32.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Densus Antikorupsi Batal Dibentuk

Komisaris-Jenderal-SutarmanJAKARTA- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman mengaku tidak akan membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi untuk meningkatkan kineja korps Bhayangkara dalam membenartas korupsi sebagaimana diwacanakan Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani dan Bambang Soesatyo saat menguji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri beberapa waktu lalun
“Kita enggak usah berpikir lembaganya, lembaga yang sudah ada kita tingkatkan kemampuannya,” tegas Sutarman usai membuka pelatihan Anti Korupsi di gedung PKBI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (12/11).

Sutarman menegaskan, dirinya memilih mengoptimalisasikan kemampuan Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dirtipikor) Polri. Menurutnya, ketimbang membentuk Densus Antikorupsi, lebih baik Polri meningkatkan personil, alat teknologi, dan anggaran yang sudah ada di Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dirtipikor) Polri.

Salah satu upayanya, imbuh dia, yakni meningkatkan kempuan para penyidiknya dengan memberikan pelatihan teknis penyidik tindak pidana korupsi, seperti yang tengah dilakukan hari ini.

“Untuk memperkuat penyidik TPK ini makanya kita latihan, saya memberikan semangat. Hingga saya sendiri yang membuka pelatihan ini sendiri. Ini sebagai bentuk komitmen kita utk meningkatkan kemampuan profesionalisme tim penyidik kita dalam ramgka melakukan penyidikan tindak pidana korupsi,” bebernya.

Sutarman mengakui, korupsi kini sudah mulai merasuk ke segala struktur dan sendi-sendi kehidupan. Oleh itu diperlukan waktu yang singkat untuk meningkatkan kemampuan agar korupsi dapat diperangi.

Komisaris-Jenderal-SutarmanJAKARTA- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman mengaku tidak akan membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi untuk meningkatkan kineja korps Bhayangkara dalam membenartas korupsi sebagaimana diwacanakan Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani dan Bambang Soesatyo saat menguji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri beberapa waktu lalun
“Kita enggak usah berpikir lembaganya, lembaga yang sudah ada kita tingkatkan kemampuannya,” tegas Sutarman usai membuka pelatihan Anti Korupsi di gedung PKBI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (12/11).

Sutarman menegaskan, dirinya memilih mengoptimalisasikan kemampuan Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dirtipikor) Polri. Menurutnya, ketimbang membentuk Densus Antikorupsi, lebih baik Polri meningkatkan personil, alat teknologi, dan anggaran yang sudah ada di Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dirtipikor) Polri.

Salah satu upayanya, imbuh dia, yakni meningkatkan kempuan para penyidiknya dengan memberikan pelatihan teknis penyidik tindak pidana korupsi, seperti yang tengah dilakukan hari ini.

“Untuk memperkuat penyidik TPK ini makanya kita latihan, saya memberikan semangat. Hingga saya sendiri yang membuka pelatihan ini sendiri. Ini sebagai bentuk komitmen kita utk meningkatkan kemampuan profesionalisme tim penyidik kita dalam ramgka melakukan penyidikan tindak pidana korupsi,” bebernya.

Sutarman mengakui, korupsi kini sudah mulai merasuk ke segala struktur dan sendi-sendi kehidupan. Oleh itu diperlukan waktu yang singkat untuk meningkatkan kemampuan agar korupsi dapat diperangi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/