25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Stok BBM Subsidi di Sumut Tetap Rawan Hingga Oktober

JAKARTA-Ketersediaan BBM bersubsidi di Sumatera Utara diperkirakan masih akan tetap rawan habis pada Oktober ini. Pasalnya, permintaan tambahan kuota yang diajukan pemerintah ke DPR diperkirakan akan berlangsung alot.

DPR menyatakan tidak bisa secara otomatis memenuhi permintaan tersebut. Sementara mengingat waktu, pemenuhan stok sangat dibutuhkan segera terealisasi dalam waktu dekat. Harus adanya hasil audit ini, dikemukakan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Effendi Simbolon, secara khusus kepada koran ini di Jakarta, kemarin.  “Pengajuan penambahan kuota BBM bersubsidi, harus disertai dengan hasil audit,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini sangat penting. Sehingga dapat diketahui apa yang menjadi penyebab mengapa kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahunn
Meski begitu, Effendy dengan tegas menyatakan, tidak ada niat untuk menghambat hal tersebut. Apalagi BBM bersubsidi memang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. “Namun sebelum diputuskan, kita perlu mengetahui, apa yang menjadi penyebab habisnya kuota BBM bersubsidi tersebut,”ungkapnya.

Menurutnya, hal ini sangat penting. Karena dari banyak kebijakan yang diambil pemerintah selama ini, seringkali memperlihatkan tingginya bermuatan nilai politis praktis. Di antaranya sebagai contoh, pemerintah beberapa waktu lalu sempat berencana mengurangi jumlah subsidi BBM. “Jadi ada sejumlah kebijakan, pada gilirannya justru menyulitkan rakyat. Kemudian saat masyarakat terjepit dan krisis menimpa rakyat. Seolah-olah pemerintah muncul sebagai dewa penyelamat dengan menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), dan berbagai jenis bantuan lainnya. Ini semua suap politik,”ungkapnya dengan tegas.

Selain itu perlunya audit ini, karena diketahui pemerintah disebut-sebut juga akan kembali berencana menaikkan harga jual BBM bersubsidi. “Jadi bagi kami, sangat penting masalah distribusi, volume penjualan, harga BBM, tetap harus dikuasai dan dalam kontrol negara. Jangan dilepas begitu saja ke pasar. Karena ini menyangkut kehidupan mayoritas masyarakat Indonesia,”ujarnya.

Sementara itu sebagaimana diberitakan sebelumnya, Penasihat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Datmen Ginting, memperkirakan kuota BBM bersubsidi untuk Sumut akan habis bulan Oktober mendatang. Hal ini berdasarkan perhitungan, bahwa BBM subsidi Sumut 2012, sebanyak 1,3 juta kilo liter (KL) untuk Premium. Dan 993 ribu KL untuk Solar. Namun dari angka tersebut, hingga April 2012, tercatat PT Pertamina Sumbangut telah menyalurkan sekitar 512 ribu KL premium. Dan 329.224 KL Solar. Besarnya angka tersebut mengindikasikan terjadinya over kuota sebesar 100 persen untuk premium dan 18 persen untuk solar.

Belum lagi saat lebaran, permintaan premium diprediksi bertambah 15 persen dari pemakaian hari biasanya. Sehingga diperkirakan stok BBM subsidi untuk Sumut hanya tinggal 400 ribu KL untuk premium dan 200 ribu KL untuk solar. “Jadi kalau sekitar itu, hanya bertahan sekitar 1,5 bulan. Dan berarti Oktober kita akan habis kuota,’’ ungkapnya.

Sebelum secara terpisah, kepada koran ini Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bathoegana juga meyakinkan, bahwa DPR kemungkinan besar akan menyetujui permintaan penambahan kuota.

“Ya, pasti dengan catatan-catatan. Karena kita lebih mementingkan kepentingan rakyat. Jadi tinggal kita minta harus diawasi secara ketat,” ungkapnya. “Kita minta aparat di pemda Sumut, agar melakukan pengawasan yang ketat. Karena ini (BBM bersubsidi) itu kan untuk  kepentingan rakyat,” tambahnya. (gir)

JAKARTA-Ketersediaan BBM bersubsidi di Sumatera Utara diperkirakan masih akan tetap rawan habis pada Oktober ini. Pasalnya, permintaan tambahan kuota yang diajukan pemerintah ke DPR diperkirakan akan berlangsung alot.

