Daftar Tunggu 1,7 Juta Orang
JAKARTA- Antusiasme umat Islam Indonesia untuk menunaikan ibadah haji sungguh luar biasa. Karena kuota yang terbatas, alhasil mereka harus mengantre. Nah, dari tahun ke tahun, antrean itu semakin panjang.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, lama antrean bisa mencapai 15 tahun. Hal itu terjadi di Sulawesi Selatan. Pemerintah tidak bisa berbuat banyak karena upaya untuk memangkas antrean itu bergantung pada kuota haji yang diberikan oleh pihak Arab Saudi.
“Persoalan panjangnya antrean haji tidak terlepas dari faktor supply and demand,” kata Suryadharma di kantor Kemenko Kesra kemarin (14/8).
Menteri yang akrab disapa SDA itu mengatakan, dalam beberapa tahuhn terakhir kuota haji Indonesia tidak berubah. Yakni, 211 ribu jamaah per tahun. Kuota tersebut dipecah menjadi dua. Yaitu, 194 ribu untuk jamaah haji reguler dan 17.000 jamaah haji khusus.
SDA menjelaskan, antrean haji bakal semakin panjang karena tingginya antusiasme muslim Indonesia untuk menunaikan salah satu rukun Islam itu. Di sejumlah wilayah, setoran awal mendaftar haji sebesar Rp 25 juta masih dianggap ringan. Hal itu membuat banyak masyarakat bersemangat mendaftar haji.
Untuk mengepras panjang antrean, SDA berharap pihak Arab Saudi memberikan tambahan kuota. Setiap tahun Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan rata-rata 10 ribu. Nah, Indonesia berharap kuota tambahan itu menjadi 30 ribu orang. “Semakin banyak kuota tambahannya, Insya Allah bisa memangkas antrean,” katanya.
Jika tahun ini Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan 10 ribu, sebanyak 9.000 kursi di antaranya dialokasikan untuk jamaah haji reguler berumur lebih dari 80 tahun dan pendampingnya. Sedangkan sisanya untuk jamaah haji khusus.
Untuk urusan jamaah haji non kuota, SDA mengatakan bahwa mereka bisa pergi bebas ke tanah suci karena mengantongi visa Arab Saudi. “Penerbitan visa ini hak negara yang bersangkutan. Indonesia tidak bisa ikut campur,” katannya.
Meski begitu, SDA berjanji akan mengoptimalkan petugas imigrasi di bandara. Tahun lalu ada sekitar 5.000 jamaah haji non kuota. Mereka kerap menimbulkan masalah di Arab Saudi. Salah satunya adalah masuk ke pemondokan jamaah haji resmi. “Petugas imigrasi sebagai benteng akhir, kita awasi betul,” katanya.
Pada perkembangan yang sama, Menkes Nafsiah Mboi menyatakan, pihaknya siap melakukan sejumlah langkah untuk menangkal kemungkinan munculnya penyakit bagi para calon jamaah haji. Salah satunya, Kemenkes bakal memberikan suntikan vaksin meningitis. Nafsiah menjamin bahwa semua fasilitas kesehatan diberikan cuma-cuma bagi jamaah haji reguler. (wan/ken/ca/jpnn)
[table caption=”Antrean Haji Reguler per Agustus 2012, (Provinsi dengan antrean lebih dari 10 tahun)” th=”1″]
Provinsi , Pendaftar , Setoran, Awal Kuota , Waiting List/Masa Tunggu
Sulawesi Selatan , 109.475 , 7.221 , 102.254 , 15 tahun
Kalimantan Selatan, 55.963 , 3.811 , 52.152 , 14 tahun
Aceh , 51.205 , 3.924 , 47.28 1 , 13 tahun
Jambi , 31.861 , 2.634 , 29.2 77 , 12 tahun
Kalimantan Tengah , 16.773 , 1.349 , 15.424 , 12 tahun
Kalimantan Timur , 34.103, 2.819 ,31.284 , 12 tahun
DI Jogjakarta , 36.582, 3.091 , 33.491 , 11 tahun
Jawa Timur , 397.218 , 34.165 , 363.053 , 1 1 tahun
NTB , 51.339 , 4.494 , 46.845 , 11 tahun
Bangka Belitung , 10.529 , 913 , 9.616 , 11 tahun
[/table]
Keterangan:
- Total calon jamaah yang sudah menyetor setoran awal: 1.941.613 orang.
- Pagu porsi haji reguler: 194.000 orang per tahun.
- Total waiting list: 1.747.613 orang.
- Jumlah uang dari setoran awal calon jamaah sekitar Rp40 triliunan.
Sumber: Kementerian Agama