26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Penerbangan Haji Tambah 25 Menit

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Ratusan jamaah calon haji (Calhaj) yang tergabung dalam Kloter I Embarkasi Medan, naik pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan mereka dari Bandara Polonia, Medan, ke Tanah Suci, Minggu (2/10/2011) lalu.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Ratusan jamaah calon haji (Calhaj) yang tergabung dalam Kloter I Embarkasi Medan, naik pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan mereka dari Bandara Polonia, Medan, ke Tanah Suci, Minggu (2/10/2011) lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penerbangan haji tahun ini diperkirakan bertambah lama. Penyebabnya adalah penerbangan menghindari wilayah Yaman yang sedang dirundung perang. Penerbangan memilih belok melewati langit Oman. Dampaknya durasi penerbangan haji bakal bertambah sekitar 25 menit.

Skenario penerbangan haji menghindari kondisi darurat itu disampaikan Dirut Garuda Indonesia M. Arif Wibowo di kantor Kementerian Agama (Kemenag) kemarin. Mantan bos Citilink Indonesia itu berada di kantor Kemenag untuk meneken nota kerjasama penyelenggaraan angkutan udara jamaah haji 2015.

“Kami tidak bisa memaksakan untuk melewati rute normal di atas Yaman,” katanya. Sebab di tengah perang yang masih berkecamuk di Yaman, penerbangan sipil yang melintas di atasnya sangat berisiko. Akhirnya diputuskan penerbangan haji berbelok sedikit melewati langit Oman.

Konsekuensinya adalah terjadi penambahan durasi atau lama penerbangan. Selama ini rata-rata lama penerbangan haji adalah 9 jam sampai 10 jam. Dengan perubahan rute itu, maka durasi penerbangan bertambah lama sekitar setengah jam.

Dia meyakini bahwa salah satu syarat haji adalah keamanan jamaah selama perjalanan. Para calon jamaah haji diharapkan bisa memaklumi kondisi ini.

Pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia mengangkut 83.175 orang jamaah dari sembilan embarkasi. Yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Maskapai lain yang ikut mengangkut jamaah haji adalah Saudi Arabian Airlines. Maskapai langganan mengangkut jamaah haji itu kebagian tugas kapasitas 73.900 jamaah haji. Mereka tersebar dari embarkasi Batam, Palembang, Jakarta (Provinsi Jawa Barat), dan Surabaya.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Muhammad Alwi mengingatkan urusan ketepatan waktu (on time performance/OTP). Dia mengatakan kerawanan delay sering terjadi ketika misi pemulangan jamaah haji. “Pesawat terlambat mendarat satu menit saja, sudah diisi pesawat lainnya,” katanya.

Sehingga keterlambatan landing yang hanya satu menit itu, bisa membuat pesawat memutar antre lagi. Hingga membutuhkan waktu berjam-jam untuk siap mengangkut jamaah haji yang sudah berada di terminal. Dia berharap Garuda maupun Saudi Arabian Airlines benar-benar menjaga ketepatan waktu.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Ratusan jamaah calon haji (Calhaj) yang tergabung dalam Kloter I Embarkasi Medan, naik pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan mereka dari Bandara Polonia, Medan, ke Tanah Suci, Minggu (2/10/2011) lalu.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Ratusan jamaah calon haji (Calhaj) yang tergabung dalam Kloter I Embarkasi Medan, naik pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan mereka dari Bandara Polonia, Medan, ke Tanah Suci, Minggu (2/10/2011) lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penerbangan haji tahun ini diperkirakan bertambah lama. Penyebabnya adalah penerbangan menghindari wilayah Yaman yang sedang dirundung perang. Penerbangan memilih belok melewati langit Oman. Dampaknya durasi penerbangan haji bakal bertambah sekitar 25 menit.

Skenario penerbangan haji menghindari kondisi darurat itu disampaikan Dirut Garuda Indonesia M. Arif Wibowo di kantor Kementerian Agama (Kemenag) kemarin. Mantan bos Citilink Indonesia itu berada di kantor Kemenag untuk meneken nota kerjasama penyelenggaraan angkutan udara jamaah haji 2015.

“Kami tidak bisa memaksakan untuk melewati rute normal di atas Yaman,” katanya. Sebab di tengah perang yang masih berkecamuk di Yaman, penerbangan sipil yang melintas di atasnya sangat berisiko. Akhirnya diputuskan penerbangan haji berbelok sedikit melewati langit Oman.

Konsekuensinya adalah terjadi penambahan durasi atau lama penerbangan. Selama ini rata-rata lama penerbangan haji adalah 9 jam sampai 10 jam. Dengan perubahan rute itu, maka durasi penerbangan bertambah lama sekitar setengah jam.

Dia meyakini bahwa salah satu syarat haji adalah keamanan jamaah selama perjalanan. Para calon jamaah haji diharapkan bisa memaklumi kondisi ini.

Pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia mengangkut 83.175 orang jamaah dari sembilan embarkasi. Yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Maskapai lain yang ikut mengangkut jamaah haji adalah Saudi Arabian Airlines. Maskapai langganan mengangkut jamaah haji itu kebagian tugas kapasitas 73.900 jamaah haji. Mereka tersebar dari embarkasi Batam, Palembang, Jakarta (Provinsi Jawa Barat), dan Surabaya.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Muhammad Alwi mengingatkan urusan ketepatan waktu (on time performance/OTP). Dia mengatakan kerawanan delay sering terjadi ketika misi pemulangan jamaah haji. “Pesawat terlambat mendarat satu menit saja, sudah diisi pesawat lainnya,” katanya.

Sehingga keterlambatan landing yang hanya satu menit itu, bisa membuat pesawat memutar antre lagi. Hingga membutuhkan waktu berjam-jam untuk siap mengangkut jamaah haji yang sudah berada di terminal. Dia berharap Garuda maupun Saudi Arabian Airlines benar-benar menjaga ketepatan waktu.

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/