29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

KPU Benarkan Ada Keributan Antara Pendukung Jokowi dan Prabowo

Calon Presiden Nomor Urut 1, Joko Widodo dan no urut 2, Prabowo Subianto bersalaman usai Debat Kedua Calon Presiden, Pemilihan Umum 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Wahyu Setiawan membenarkan terjadinya keributan antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat commercial break debat capres, Minggu (17/2/2019). Keributan terjadi usai Jokowi mengungkap kepemilikan ratusan ribu hektar lahan milik Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.

“Iya (terjadi keributan),” kata Wahyu saat dihubungi, Senin (18/2/2019).

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menuding Jokowi melakukan ‘serangan pribadi’ terhadap Prabowo karena mengungkap soal kepemilikan lahan. Padahal, menurut aturan debat, peserta tidak diperbolehkan menyerang pribadi lawan. Namun, untuk memastikan ada atau tidaknya serangan pribadi, BPN memutuskan untuk melaporkan dugaan pelanggaran itu ke Bawaslu.

“Begini, semalam itu waktu break, kan kita diskusi antara Bawaslu terus pihak KPU, TKN, BPN. Kita menyerahkan kepada Bawaslu, apakah yang disampaikan itu termasuk kategori menyerang pribadi atau tidak,” ujar Wahyu.

“Dan disepakati pada waktu itu, BPN akan secara resmi akan melaporkan kepada Bawaslu,” sambungnya.

Keributan yang terjadi antara pendukung Jokowi dan Prabowo saat jeda debat capres pertama kali diketahui melalui video yang diunggah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief, di akun Twitternya. Lewat akun Twitter @AndiArief__ ia menulis, “Partai Demokrat tadi malam protes keras KPU yang membiarkan terjadinya serangan yg melanggar aturan”.

Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat sejumlah anggota TKN dan BPN adu mulut. Dari kubu Prabowo, nampak Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean, Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso, hingga Wakil Ketua BPN Jansen Sitindaon.

Sementara dari pihak Jokowi, terlihat Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Direktur TKN Aria Bima, dan Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni.

Atas keributan itu, pihak KPU dan Bawaslu turun tangan. Nampak Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Hasyim Asy’ari, Ketua Bawaslu Abhan, Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar dan yang lainnya berusaha melerai kedua pihak. (fitria/kps)

Calon Presiden Nomor Urut 1, Joko Widodo dan no urut 2, Prabowo Subianto bersalaman usai Debat Kedua Calon Presiden, Pemilihan Umum 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Wahyu Setiawan membenarkan terjadinya keributan antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat commercial break debat capres, Minggu (17/2/2019). Keributan terjadi usai Jokowi mengungkap kepemilikan ratusan ribu hektar lahan milik Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.

“Iya (terjadi keributan),” kata Wahyu saat dihubungi, Senin (18/2/2019).

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menuding Jokowi melakukan ‘serangan pribadi’ terhadap Prabowo karena mengungkap soal kepemilikan lahan. Padahal, menurut aturan debat, peserta tidak diperbolehkan menyerang pribadi lawan. Namun, untuk memastikan ada atau tidaknya serangan pribadi, BPN memutuskan untuk melaporkan dugaan pelanggaran itu ke Bawaslu.

“Begini, semalam itu waktu break, kan kita diskusi antara Bawaslu terus pihak KPU, TKN, BPN. Kita menyerahkan kepada Bawaslu, apakah yang disampaikan itu termasuk kategori menyerang pribadi atau tidak,” ujar Wahyu.

“Dan disepakati pada waktu itu, BPN akan secara resmi akan melaporkan kepada Bawaslu,” sambungnya.

Keributan yang terjadi antara pendukung Jokowi dan Prabowo saat jeda debat capres pertama kali diketahui melalui video yang diunggah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief, di akun Twitternya. Lewat akun Twitter @AndiArief__ ia menulis, “Partai Demokrat tadi malam protes keras KPU yang membiarkan terjadinya serangan yg melanggar aturan”.

Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat sejumlah anggota TKN dan BPN adu mulut. Dari kubu Prabowo, nampak Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean, Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso, hingga Wakil Ketua BPN Jansen Sitindaon.

Sementara dari pihak Jokowi, terlihat Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Direktur TKN Aria Bima, dan Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni.

Atas keributan itu, pihak KPU dan Bawaslu turun tangan. Nampak Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Hasyim Asy’ari, Ketua Bawaslu Abhan, Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar dan yang lainnya berusaha melerai kedua pihak. (fitria/kps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/