24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Presiden Jokowi Pidato Visi Indonesia, Hajar Pungli & Pangkas Birokrasi Lamban

Istimewa
PIDATO: Presiden RI terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Minggu (14/7).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Reformasi birokrasi menjadi salah satu perhatian utama Joko Widodo saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden terpilih. Ketegasan soal reformasi birokrasi itu disampaikan dalam acara Visi Indonesia di Sentul Indonesia Convention Center pada Minggu (14/7/) malam.

Pada periode 2019-2024 yang merupakan periode keduanya, Jokowi menginginkan struktur lembaga pemerintahan akan lebih sederhana. “Agar lembaga semakin sederhana, semakin simpel, semakin lincah,” ucap Jokowi.

Karena itu, Jokowi mengancam akan bersikap tegas kepada para birokrat yang memiliki pikiran lama dan tidak mau berubah. “Ini juga hati-hati, kalau mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas. Tolong ini dicatat, karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin jadi kunci dalam reformasi birokrasi kita,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi pun mengancam akan memangkas lembaga dan mengancam pejabat yang menghambat reformasi birokrasi. “Akan saya cek sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan,” kata Jokowi.

Joko Widodo juga menyampaikan ketegasannya mengenai pemerintahan yang akan dipimpinnya. Menurut Jokowi, salah satu perhatiannya adalah mengundang investasi yang seluas-luasnya.

“Jangan sampai alergi terhadap investasi. Karena dengan investasi maka lapangan kerja akan terbuka sebesar-besarnya,” kata Jokowi. Dengan demikian, Jokowi pun memberikan ancaman kepada mereka yang menghambat investasi. “Yang menghambat investasi semuanya harus dipangkas,” kata Jokowi.

Secara khusus, Jokowi mengancam birokrasi yang lambat dan berbelit-belit. “Apalagi yang ada punglinya. Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar. Akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek. Akan saya hajar kalo diperlukan. Tidak ada lagi hambatan investasi, karena ini kunci lapangan kerja yang seluas-luasnya,” ujar Jokowi.

Bangun Manajemen Talenta

Presiden Joko Widodo mengatakan, seluruh pihak saat ini harus menyadari bahwa bahwa bangsa Indonesia hidup di lingkungan global yang sangat dinamis. Saat ini masuk pada fenomena global yang penuh perubahan, kecepatan dan risiko serta kompleksitas.

“Penuh kejutan-kejutan yang sering jauh dari kalkulasi dan hitungan kita,” kata Jokowi. Untuk itubangsa Indonesia harus mencari model, cara, dan nilai baru untuk solusi menghadapi masalah yang dihadapi.

Jokowi menuturkan, bangsa Indonesia harus meninggalkan cara lama dan harus mau menciptakan inovasi. “Kita harus meninggalkan pola lama, baik dalam mengelola lembaga, organisasi maupun pemerintahan,” ujar dia.

“Yang sudah tidak efektif kita buat menjadi efektif. Yang tidak efisien kita buat jadi efisien, Manajemen yang seperti ini lah yang kita perlukan sekarang ini,” kata Jokowi. “Kita harus menuju sebagai negara yang lebih produktif, yang memiliki daya saing, yang memiliki fleksibilitas yang tinggi,” ujar dia.

Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya kelak, Jokowi menyiapkan tahapan-tahapan besar. Salah satunya pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut.

Jokowi juga menyebut, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritasnya di periode kedua pemerintahannya kelak. Untuk itu, Jokowi menjanjikan akan membangun lembaga manajemen talenta Indonesia. Jokowi mengatakan, kualitas pendidikan akan terus ditingkatkan dalam rangka pembangunan SDM.

“Kita bangun lembaga manajemen talenta Indonesia,” kata Jokowi.

Melalui lembaga tersebut, Jokowi mengatakan, pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia. “Diaspoda yang bertalenta tinggi harus kita beri dukungan,” kata Jokowi.

Menurutnya, pemerintah akan menyiapkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa Indonesia bersaing secara global. Dalam kesempatan itu, Jokowi menuturkan, pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan.

“Dan titik dimulainya SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, sejak hamil, termasuk kesehatan bayi, balita, kesehatan anak-anak di sekolah,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, untuk mencetak manusia yang unggul ke depan, Pemerintah akan menjaga betul kesehatan anak-anak sekolah. Pemerintah juga harus menjami jangan sampai ada stunting, kematian ibu, kematian bayi yang meningkat. “Tugas besar kita ada di situ,” ujarnya.

Tak Ada Toleransi bagi Pengganggu Pancasila

Presiden Jokowi juga menegaskan, tidak ada toleransi bagi mereka yang berupaya mengganggu Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. “Kita ini memiliki norma agama, etika, dan tata krama ketimuran. Kita punya budaya yang luhur. Kita harus ingat ini, Pancasila adalah rumah bersama sebagai saudara se-bangsa dan se-Tanah Air,” ujar Jokowi dalam pidatonya.

“Tidak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila,” tegas Jokowi.

Ke depan, kata Jokowi, tidak ada lagi yang mempermasalahkan Pancasila, tidak ada lagi orang Indonesia yang tak mau ber-Bhinneka Tunggal Ika. “Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan, tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain dan etnis lain,” ujar Jokowi.

