25.5 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Blacklist Lembaga Survei yang Dicoret Persepi

Quick Count
Quick Count

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) memberikan rokomendasi agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencoret Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dari daftar lembaga survei di KPU.

Langkah berani Persepi tersebut mendapat dukungan dari Anggota Dewan Pers Nezar Patria. Ia bahkan meminta agar seluruh lembaga survei yang dicoret Persepi juga diblacklist oleh media.

“Media harusnya mem-blacklist lembaga survei yang dicoret oleh Persepi. Mereka sudah melakukan kebohongan publik dan media harus punya sikap tidak mau mereproduksi kebohongan tersebut,” ungkap Nezar dalam diskusi ‘Netralitas Ruang Publik dan Kredibilitas Lembaga Survei’, di Gedung YLBHI, Jakarta, Rabu (16/7).

Mantan ketua Aliansi Juranlis Independen (AJI) Indonesia itu juga mengomentari hasil quick count yang dilakukan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dan Kompas. Menurutnya, langkah dua media itu adalah bentuk jurnalisme presisi.

Hal itu disebutnya sebagai jurnalisme presisi. Peran media adalah menyampaikan informasi yang diyakini dan didapatkan melalui proses yang benar.

“Masyarakat kita kadang lebih cerdas dibanding elit. Mereka bekerja dengan melihat hati nurani rakyat,” tegasnya. (abu/jpnn)

Quick Count
Quick Count

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) memberikan rokomendasi agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencoret Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dari daftar lembaga survei di KPU.

Langkah berani Persepi tersebut mendapat dukungan dari Anggota Dewan Pers Nezar Patria. Ia bahkan meminta agar seluruh lembaga survei yang dicoret Persepi juga diblacklist oleh media.

“Media harusnya mem-blacklist lembaga survei yang dicoret oleh Persepi. Mereka sudah melakukan kebohongan publik dan media harus punya sikap tidak mau mereproduksi kebohongan tersebut,” ungkap Nezar dalam diskusi ‘Netralitas Ruang Publik dan Kredibilitas Lembaga Survei’, di Gedung YLBHI, Jakarta, Rabu (16/7).

Mantan ketua Aliansi Juranlis Independen (AJI) Indonesia itu juga mengomentari hasil quick count yang dilakukan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dan Kompas. Menurutnya, langkah dua media itu adalah bentuk jurnalisme presisi.

Hal itu disebutnya sebagai jurnalisme presisi. Peran media adalah menyampaikan informasi yang diyakini dan didapatkan melalui proses yang benar.

“Masyarakat kita kadang lebih cerdas dibanding elit. Mereka bekerja dengan melihat hati nurani rakyat,” tegasnya. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/