JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Densus 88 Antiteror menangkap sembilan orang terduga teroris di Sumatera Utara (Sumut). Kesembilan orang itu ditangkap di Medan, Langkat, Binjai, dan Tanjungbalai. “Total penangkapan tujuh di wilayah Medan, Langkat, Binjai, Belawan, Medan barat, dua di wilayah Tanjungbalai. Total penangkapan sembilan orang,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (16/12).
Ramadhan mengatakan saat ini para terduga teroris dibawa ke Polda Sumut untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Sementara itu untuk barang bukti, ia belum bisa menjelaskan apa saja yang diamankan dari ke sembilan orang terduga teroris tersebut.”Total ditangkap 9 orang. Seluruh target diamankan di Polda Sumut,” pungkasnya.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, membenarkan penangkapan tersebut.”Benar ada penangkapan oleh Densus 88 terhadap 9 orang tindak pidana terorisme,” kata n
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (15/12) malam.
Meski demikian ia belum bisa merinci lebih lanjut soal dimana saja ke sembilan terduga teroris tersebut. Kata dia, sembilan orang itupun diperkirakan sudah diterbangkan ke Jakarta untuk diproses lebih lanjut. “Penjelasan lebih lanjut via humas Mabes ya,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan belum mendapat kabar soal penangkapan itu. Ia pun menjelaskan sedang mencaritahu kabar itu ke Densus 88 Mabes Polri. “Saya belum dapat konfirmasi kalau dari Mabes saya belum tahu juga. Dari Densus 88 belum ada konfirmasi ke saya,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (16/12).
Informasi yang didapat, seorang pria bernama NG(50) yang bekerja sehari-hari sebagai bengkel las diduga diamankan oleh petugas Densus 88, Kamis (16/12) subuh. Ia diamankan di bengkel lasnya yang beralamat di Jalan Singosari, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai. Hal itu diungkapkan oleh Kepala lingkungan Syafrizal, selaku kepala lingkungan I Kelurahan Pahang.Ia mengaku, NG merupakan pendatang pada tahun 2006 silam. “Dia pendatang 15 tahun silam ke sini. NG orang yang cukup bersosial dengan masyarakat sekitar. Anggotanya juga banyak di bengkel. Tapi NG tinggal sebatang kara dikarenakan telah bercerai dengan istrinya,” katanya. (jpg/bbs)