31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Mundur dari Dubes AS, Dino ‘Bernostalgia’ Jadi Pelayan Restoran

Bermula dari pelayan restoran, diplomat muda Dino Patti Djalal kembali melayani masyarakat dengan cara bekerja menjadi pelayan di Restoran Dapoe Aceh Malayu, Jakarta.

MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn PELAYAN: Dino Pati Djalal mengantar menu saat menjadi pelayan di sebuah restoran.
MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn
PELAYAN: Dino Pati Djalal mengantar menu saat menjadi pelayan di sebuah restoran.

TAK disangka, prestasi baik yang ditorehkan Dino saat mengemban amanah sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) berawal dari kerja keras, salah satunya sebagai sebagai pelayan ketika masih remaja.

“Bagi saya ini merupakan aksi go back to basic karena salah satu pekerjaan saya sebelum menjadi diplomat adalah sebagai pelayan restoran. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk kembali merasakan suka duka menjadi pelayan sekaligus mendengar pandangan para pegawai restoran mengenai kehidupan mereka,’’ katanya saat ditemui setelah Dino menyelesaikan jam kerjanya.

Menurut Dino, kesempatan ini merupakan saat yang baik bagi dirinya untuk menyapa masyarakat. Dia juga menegaskan bahwa semua pekerjaan itu halal dan membutuhkan kerja kerasa.

Prinsip memberikan pelayanan terbaik selalu dipegang teguh oleh Dino dimanapun lokasi dan kapanpun waktu pengabdian sebagai abdi masyarakat. Tak terkecuali sebagai seorang diplomat yang harus memastikan posisi dan peran penting Indonesia di kancah internasional.

Setelah pengunduran diri sebagai Duta Besar diterima Presiden SBY karena ingin fokus mengikuti Konvensi Capres Demokrat, Dino kembali ‘pulang kampung’ ke tanah air dan ‘bernostalgia’ menjadi pelayan di sebuah restoran. Profesi yang pernah digelutinya sebelum menjadi diplomat.

“Saya memahami bahwa tidak mudah menjadi seorang pelayan. Dari pekerjaan ini, saya lebih memahami bahwa kita hidup untuk memberikan pelayanan bagi orang banyak” lanjut Dino.

Karya Nanda, Staf Restoran Dapoe Aceh Malayu pun mengakui kerja baik Dino. “Awalnya saya segan menerima Pak Dino menjadi pelayan di restoran ini. Dan jujur saja saya kira Pak Dino tidak bisa mengerjakan hal itu dan saya tidak percaya pengalaman yang diungkapkannya. Tapi, ya Pak Dino memang benar dapat mengerjakan hal-hal tersebut dengan baik.”

Melalui aktivitas tersebut, Dino ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat mengenai filosofi Nasionalisme Unggul untuk Indonesia. Keunggulan selalu dimulai dari hal yang dasar dan hal yang dasar itu harus memiliki fondasi yang kokoh. Dengan kekokohan itu, Indonesia lebih percaya diri  untuk berada di posisi yang lebih unggul. (*)

Bermula dari pelayan restoran, diplomat muda Dino Patti Djalal kembali melayani masyarakat dengan cara bekerja menjadi pelayan di Restoran Dapoe Aceh Malayu, Jakarta.

MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn PELAYAN: Dino Pati Djalal mengantar menu saat menjadi pelayan di sebuah restoran.
MUHAMAD ALI/JAWAPOS/jpnn
PELAYAN: Dino Pati Djalal mengantar menu saat menjadi pelayan di sebuah restoran.

TAK disangka, prestasi baik yang ditorehkan Dino saat mengemban amanah sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) berawal dari kerja keras, salah satunya sebagai sebagai pelayan ketika masih remaja.

“Bagi saya ini merupakan aksi go back to basic karena salah satu pekerjaan saya sebelum menjadi diplomat adalah sebagai pelayan restoran. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk kembali merasakan suka duka menjadi pelayan sekaligus mendengar pandangan para pegawai restoran mengenai kehidupan mereka,’’ katanya saat ditemui setelah Dino menyelesaikan jam kerjanya.

Menurut Dino, kesempatan ini merupakan saat yang baik bagi dirinya untuk menyapa masyarakat. Dia juga menegaskan bahwa semua pekerjaan itu halal dan membutuhkan kerja kerasa.

Prinsip memberikan pelayanan terbaik selalu dipegang teguh oleh Dino dimanapun lokasi dan kapanpun waktu pengabdian sebagai abdi masyarakat. Tak terkecuali sebagai seorang diplomat yang harus memastikan posisi dan peran penting Indonesia di kancah internasional.

Setelah pengunduran diri sebagai Duta Besar diterima Presiden SBY karena ingin fokus mengikuti Konvensi Capres Demokrat, Dino kembali ‘pulang kampung’ ke tanah air dan ‘bernostalgia’ menjadi pelayan di sebuah restoran. Profesi yang pernah digelutinya sebelum menjadi diplomat.

“Saya memahami bahwa tidak mudah menjadi seorang pelayan. Dari pekerjaan ini, saya lebih memahami bahwa kita hidup untuk memberikan pelayanan bagi orang banyak” lanjut Dino.

Karya Nanda, Staf Restoran Dapoe Aceh Malayu pun mengakui kerja baik Dino. “Awalnya saya segan menerima Pak Dino menjadi pelayan di restoran ini. Dan jujur saja saya kira Pak Dino tidak bisa mengerjakan hal itu dan saya tidak percaya pengalaman yang diungkapkannya. Tapi, ya Pak Dino memang benar dapat mengerjakan hal-hal tersebut dengan baik.”

Melalui aktivitas tersebut, Dino ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat mengenai filosofi Nasionalisme Unggul untuk Indonesia. Keunggulan selalu dimulai dari hal yang dasar dan hal yang dasar itu harus memiliki fondasi yang kokoh. Dengan kekokohan itu, Indonesia lebih percaya diri  untuk berada di posisi yang lebih unggul. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/