Indonesia, kata dia, ingin bersama dalam keberagaman sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Dia menuturkan, pentingnya kerukunan dalam kehidupan bernegara. “Bersaudara itu indah, bersatu itu indah. Saya yakin, kita semua berkomitmen meletakan demokrasi yang keberadaban dan menjunjung tinggi kepribadian Indonesia untuk membawa Indonesia maju,” ujar Jokowi. (kps)

Istimewa
PIDATO: Presiden RI terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Minggu (14/7).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Reformasi birokrasi menjadi salah satu perhatian utama Joko Widodo saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden terpilih. Ketegasan soal reformasi birokrasi itu disampaikan dalam acara Visi Indonesia di Sentul Indonesia Convention Center pada Minggu (14/7/) malam.

Pada periode 2019-2024 yang merupakan periode keduanya, Jokowi menginginkan struktur lembaga pemerintahan akan lebih sederhana. “Agar lembaga semakin sederhana, semakin simpel, semakin lincah,” ucap Jokowi.

Karena itu, Jokowi mengancam akan bersikap tegas kepada para birokrat yang memiliki pikiran lama dan tidak mau berubah. “Ini juga hati-hati, kalau mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas. Tolong ini dicatat, karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin jadi kunci dalam reformasi birokrasi kita,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi pun mengancam akan memangkas lembaga dan mengancam pejabat yang menghambat reformasi birokrasi. “Akan saya cek sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan,” kata Jokowi.

Joko Widodo juga menyampaikan ketegasannya mengenai pemerintahan yang akan dipimpinnya. Menurut Jokowi, salah satu perhatiannya adalah mengundang investasi yang seluas-luasnya.

“Jangan sampai alergi terhadap investasi. Karena dengan investasi maka lapangan kerja akan terbuka sebesar-besarnya,” kata Jokowi. Dengan demikian, Jokowi pun memberikan ancaman kepada mereka yang menghambat investasi. “Yang menghambat investasi semuanya harus dipangkas,” kata Jokowi.

Secara khusus, Jokowi mengancam birokrasi yang lambat dan berbelit-belit. “Apalagi yang ada punglinya. Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar. Akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek. Akan saya hajar kalo diperlukan. Tidak ada lagi hambatan investasi, karena ini kunci lapangan kerja yang seluas-luasnya,” ujar Jokowi.

Bangun Manajemen Talenta

Presiden Joko Widodo mengatakan, seluruh pihak saat ini harus menyadari bahwa bahwa bangsa Indonesia hidup di lingkungan global yang sangat dinamis. Saat ini masuk pada fenomena global yang penuh perubahan, kecepatan dan risiko serta kompleksitas.

“Penuh kejutan-kejutan yang sering jauh dari kalkulasi dan hitungan kita,” kata Jokowi. Untuk itubangsa Indonesia harus mencari model, cara, dan nilai baru untuk solusi menghadapi masalah yang dihadapi.

Jokowi menuturkan, bangsa Indonesia harus meninggalkan cara lama dan harus mau menciptakan inovasi. “Kita harus meninggalkan pola lama, baik dalam mengelola lembaga, organisasi maupun pemerintahan,” ujar dia.

“Yang sudah tidak efektif kita buat menjadi efektif. Yang tidak efisien kita buat jadi efisien, Manajemen yang seperti ini lah yang kita perlukan sekarang ini,” kata Jokowi. “Kita harus menuju sebagai negara yang lebih produktif, yang memiliki daya saing, yang memiliki fleksibilitas yang tinggi,” ujar dia.

Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya kelak, Jokowi menyiapkan tahapan-tahapan besar. Salah satunya pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut.

Jokowi juga menyebut, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritasnya di periode kedua pemerintahannya kelak. Untuk itu, Jokowi menjanjikan akan membangun lembaga manajemen talenta Indonesia. Jokowi mengatakan, kualitas pendidikan akan terus ditingkatkan dalam rangka pembangunan SDM.

“Kita bangun lembaga manajemen talenta Indonesia,” kata Jokowi.

Melalui lembaga tersebut, Jokowi mengatakan, pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia. “Diaspoda yang bertalenta tinggi harus kita beri dukungan,” kata Jokowi.

Menurutnya, pemerintah akan menyiapkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa Indonesia bersaing secara global. Dalam kesempatan itu, Jokowi menuturkan, pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan.

“Dan titik dimulainya SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, sejak hamil, termasuk kesehatan bayi, balita, kesehatan anak-anak di sekolah,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, untuk mencetak manusia yang unggul ke depan, Pemerintah akan menjaga betul kesehatan anak-anak sekolah. Pemerintah juga harus menjami jangan sampai ada stunting, kematian ibu, kematian bayi yang meningkat. “Tugas besar kita ada di situ,” ujarnya.

Tak Ada Toleransi bagi Pengganggu Pancasila

Presiden Jokowi juga menegaskan, tidak ada toleransi bagi mereka yang berupaya mengganggu Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. “Kita ini memiliki norma agama, etika, dan tata krama ketimuran. Kita punya budaya yang luhur. Kita harus ingat ini, Pancasila adalah rumah bersama sebagai saudara se-bangsa dan se-Tanah Air,” ujar Jokowi dalam pidatonya.

“Tidak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila,” tegas Jokowi.

Ke depan, kata Jokowi, tidak ada lagi yang mempermasalahkan Pancasila, tidak ada lagi orang Indonesia yang tak mau ber-Bhinneka Tunggal Ika. “Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan, tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain dan etnis lain,” ujar Jokowi.

Indonesia, kata dia, ingin bersama dalam keberagaman sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Dia menuturkan, pentingnya kerukunan dalam kehidupan bernegara. “Bersaudara itu indah, bersatu itu indah. Saya yakin, kita semua berkomitmen meletakan demokrasi yang keberadaban dan menjunjung tinggi kepribadian Indonesia untuk membawa Indonesia maju,” ujar Jokowi. (kps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/