk tembakan peringatan. Kalau memang sudah clear dia pengedar dan residivis, arahkan tepat ke dadanya biar tidak berkepanjangan,” tegasnya. (ang/jpg/adz)

Perang melawan narkotika menurut mantan kabareskrim itu tidak boleh dilakukan setengah-setengah. Karena korban meninggal setiap hari mencapai 50 orang. Dan jutaan lainnya kini kecanduan. ”Ini bahaya yang lebih besar dari terorisme sekalipun. Kita bisa mengalami lost generation jika tidak mampu menanggulangi,” tandasnya.

Azrul Ananda, presiden komisaris JPG, sepakat dengan Buwas. Narkotika adalah bahaya terbesar yang dihadapi Indonesia. Pria yang concern pada anak muda itu menyatakan semua aktivitas untuk membangun generasi yang lebih baik akan rusak karena narkotika.

”Kita akan support kampanye BNN dalam penanggulangan bahaya narkotika melalui laporan khusus dan pemberitaan di JPG,” kata Azrul.

Chrisna Endra Wijaya, Pemred Kaltim Post, menyatakan narkotika merupakan bahaya besar di wilayahnya. Meski di daerah, namun angka pengguna narkotika di sana sangat tinggi. Mengalahkan beberapa kota besar di Jawa. Karena itu, dia berharap BNN bisa melakukan banyak gebrakan di sana.

”Di Kaltim, banyak masuk narkotika dari Malaysia. Itu membuat kita menjadi provinsi dengan peredaran narkotika yang sangat tinggi,” ungkapnya.

Menanggapi masukan dan pertanyaan dari JPG, Buwas menegaskan bahwa narkotika adalah high risk crime. Kejahatannya sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan. Karena itu, penangannya pun harus luar biasa. ”Saya bilang pada jajaran saya, tidak perlu membuang peluru untuk tembakan peringatan. Kalau memang sudah clear dia pengedar dan residivis, arahkan tepat ke dadanya biar tidak berkepanjangan,” tegasnya. (ang/jpg/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/