25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Harga Vaksin Covid-19 Dipatok Rp200 Ribu

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan harga untuk vaksin Covid-19 di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah. Adapun perkiraan harganya di kisaran Rp200 ribu per dosis.

VAKSIN: Kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang juga akan didistribusikan di Indonesia.
VAKSIN: Kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang juga akan didistribusikan di Indonesia.

Hal itu menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brasil yang akan menjualnya dengan harga USD1,96 per dosis (sekitar Rp28.900, Red).

“Brazil memang merupakan salah satu negara yang juga akan membeli vaksin Covid-19 dari Sinovac,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (13/10).

Ia mengungkapkan, mengenai harga vaksin di Brazil, yang keluar di media massa beberapa hari terakhir, dengan harga USD1,96 per dosis, sudah dibantah oleh pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.

“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brasil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD 90 juta dengan pemerintah Brasil tidak tepat, dan mengenai harga USD 1,96 per dosis pun tidak tepat,” jelasnya.

Sebab biaya pengirimannya saja tiap dosisnya, sekitar USD 2. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya. Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia.

Honesti melanjutkan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, menyampaikan bahwa dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin. Salah satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar. Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip – prinsip tadi.

“Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan. Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, Tiongkok, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal,” ungkapnya.

BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP). Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini.

Data terakrhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.  “Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19,” tuturnya. (jpnn/ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan harga untuk vaksin Covid-19 di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah. Adapun perkiraan harganya di kisaran Rp200 ribu per dosis.

VAKSIN: Kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang juga akan didistribusikan di Indonesia.
VAKSIN: Kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang juga akan didistribusikan di Indonesia.

Hal itu menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brasil yang akan menjualnya dengan harga USD1,96 per dosis (sekitar Rp28.900, Red).

“Brazil memang merupakan salah satu negara yang juga akan membeli vaksin Covid-19 dari Sinovac,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (13/10).

Ia mengungkapkan, mengenai harga vaksin di Brazil, yang keluar di media massa beberapa hari terakhir, dengan harga USD1,96 per dosis, sudah dibantah oleh pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.

“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brasil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD 90 juta dengan pemerintah Brasil tidak tepat, dan mengenai harga USD 1,96 per dosis pun tidak tepat,” jelasnya.

Sebab biaya pengirimannya saja tiap dosisnya, sekitar USD 2. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya. Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia.

Honesti melanjutkan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, menyampaikan bahwa dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin. Salah satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar. Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip – prinsip tadi.

“Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan. Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, Tiongkok, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal,” ungkapnya.

BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP). Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini.

Data terakrhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.  “Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19,” tuturnya. (jpnn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/