26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Polisi: Ada yang Ngajarin Indra Kenz Pindahkan Uang dari Rekening

JAKARTA, SUMUTPOS.Co – Tersangka kasus investasi bodong berkedok trading binary option lewat aplikasi Binomo, Indra Kesuma alias Indra Kenz , diduga melakukan penghilangan baranga bukti dan memindahkan sejumlah uang dari rekening pribadinya. Diduga, ada pihak yang mengajari Indra untuk memindahkan aset.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, penghilangan aset ini dilakukan Indra saat penyidik hendak melakukan penyitaan. “Pada saat kita mau sita, dia kan rekeningnya sudah sedikit. Sudah ada yang ajarin tuh. Cuma Rp1,8 miliar rekeningnya tuh. Sudah dipindahin (uangnya),” kata Whisnu saat dikonfirmasi, Kamis (17/3).

Oleh karena itu, Bareskrim telah meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri transaksi rekening Indra. Setelah itu, penyidik akan melakukan pengejaran untuk disita. “Nanti dari PPATK kita dapat tuh transaksinya ke mana-mana, lalu kita cek, begitu,” jelasnya.

Selain itu, Indra juga diduga menghilangkan barang bukti lainnya berupa handphone dan laptop. “Dia menghilangkan barang buktinya. Mau diambil hilang, katanya dia tidak ada handphone-nya lah, komputernya ilang lah. Kalau handphone-nya ada kan bisa keliatan tuh sama monitornya,” imbuh Whisnu.

Oleh karena itu, penyidik hanya menyita handphone baru milik Indra. Di dalamnya tidak ada bukti keterkaitan Indra dengan Binomo. “Kita bongkar enggak ada apa-apanya. Karena dia sudah hilangkan, kayaknya ada yang ngajarin,” ujar Whisnu.

Menurutnya, Indra Kenz diduga dibantu oleh tim tersendiri untuk memuluskan aksinya tersebut. “Sudah adalah, tapi masih kita dalami. Arahnya ada tim beberapa orang, tim yang membantu Indra Kenz,” kata Whisnu.

Whisnu mengatakan tim itu membantu Indra Kenz menghilangkan barang bukti. Baik handphone, laptop, hingga uang hasil kejahatannya. “Membantu menyembunyikan rekening, memindahkan uangnya,” jelas Whisnu.

Dia memastikan tim yang membantu Indra Kenz akan ditindak tegas jika terbukti melanggaran Undang-Undang. “Kita akan tindak terus. Kalau memenuhi dua alat bukti (bisa tersangka),” tegasnya.

Lebih lanjut Whisnu juga mengatakan,  Indra Kenz membantah disebut sebagai mitra aplikasi Binomo. “Ya, keterangan Indra Kenz dia membantah jika disebut afiliator Binomo,” kata Whisnu.

Menurutnya, Indra mengaku hanya sebagai pemain dalam praktik investasi yang dilakukan melalui aplikasi Binomo. Menurut Whisnu, hal itu disampaikan Indra saat proses pemeriksaan penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri.

Whisnu menuturkan, polisi juga berusaha memeriksa barang bukti lewat alat telekomunikasinya. Akan tetapi, Indra mengaku handphone dan laptopnya hilang. “Hp dan komputernya hilang kata IK (Indra),” ujar Whisnu.

Soal ponsel hilang, Indra Kenz pernah membuat story soal kehilangannya. Momen itu terjadi saat hari ulang tahun Atta Halilintar.

Pada November 2021, Indra Kenz mengunggah Instagram Story soal ponselnya yang hilang. Diketahui peristiwa itu terjadi pada malam perayaan ulang tahun Atta Halilintar di sebuah hotel mewah.

Indra Kenz mengunggah chat antara dirinya dengan Rizky Billar. Merespons unggahannya soal ponsel yang hilang, Billar juga mengatakan ponselnya juga hilang. “Di acara yg sama.. hp @rizkybillar ilang jugaa Wahhh kacooo.. Udah gak bener ini,” tulis Indra Kenz.

Dalam chat-nya, Rizky Billar mengaku tengah mencari ponsel tersebut. Suami Lesti Kejora itu baru tahu ponselnya hilang setelah pulang. “Seriusan bro ini lg dicari. Iya baru ketahuan pas pulang. Masalahnya datanya bro,” tulis pesan Rizky Billar ke Indra Kenz.

Kejadian itu juga pernah diklarifikasi oleh Atta Halilintar. “Ya aku juga nggak tahu, ada teman yang kehilangan tadinya kan. Aku dikasih tahu ada temanku yang kehilangan handphone, terus ya kita kan nggak tahu ya lagi acara, ada yang ngedengerin, ada yang manggung, di meja ditinggalin katanya handphone-nya, kalau nggak salah begitu ya. Tahu-tahu pas balik nggak ada,” ungkap Atta ketika ditemui di rumahnya yang berlokasi di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

“Tapi ya aku sedih juga ada kejadian kayak gitu kan di tempat itu. Menurutku, itu tempat juga nggak murah. Tempatnya juga ballroom hotel yang sebagus itu. Protokol yang diterapkan juga ketat kan,” kata Atta. (jpc/dtc/kps)

