26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sutan Bhatoegana Meninggal, Hoax

Mantan politisi Partai Demokrat, Sitan Batoegana, dirawat di rumah sakit karena menderita kanker hati.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  -Kabar meninggalnya terpidana kasus suap pembahasan APBN P tahun 2013 untuk Kementerian ESDM‎ Sutan Bathoegana dibantah langsung Kepala Bagian Humas Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Akbar Hadi.

Akbar menyebut bahwa saat ini kondisi politisi Demokrat itu memang lemah dan tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bogor.

“Mohon ijin rekan-rekan. Kami baru saja menghubungi pengawal. Pak Sutan masih dalam perawatan di RS BMC Bogor‎,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/11).

Sementara itu, jurubicara Partai Demokrat Imelda Sari mendesak agar berita meninggalnya Sutan segera diralat. Pasalnya, berdasarkan info yang dia peroleh dari menantu Sutan, kabar tersebut tidak benar. “Hoax. Mohon yang memberitakan Sutan meninggal segera meralat,” pungkasnya.

Memang, sebelumnya kondisi Sutan Bhatoegana yang terlihat semakin memprihatinkan memantik perhatian para petinggi Partai Demokrat. Tidak terkecuali Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kendati belum mengetahui apakah SBY akan menjenguk Sutan, kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, SBY pasti selalu memperhatikan keadaan para anggotanya.

“Soal Pak SBY saya belum dengar rencananya. Tetapi, beliau sangat perhatian dengan semua anggota PD,” ujar Roy saat dihubungi di Jakarta, Senin (14/11).

Tak hanya SBY, banyak politikus Partai Demokrat yang juga prihatin dengan kondisi Sutan. Mereka berencana menjenguk mantan anggota komisi VII DPR itu. Termasuk Roy pribadi.

“Saya terus terang mau jenguk beliau, tapi hanya masalah waktu saja. Saya kira pasti banyak yang mau kesana hanya waktunya tak bisa bersama-sama,” tutur dia.

Mantan Menpora era SBY itu menambahkan, seluruh pengurus maupun kader dari Partai Demokrat pastinya mendoakan kesembuhan bagi Sutan. “Kami semua berharap agar Pak Sutan Bhatoegana diberikan kembali kesehatan dari Allah SWT dan bisa beraktifitas sebagaimana dulunya,” pungkas Roy.

Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari mantan politikus Demokrat Sutan Bhatoegana. Terpidana kasus suap di Kementerian ESDM ini dilarikan ke salah satu rumah sakit (RS) karena sakit kanker hati yang dideritanya.

Beredar foto di kalangan media, Sutan bersama anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Max Sopacua terlihat tengah dirawat intensif di rumah sakit. Selang infus menempel dihidung dan dada sebelah kanannya. Sutan juga terlihat kurus dan pucat, terkulai lemas.

Kendati demikian dia tetap menampakkan senyum dengan acungan jempol dalam foto tersebut.

Pun demikian, Ketua DPR Ade Komarudin berharap agar hak asasi manusia yang dimiliki setiap individu tak terkecuali Sutan perlu ditegakkan. “Tolong pertimbangakan hak-hak asasi manusia yang melekat dalam diri kita masing-masing,” bilangnya.

Sutan Bhatoegana digiring Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK ke Lapas

Sukamiskin pada 26 Mei 2016. Eksekusi dilakukan menyusul perkaranya telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Pada April lalu, Mahkamah Agung menolak kasasi Sutan Bhatoegana dalam kasus suap dan gratifikasi terkait pembahasan APBN-P Kementerian ESDM 2013 dikomisi VII DPR.

Majelis hakim agung yang diketuai Artidjo Alkostar bahkan memperberat hukuman Sutan menjadi 12 tahun penjara dan denda sebesar Rp 500 juta.

Dalam putusan ini, majelis hakim menolak kasasi Sutan dan mengabulkan kasasi yang dimohonkan oleh‎ jaksa penuntut umum (JPU). Selain hukuman pidana fisik, majelis hakim juga memutus mencabut hak-hak politik pada diri Sutan.

