25 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Rudi Bangun Sebut Masih Banyak BUMN dan Anak Perusahaannya Rugikan Negara

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Selama tiga tahun terakhir, BUMN telah berkontribusi memberikan penghasilan kepada negara sebesar Rp1.200 triliun. Untuk itu, BUMN penyumbang laba dan dividen bagi negara harus diberikan reward atas kerja kerasnya selama ini, agar semakin terpacu dalam memberikan pelayanan terbaiknya. Sebaliknya, BUMN yang mengalamj kerugian harus mendapat sanksi tegas.

Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun SE MAP, mengingatkan agar Kementerian BUMN tidak lantas berpuas diri. Sebab, selama ini masih banyak BUMN dan anak perusahaannya yang masih terus mengalami kerugian dengan pengeluaran yang besar, sehingga harus meminta tambahan anggaran melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

“Tapi juga ingat masih banyak BUMN dan anak cucu BUMN yang membuat kerugian dan pengeluaran jumbo. Sehingga jika dihitung secara kasarnya, BUMN yang untung triliunan dan menyumbang untuk negara ada beberapa, tapi lebih banyak lagi BUMN yang merugikan negara dan harus ditutupi juga dengan PMN dari negara,” kata Rudi yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Utara III tersebut.

Oleh karenanya, Rudi meminta Menteri BUMN Erick Tohir untuk dapat melihat kinerja BUMN secara menyeluruh dan menindak tegas BUMN serta anak perusahaannya yang masih menimbulkan kerugian bagi negara. “Jadi harus ada tindakan tegas dari Menteri BUMN dalam melihat kinerja seluruh BUMN. Tidak hanya beberapa BUMN, tapi ke anak dan cucu yang menggerogoti keuntungan induk BUMN selama ini,” tegas politisi Partai NasDem ini.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI pada Senin (4/7/2022) lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, selama tiga tahun terakhir akumulasi kontribusi BUMN kepada negara mencapai Rp1.200 triliun. Angka tersebut berarti kontribusi BUMN meningkat sebesar Rp50 triliun setiap tahunnya. Sementara itu di sisi lain, Komisi VI telah menyetujui PMN kepada 10 BUMN dengan total Rp73,26 triliun. (adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Selama tiga tahun terakhir, BUMN telah berkontribusi memberikan penghasilan kepada negara sebesar Rp1.200 triliun. Untuk itu, BUMN penyumbang laba dan dividen bagi negara harus diberikan reward atas kerja kerasnya selama ini, agar semakin terpacu dalam memberikan pelayanan terbaiknya. Sebaliknya, BUMN yang mengalamj kerugian harus mendapat sanksi tegas.

Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun SE MAP, mengingatkan agar Kementerian BUMN tidak lantas berpuas diri. Sebab, selama ini masih banyak BUMN dan anak perusahaannya yang masih terus mengalami kerugian dengan pengeluaran yang besar, sehingga harus meminta tambahan anggaran melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

“Tapi juga ingat masih banyak BUMN dan anak cucu BUMN yang membuat kerugian dan pengeluaran jumbo. Sehingga jika dihitung secara kasarnya, BUMN yang untung triliunan dan menyumbang untuk negara ada beberapa, tapi lebih banyak lagi BUMN yang merugikan negara dan harus ditutupi juga dengan PMN dari negara,” kata Rudi yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Utara III tersebut.

Oleh karenanya, Rudi meminta Menteri BUMN Erick Tohir untuk dapat melihat kinerja BUMN secara menyeluruh dan menindak tegas BUMN serta anak perusahaannya yang masih menimbulkan kerugian bagi negara. “Jadi harus ada tindakan tegas dari Menteri BUMN dalam melihat kinerja seluruh BUMN. Tidak hanya beberapa BUMN, tapi ke anak dan cucu yang menggerogoti keuntungan induk BUMN selama ini,” tegas politisi Partai NasDem ini.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI pada Senin (4/7/2022) lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, selama tiga tahun terakhir akumulasi kontribusi BUMN kepada negara mencapai Rp1.200 triliun. Angka tersebut berarti kontribusi BUMN meningkat sebesar Rp50 triliun setiap tahunnya. Sementara itu di sisi lain, Komisi VI telah menyetujui PMN kepada 10 BUMN dengan total Rp73,26 triliun. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/