JAKARTA, SUMUTPOS.Co – Tersangka kasus investasi bodong berkedok trading binary option lewat aplikasi Binomo, Indra Kesuma alias Indra Kenz , diduga melakukan penghilangan baranga bukti dan memindahkan sejumlah uang dari rekening pribadinya. Diduga, ada pihak yang mengajari Indra untuk memindahkan aset.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, penghilangan aset ini dilakukan Indra saat penyidik hendak melakukan penyitaan. “Pada saat kita mau sita, dia kan rekeningnya sudah sedikit. Sudah ada yang ajarin tuh. Cuma Rp1,8 miliar rekeningnya tuh. Sudah dipindahin (uangnya),” kata Whisnu saat dikonfirmasi, Kamis (17/3).

Oleh karena itu, Bareskrim telah meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri transaksi rekening Indra. Setelah itu, penyidik akan melakukan pengejaran untuk disita. “Nanti dari PPATK kita dapat tuh transaksinya ke mana-mana, lalu kita cek, begitu,” jelasnya.

Selain itu, Indra juga diduga menghilangkan barang bukti lainnya berupa handphone dan laptop. “Dia menghilangkan barang buktinya. Mau diambil hilang, katanya dia tidak ada handphone-nya lah, komputernya ilang lah. Kalau handphone-nya ada kan bisa keliatan tuh sama monitornya,” imbuh Whisnu.

Oleh karena itu, penyidik hanya menyita handphone baru milik Indra. Di dalamnya tidak ada bukti keterkaitan Indra dengan Binomo. “Kita bongkar enggak ada apa-apanya. Karena dia sudah hilangkan, kayaknya ada yang ngajarin,” ujar Whisnu.

Menurutnya, Indra Kenz diduga dibantu oleh tim tersendiri untuk memuluskan aksinya tersebut. “Sudah adalah, tapi masih kita dalami. Arahnya ada tim beberapa orang, tim yang membantu Indra Kenz,” kata Whisnu.

Whisnu mengatakan tim itu membantu Indra Kenz menghilangkan barang bukti. Baik handphone, laptop, hingga uang hasil kejahatannya. “Membantu menyembunyikan rekening, memindahkan uangnya,” jelas Whisnu.

Dia memastikan tim yang membantu Indra Kenz akan ditindak tegas jika terbukti melanggaran Undang-Undang. “Kita akan tindak terus. Kalau memenuhi dua alat bukti (bisa tersangka),” tegasnya.

Lebih lanjut Whisnu juga mengatakan,  Indra Kenz membantah disebut sebagai mitra aplikasi Binomo. “Ya, keterangan Indra Kenz dia membantah jika disebut afiliator Binomo,” kata Whisnu.

Menurutnya, Indra mengaku hanya sebagai pemain dalam praktik investasi yang dilakukan melalui aplikasi Binomo. Menurut Whisnu, hal itu disampaikan Indra saat proses pemeriksaan penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri.

Whisnu menuturkan, polisi juga berusaha memeriksa barang bukti lewat alat telekomunikasinya. Akan tetapi, Indra mengaku handphone dan laptopnya hilang. “Hp dan komputernya hilang kata IK (Indra),” ujar Whisnu.

Soal ponsel hilang, Indra Kenz pernah membuat story soal kehilangannya. Momen itu terjadi saat hari ulang tahun Atta Halilintar.

Pada November 2021, Indra Kenz mengunggah Instagram Story soal ponselnya yang hilang. Diketahui peristiwa itu terjadi pada malam perayaan ulang tahun Atta Halilintar di sebuah hotel mewah.

Indra Kenz mengunggah chat antara dirinya dengan Rizky Billar. Merespons unggahannya soal ponsel yang hilang, Billar juga mengatakan ponselnya juga hilang. “Di acara yg sama.. hp @rizkybillar ilang jugaa Wahhh kacooo.. Udah gak bener ini,” tulis Indra Kenz.

Dalam chat-nya, Rizky Billar mengaku tengah mencari ponsel tersebut. Suami Lesti Kejora itu baru tahu ponselnya hilang setelah pulang. “Seriusan bro ini lg dicari. Iya baru ketahuan pas pulang. Masalahnya datanya bro,” tulis pesan Rizky Billar ke Indra Kenz.

Kejadian itu juga pernah diklarifikasi oleh Atta Halilintar. “Ya aku juga nggak tahu, ada teman yang kehilangan tadinya kan. Aku dikasih tahu ada temanku yang kehilangan handphone, terus ya kita kan nggak tahu ya lagi acara, ada yang ngedengerin, ada yang manggung, di meja ditinggalin katanya handphone-nya, kalau nggak salah begitu ya. Tahu-tahu pas balik nggak ada,” ungkap Atta ketika ditemui di rumahnya yang berlokasi di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

“Tapi ya aku sedih juga ada kejadian kayak gitu kan di tempat itu. Menurutku, itu tempat juga nggak murah. Tempatnya juga ballroom hotel yang sebagus itu. Protokol yang diterapkan juga ketat kan,” kata Atta. (jpc/dtc/kps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/