‎Majelis hakim menyatakan Sutan terbukti menerima suap dari eks Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno sebesar USD 140 ribu dan USD 200 ribu dari Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

Sutan juga dinyatakan terbukti menerima satu unit tanah dan bangunan seluas 1.194,38 m2 di Medan dari komisaris PT SAM Mitra Mandiri, Saleh Abdul Malik. (dna/jpg/zul/ije)

Mantan politisi Partai Demokrat, Sitan Batoegana, dirawat di rumah sakit karena menderita kanker hati.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  -Kabar meninggalnya terpidana kasus suap pembahasan APBN P tahun 2013 untuk Kementerian ESDM‎ Sutan Bathoegana dibantah langsung Kepala Bagian Humas Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Akbar Hadi.

Akbar menyebut bahwa saat ini kondisi politisi Demokrat itu memang lemah dan tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bogor.

“Mohon ijin rekan-rekan. Kami baru saja menghubungi pengawal. Pak Sutan masih dalam perawatan di RS BMC Bogor‎,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/11).

Sementara itu, jurubicara Partai Demokrat Imelda Sari mendesak agar berita meninggalnya Sutan segera diralat. Pasalnya, berdasarkan info yang dia peroleh dari menantu Sutan, kabar tersebut tidak benar. “Hoax. Mohon yang memberitakan Sutan meninggal segera meralat,” pungkasnya.

Memang, sebelumnya kondisi Sutan Bhatoegana yang terlihat semakin memprihatinkan memantik perhatian para petinggi Partai Demokrat. Tidak terkecuali Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kendati belum mengetahui apakah SBY akan menjenguk Sutan, kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, SBY pasti selalu memperhatikan keadaan para anggotanya.

“Soal Pak SBY saya belum dengar rencananya. Tetapi, beliau sangat perhatian dengan semua anggota PD,” ujar Roy saat dihubungi di Jakarta, Senin (14/11).

Tak hanya SBY, banyak politikus Partai Demokrat yang juga prihatin dengan kondisi Sutan. Mereka berencana menjenguk mantan anggota komisi VII DPR itu. Termasuk Roy pribadi.

“Saya terus terang mau jenguk beliau, tapi hanya masalah waktu saja. Saya kira pasti banyak yang mau kesana hanya waktunya tak bisa bersama-sama,” tutur dia.

Mantan Menpora era SBY itu menambahkan, seluruh pengurus maupun kader dari Partai Demokrat pastinya mendoakan kesembuhan bagi Sutan. “Kami semua berharap agar Pak Sutan Bhatoegana diberikan kembali kesehatan dari Allah SWT dan bisa beraktifitas sebagaimana dulunya,” pungkas Roy.

Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari mantan politikus Demokrat Sutan Bhatoegana. Terpidana kasus suap di Kementerian ESDM ini dilarikan ke salah satu rumah sakit (RS) karena sakit kanker hati yang dideritanya.

Beredar foto di kalangan media, Sutan bersama anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Max Sopacua terlihat tengah dirawat intensif di rumah sakit. Selang infus menempel dihidung dan dada sebelah kanannya. Sutan juga terlihat kurus dan pucat, terkulai lemas.

Kendati demikian dia tetap menampakkan senyum dengan acungan jempol dalam foto tersebut.

Pun demikian, Ketua DPR Ade Komarudin berharap agar hak asasi manusia yang dimiliki setiap individu tak terkecuali Sutan perlu ditegakkan. “Tolong pertimbangakan hak-hak asasi manusia yang melekat dalam diri kita masing-masing,” bilangnya.

Sutan Bhatoegana digiring Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK ke Lapas

Sukamiskin pada 26 Mei 2016. Eksekusi dilakukan menyusul perkaranya telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Pada April lalu, Mahkamah Agung menolak kasasi Sutan Bhatoegana dalam kasus suap dan gratifikasi terkait pembahasan APBN-P Kementerian ESDM 2013 dikomisi VII DPR.

Majelis hakim agung yang diketuai Artidjo Alkostar bahkan memperberat hukuman Sutan menjadi 12 tahun penjara dan denda sebesar Rp 500 juta.

Dalam putusan ini, majelis hakim menolak kasasi Sutan dan mengabulkan kasasi yang dimohonkan oleh‎ jaksa penuntut umum (JPU). Selain hukuman pidana fisik, majelis hakim juga memutus mencabut hak-hak politik pada diri Sutan.

‎Majelis hakim menyatakan Sutan terbukti menerima suap dari eks Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno sebesar USD 140 ribu dan USD 200 ribu dari Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

Sutan juga dinyatakan terbukti menerima satu unit tanah dan bangunan seluas 1.194,38 m2 di Medan dari komisaris PT SAM Mitra Mandiri, Saleh Abdul Malik. (dna/jpg/zul/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/