25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Dua Profesor IPB Bantu Atasi Harga Cabai

JAKARTA – Niat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan membantu menurunkan harga cabai bukan isapan jempol. Dahlan merasa miris kala mengetahui harga cabai melambung sampai Rp100 ribu per kg.

TAWARKAN CABAI: Pedagang menawarkan cabai dagangannya  Pusat Pasar Medan, Senin (8/7).//AMINOER RASYID/SUMUT POS
TAWARKAN CABAI: Pedagang menawarkan cabai dagangannya di Pusat Pasar Medan, Senin (8/7).//AMINOER RASYID/SUMUT POS

Untuk itu, Dahlan mendatangkan dua profesor ahli cabai dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Bekas dirut PLN ini ingin mengetahui seluk beluk cabai, terutama mengenai siklus tanam cabai.

“Permasalahan cabai ini agak memalukan, masak bisa sampai menyebabkan inflansi, masa kita gak bisa atasi, nanti kalau perlu biar BUMN yang budidayakan cabai,” ucap Dahlan saat mengelar pertemuan dengan dua ahli cabai dari ITB di Kementerian BUMN, Selasa (16/7).

Terlebih, hargai cabai sudah mulai mengungguli harga daging sapi. “Saya mengundang ahli cabai untuk mengetahui kenapa harga cabai sedemikian tinggi bahkan melebihi harga daging sapi. Saya juga ingin mengetahui detail budidaya cabai, mulai penanaman hingga masa panen,” bebernya.

Selama sekitar 1 jam, Dahlan serius menyimak penjelasan Direktur Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, Prof. Sobir dan Ahli Pemuliaan Tanaman Cabai, M Syukur.  Dua ahli cabai itu memaparkan tingkat kepedasan cabai, kapan waktu yang baik menanam cabai, teknologi penanaman cabai, ketersediaan lahan, serta manajemen pascapanen.

Usai pemaparan, Dahlan menegaskan bahwa BUMN tidak ingin mengambil alih rejeki para petani. Dahlan akan sangat berhati-hati sebelum meginstruksikan BUMN untuk membudidayakan cabai. “Kita tidak ingin harga cabai jatuh yang mengakibatkan petani rugi, tapi kita juga berkepentingan harga cabai tidak melonjak gila-gilaan,” tegasnya. (chi/jpnn)

JAKARTA – Niat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan membantu menurunkan harga cabai bukan isapan jempol. Dahlan merasa miris kala mengetahui harga cabai melambung sampai Rp100 ribu per kg.

TAWARKAN CABAI: Pedagang menawarkan cabai dagangannya  Pusat Pasar Medan, Senin (8/7).//AMINOER RASYID/SUMUT POS
TAWARKAN CABAI: Pedagang menawarkan cabai dagangannya di Pusat Pasar Medan, Senin (8/7).//AMINOER RASYID/SUMUT POS

Untuk itu, Dahlan mendatangkan dua profesor ahli cabai dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Bekas dirut PLN ini ingin mengetahui seluk beluk cabai, terutama mengenai siklus tanam cabai.

“Permasalahan cabai ini agak memalukan, masak bisa sampai menyebabkan inflansi, masa kita gak bisa atasi, nanti kalau perlu biar BUMN yang budidayakan cabai,” ucap Dahlan saat mengelar pertemuan dengan dua ahli cabai dari ITB di Kementerian BUMN, Selasa (16/7).

Terlebih, hargai cabai sudah mulai mengungguli harga daging sapi. “Saya mengundang ahli cabai untuk mengetahui kenapa harga cabai sedemikian tinggi bahkan melebihi harga daging sapi. Saya juga ingin mengetahui detail budidaya cabai, mulai penanaman hingga masa panen,” bebernya.

Selama sekitar 1 jam, Dahlan serius menyimak penjelasan Direktur Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, Prof. Sobir dan Ahli Pemuliaan Tanaman Cabai, M Syukur.  Dua ahli cabai itu memaparkan tingkat kepedasan cabai, kapan waktu yang baik menanam cabai, teknologi penanaman cabai, ketersediaan lahan, serta manajemen pascapanen.

Usai pemaparan, Dahlan menegaskan bahwa BUMN tidak ingin mengambil alih rejeki para petani. Dahlan akan sangat berhati-hati sebelum meginstruksikan BUMN untuk membudidayakan cabai. “Kita tidak ingin harga cabai jatuh yang mengakibatkan petani rugi, tapi kita juga berkepentingan harga cabai tidak melonjak gila-gilaan,” tegasnya. (chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/