DPR menyatakan tidak bisa secara otomatis memenuhi permintaan tersebut. Sementara mengingat waktu, pemenuhan stok sangat dibutuhkan segera terealisasi dalam waktu dekat. Harus adanya hasil audit ini, dikemukakan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Effendi Simbolon, secara khusus kepada koran ini di Jakarta, kemarin.  “Pengajuan penambahan kuota BBM bersubsidi, harus disertai dengan hasil audit,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini sangat penting. Sehingga dapat diketahui apa yang menjadi penyebab mengapa kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahunn
Meski begitu, Effendy dengan tegas menyatakan, tidak ada niat untuk menghambat hal tersebut. Apalagi BBM bersubsidi memang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. “Namun sebelum diputuskan, kita perlu mengetahui, apa yang menjadi penyebab habisnya kuota BBM bersubsidi tersebut,”ungkapnya.

Menurutnya, hal ini sangat penting. Karena dari banyak kebijakan yang diambil pemerintah selama ini, seringkali memperlihatkan tingginya bermuatan nilai politis praktis. Di antaranya sebagai contoh, pemerintah beberapa waktu lalu sempat berencana mengurangi jumlah subsidi BBM. “Jadi ada sejumlah kebijakan, pada gilirannya justru menyulitkan rakyat. Kemudian saat masyarakat terjepit dan krisis menimpa rakyat. Seolah-olah pemerintah muncul sebagai dewa penyelamat dengan menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), dan berbagai jenis bantuan lainnya. Ini semua suap politik,”ungkapnya dengan tegas.

Selain itu perlunya audit ini, karena diketahui pemerintah disebut-sebut juga akan kembali berencana menaikkan harga jual BBM bersubsidi. “Jadi bagi kami, sangat penting masalah distribusi, volume penjualan, harga BBM, tetap harus dikuasai dan dalam kontrol negara. Jangan dilepas begitu saja ke pasar. Karena ini menyangkut kehidupan mayoritas masyarakat Indonesia,”ujarnya.

Sementara itu sebagaimana diberitakan sebelumnya, Penasihat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Datmen Ginting, memperkirakan kuota BBM bersubsidi untuk Sumut akan habis bulan Oktober mendatang. Hal ini berdasarkan perhitungan, bahwa BBM subsidi Sumut 2012, sebanyak 1,3 juta kilo liter (KL) untuk Premium. Dan 993 ribu KL untuk Solar. Namun dari angka tersebut, hingga April 2012, tercatat PT Pertamina Sumbangut telah menyalurkan sekitar 512 ribu KL premium. Dan 329.224 KL Solar. Besarnya angka tersebut mengindikasikan terjadinya over kuota sebesar 100 persen untuk premium dan 18 persen untuk solar.

Belum lagi saat lebaran, permintaan premium diprediksi bertambah 15 persen dari pemakaian hari biasanya. Sehingga diperkirakan stok BBM subsidi untuk Sumut hanya tinggal 400 ribu KL untuk premium dan 200 ribu KL untuk solar. “Jadi kalau sekitar itu, hanya bertahan sekitar 1,5 bulan. Dan berarti Oktober kita akan habis kuota,’’ ungkapnya.

Sebelum secara terpisah, kepada koran ini Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bathoegana juga meyakinkan, bahwa DPR kemungkinan besar akan menyetujui permintaan penambahan kuota.

“Ya, pasti dengan catatan-catatan. Karena kita lebih mementingkan kepentingan rakyat. Jadi tinggal kita minta harus diawasi secara ketat,” ungkapnya. “Kita minta aparat di pemda Sumut, agar melakukan pengawasan yang ketat. Karena ini (BBM bersubsidi) itu kan untuk  kepentingan rakyat,” tambahnya. (gir)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/