JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, tahun ini nilai rata-rata ujian nasional (unas) sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) mencapai 61,03. Angka tersebut naik 0,3 poin daripada tahun lalu, yakni 61.
Dia mengutarakan, kenaikan rata-rata itu menjadi jawaban atas kekhawatiran masyarakat pada nilai unas tahun ini yang diperkirakan jatuh. Prediksi tersebut muncul lantaran nilai unas sudah tidak lagi jadi syarat kelulusan siswa SMA dan MA.
”Sebelumnya kan dikhawatirkan demikian. Tapi, tidak terbukti. Justru lebih baik daripada 2014, yang rata-rata nilainya lebih rendah dari 2013 sebanyak 2,3 poin,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Namun, setelah dicermati berdasar program studi, tidak seluruh nilai siswa meningkat tahun ini. Pada program studi ilmu pengetahuan alam (IPA), misalnya, nilai rata-rata matematika justru menurun 1,23 poin.
Itu juga terjadi pada nilai rata-rata mata pelajaran (mapel) geografi pada program studi ilmu pengetahuan sosial (IPS). Nilai mapel itu menurun 5,25 poin bila dibandingkan dengan 2014, yakni 56,8.
Beberapa siswa juga terlihat belum mencapai kompetensi kepuasan karena nilai unasnya kurang dari 55. Meski tidak ada paparan secara detail, dalam data yang diberikan, tercatat 26,57 persen siswa dari program studi IPA memperoleh nilai kurang dari sama dengan 55. Sementara itu, program IPS mencapai 48,92 persen.
”Iya, memang ada,” ungkap Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
Nizam menuturkan, nilai tersebut tidak akan memengaruhi kelulusan dan posisi penerimaan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SMN PTN). Namun, mereka yang ingin memperbaiki nilai tersebut akan diberi kesempatan untuk mengulang. Unas ulangan itu dapat dilakukan tahun depan. (mia/c10/end)