PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Polisi menyebut 2 terduga teroris asal Pekanbaru yang ditangkap di Palembang mendapat suntikan dana dari seorang pegawai BUMN yang belakangan diketahui dari PLN. General Manager PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau M Irwansyah Putra mengaku kaget dengan kabar itu.
“Saya kaget juga dapat kabar ada oknum di wilayah kerja kita terlibat dugaan mendanai teroris,” kata Irwan, sapaan akrab Irwansyah, ketika dimintai konfirmasi, Jumat (18/5/2018).
Irwan mengatakan PLN menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum untuk penyelidikan dugaan keterlibatan pegawai PLN yang disebut berinisial D itu. Menurut Irwan, D memang berada di wilayah Riau-Kepulauan Riau tetapi ditugaskan di bawah kantor cabang Pekanbaru.
“Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti soal itu (dugaan donatur teroris),” kata Irwan.
Terkait dengan sosok D, Irwan mengaku tidak tahu karena memang wilayah kerjanya berbeda sehingga jarang bertemu atau berkomunikasi. Namun, Irwan menegaskan bahwa tidak boleh satupun pegawai PLN terlibat terorisme.
“Setiap apel kita sudah selalu sampaikan, bahwa kita bekerja harus menunjukkan integritas. Begitu juga terkait pelaksanaan Pilkada misalnya, sebagai organisasi PLN bersifat netral, soal pilihan itu terserah pribadi masing-masing. Intinya kita tentu tidak menginginkan adanya pegawai kita yang terlihat hal-hal yang seperti itu (terlibat donatur teroris),” kata Irwan. (dhn/fjp/dtc)
PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Polisi menyebut 2 terduga teroris asal Pekanbaru yang ditangkap di Palembang mendapat suntikan dana dari seorang pegawai BUMN yang belakangan diketahui dari PLN. General Manager PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau M Irwansyah Putra mengaku kaget dengan kabar itu.
“Saya kaget juga dapat kabar ada oknum di wilayah kerja kita terlibat dugaan mendanai teroris,” kata Irwan, sapaan akrab Irwansyah, ketika dimintai konfirmasi, Jumat (18/5/2018).
Irwan mengatakan PLN menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum untuk penyelidikan dugaan keterlibatan pegawai PLN yang disebut berinisial D itu. Menurut Irwan, D memang berada di wilayah Riau-Kepulauan Riau tetapi ditugaskan di bawah kantor cabang Pekanbaru.
“Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti soal itu (dugaan donatur teroris),” kata Irwan.
Terkait dengan sosok D, Irwan mengaku tidak tahu karena memang wilayah kerjanya berbeda sehingga jarang bertemu atau berkomunikasi. Namun, Irwan menegaskan bahwa tidak boleh satupun pegawai PLN terlibat terorisme.
“Setiap apel kita sudah selalu sampaikan, bahwa kita bekerja harus menunjukkan integritas. Begitu juga terkait pelaksanaan Pilkada misalnya, sebagai organisasi PLN bersifat netral, soal pilihan itu terserah pribadi masing-masing. Intinya kita tentu tidak menginginkan adanya pegawai kita yang terlihat hal-hal yang seperti itu (terlibat donatur teroris),” kata Irwan. (dhn/fjp/dtc)