Dengan demikian, warga yang rumahnya rusak berat dan rusak dapat segera untuk menentukan pembangunan rumah. Menurut Willem, penetapan penerima manfaat dimaksudkan sebagai bentuk akuntabilitas dalam penggunaan anggaran. Diharapkan dalam dua hari ke depan, pemerintah provinsi sudah menetapkan data warga penerima bantuan.
“Kita mengharapkan percepatan dalam penanganan pengungsi,” ujarnya di Pidie Jaya, Senin (12/12).
Kebijakan pemerintah pusat memberikan stimulan bantuan untuk rumah rusak berat sebesar Rp40 juta dan rusak sedang-ringan Rp20 juta merupakan bantuan stimulan.
“Jadi pemerintah tidak mengganti sepenuhnya sesuai nominal rumah yang rusak, ini stimulan. Kami mengharapkan posko yang ada di tiga kabupaten dapat menginformasikan kepada masyarakat,” kata Willem.
Data posko utama per 12 Desember 2016 pukul 15.00 Wib, total rumah rusak berat sebanyak 2.992 unit dengan rincian Kabupaten Pidie Jaya 2.874, Bireuen 55, dan Pidie 63, sedangkan Rusak sedang di Bireuen 94. Rusak ringan total 8.582 unit dengan rincian Pidie Jaya 8.393, Bireuen 171, dan Pidie 18.
Willem juga memastikan persediaan logistik kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Dia mengimbau pengungsi yang belum mendapatkan bantuan untuk melaporkan ke aparat setempat.
“Masyarakat dapat melaporkan ke geuchiknya atau pak camat atau posko. Kalau ada kekurangan tolong diinformasikan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, laporan data pengungsi di wilayah Pidie Jaya dan sekitarnya terus bertambah seiring masih terjadinya gempa susulan. Hingga kemarin (12/12), tercatat jumlah pengungsi 83 ribu orang yang tersebar di 124 titik.
’’Itu terdiri dari 82 ribu pengungsi di Pidie Jaya dan 1.716 pengungsi di 4 titik di Kabupaten Bireuen,’’ jelasnya di Jakarta kemarin (12/12).
Pengungsi terbanyak datang dari Kecamatan Trienggadeng sebanyak 18.152 jiwa. Kemudian, Kecamatan Meureudu sebanyak 13.965 jiwa. Sisanya tersebar di enam kecamatan enam kecamatan lain di Pidie Jaya dan empat kecamatan di Kabupaten Bireun.
Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, selaku Komandan Satgas Tanggap Darurat di Pidie Jaya mengatakan memang saat ini laporan terus bertambah akibat gempa susulan. Dia mengaku pihaknya terus mencoba mencermati agar semua pengungsi bisa mendapatkan logistik yang cukup. ’’Saya arahkan agar penyaluran logistik langsung ke desa masing-masing sesuai dengan jumlah jiwa dari KK. Bantuan yang disalurkan disepakati untuk kebutuhan pokok selama tujuh hari,’’ jelasnya.
Terkait kerusakan fisik akibat gempa, saat ini dia memang masih belum melakukan finalisasi. Saat ini pihaknya memang mencatat kerusakan pada 11.668 unit rumah, 61 unit masjid, 94 unit meunasah, 161 unit ruko, 10 unit kantor pemerintahan, dan 16 unit fasilitas pendidikan. Namun, Said merasa masih ada rumah dan bangunan rusak yang belum terdata.
’’Data terkait kerusakan infrastruktur belum kami terima dengan sempurna. Camat telah kami minta untuk menyampaikan data sementara,’’ jelasnya. (bil/jun/jpg/adz)