25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

SBY Tanpa Lawan

FOTO: Dipta Wahyu/Jawa Pos Presiden Indonesia, Joko Widodo bersama ketua umum DPP Partai Demokrat pada Kongres IV partai Demokrat di Hotel Shangri-la Surabaya, Jawa TImur, kemarin, Selasa (12/5/2015).
FOTO: Dipta Wahyu/Jawa Pos
Presiden Indonesia, Joko Widodo bersama ketua umum DPP Partai Demokrat pada Kongres IV partai Demokrat di Hotel Shangri-la Surabaya, Jawa TImur, kemarin, Selasa (12/5/2015).

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Kongres IV Partai Demokrat (PD) yang dibuka tadi malam di Ballroom Hotel Shangri-La kemarin tinggal menahbiskan kembali mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri partai tersebut, menjadi ketua umum. I Gede Pasek Suardika, kader Demokrat yang dikenal sebagai orang dekat mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum, batal maju. Langkah yang sama ditempuh Marzuki Alie, mantan ketua DPR yang pernah berniat mencalonkan diri.

Kemarin Pasek membatalkan niat untuk maju. Alasannya, aturan dan persyaratan mengganjal niatannya mewarnai demokrasi di kongres partai tersebut. Pasek menyebut beberapa empat aturan yang membuat hampir tak ada yang bisa mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum kecuali SBY.

Aturan itu di antaranya, hanya pemilik suara yang bisa mendaftarkan diri. Lalu, persyaratan aktif di kepengurusan DPP selama lima tahun. Kemudian, menyertakan tanda tangan dukungan dari DPC dan DPD. “Dari aturan itu, hanya SBY yang memenuhi persyaratan itu, ” katanya.

Dia menilai, kongres kali ini lemah pada standarisasi kepesertaan. Itu dibuktikan dengan adanya peserta yang legalitas formalnya masih bermasalah. Kemudian, pembukaan pendaftaran sebelum tata tertib disahkan merupakan keanehan yang tidak bisa diterima. Pasek meyakini ada upaya mengganjal demokrasi secara struktural.

Di sisi lain, Marzuki Alie yang sempat disebut bakal maju ke bursa ketua umum, kemarin resmi menyatakan dukungan kepada SBY. Dia menilai sosok SBY sebagai pribadi pemersatu. Dengan demikian dia mengambil langkah mendukung SBY.

FOTO: Dipta Wahyu/Jawa Pos Presiden Indonesia, Joko Widodo bersama ketua umum DPP Partai Demokrat pada Kongres IV partai Demokrat di Hotel Shangri-la Surabaya, Jawa TImur, kemarin, Selasa (12/5/2015).
FOTO: Dipta Wahyu/Jawa Pos
Presiden Indonesia, Joko Widodo bersama ketua umum DPP Partai Demokrat pada Kongres IV partai Demokrat di Hotel Shangri-la Surabaya, Jawa TImur, kemarin, Selasa (12/5/2015).

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Kongres IV Partai Demokrat (PD) yang dibuka tadi malam di Ballroom Hotel Shangri-La kemarin tinggal menahbiskan kembali mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri partai tersebut, menjadi ketua umum. I Gede Pasek Suardika, kader Demokrat yang dikenal sebagai orang dekat mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum, batal maju. Langkah yang sama ditempuh Marzuki Alie, mantan ketua DPR yang pernah berniat mencalonkan diri.

Kemarin Pasek membatalkan niat untuk maju. Alasannya, aturan dan persyaratan mengganjal niatannya mewarnai demokrasi di kongres partai tersebut. Pasek menyebut beberapa empat aturan yang membuat hampir tak ada yang bisa mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum kecuali SBY.

Aturan itu di antaranya, hanya pemilik suara yang bisa mendaftarkan diri. Lalu, persyaratan aktif di kepengurusan DPP selama lima tahun. Kemudian, menyertakan tanda tangan dukungan dari DPC dan DPD. “Dari aturan itu, hanya SBY yang memenuhi persyaratan itu, ” katanya.

Dia menilai, kongres kali ini lemah pada standarisasi kepesertaan. Itu dibuktikan dengan adanya peserta yang legalitas formalnya masih bermasalah. Kemudian, pembukaan pendaftaran sebelum tata tertib disahkan merupakan keanehan yang tidak bisa diterima. Pasek meyakini ada upaya mengganjal demokrasi secara struktural.

Di sisi lain, Marzuki Alie yang sempat disebut bakal maju ke bursa ketua umum, kemarin resmi menyatakan dukungan kepada SBY. Dia menilai sosok SBY sebagai pribadi pemersatu. Dengan demikian dia mengambil langkah mendukung SBY.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/