25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Berkedok Latihan Obat Herbal, JAD Pernah Undang Amir se-Indonesia

Foto: Lamhot Aritonang/dtc
Pimpinan tertinggi JAD, Aman Abdurrahman.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Organisasi antek ISIS di Indonesia, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD), ternyata pernah mengadakan pertemuan nasional beberapa tahun lalu. Pertemuan diadakan dengan kedok latihan obat herbal.

Hal ini diungkap oleh jaksa Anita Dewayani dari surat tuntutan untuk Aman Abdurrahman yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera, Jumat (18/5/2018).

“Bahwa bulan November 2015 diadakan acara daurah dai nasional di Batu Malang, dengan topik pelatihan pengolahan pengobatan herbal,” kata jaksa.

‘Daurah’ atau ‘dauroh’ adalah pertemuan untuk pelatihan. Di situ hadir 30 orang amir (pimpinan) atau perwakilan wilayah JAD seluruh Indonesia. Tak ketinggalan, mereka menghadirkan Aman Abdurrahman yang sedang menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

“Mengadakan phone call dengan terdakwa Aman Abdurrahman yang sedang menjalani hukuman di Nusakambangan, dengan menggunakan handphone milik Zainal Anshori yang diperdengarkan kepada seluruh yang hadir pada saat itu,” kata jaksa.

Meskipun topik pertemuan nasional yang diangkat ke permukaan adalah soal pengobatan herbal, namun pertemuan ini bertujuan menyamakan pemahaman JAD berbagai wilayah. Aman Abdurrahman menyampaikan materi soal jihad menurut pemahamannya.

“Dengan materi pembahasan seputar tauhid dan jihad, hukum menyekolahkan anak di sekolah negeri, perangi syiah, segera mulai berjihad jangan mulai menunggu tahun 2018,” kata jaksa.

Di acara JAD se-Indonesia itu, pimpinan pusat JAD bernama Marwan alias Abu Musa memimpin rapat pimpinan JAD berbagai wilayah. Abu Musa hendak pergi ke Suriah, maka melalui forum itu dia menyerahterimakan jabatan pimpinan pusat JAD ke orang lain.

Selain itu, mereka juga melengkapi petugas dan perangkat, dan membuat program kerja. Mereka juga melakukan sumpah setia ke pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.

“Melaksanaan bai’at, mengucapkan sumpah janji setia yang ditujukan kepada Syekh Abu Bakar Al Baghdadi, yang dipandu ulah Saiful Munthohir alias Abu Gar,” kata jaksa.

Lewat acara itu ditetapkan kepengurusan setelah Abu Musa cabut ke Suriah. Dalam kepengurusan tersebut tidak ada nama Aman Abdurrahman, namun Aman diposisikan sebagai rujukan dalam ilmu din (ilmu agama) yang posisinya di atas amir atau Pimpinan JAD Pusat. Berikut adalah susunan kepengurusan JAD yang mereka tetapkan pada acara di Malang tahun 2015 itu:

Amir Pusat: Zainal Anshori alias Komaruddin alias Abu Fahry

Askari: Saiful Munthohir alias Abu Fida alias Abu Gar

Tarbiyah/Pendidikan: Ustaz Fauzan Jawa Tengah

Jabodetabek: Abu Arqom

Amir Wilayah Jawa Barat: Ustaz Khairul Anam

Amir Wilayah Jawa Tengah: Ustaz Fauzan

Amir Wilayah Jawa Timur: Rumlan alias Romli, alias Gus Rom

Amir Wilayah Bima: Abu Salma

Amir Wilayah Kalimantan: Djoko Sugito

Amir Wilayah Sulawesi: Fajrun

Amir Wilayah Ambon: Syaiful Munthohir alias Abu Gar. (dnu/fjp/dtc)

Foto: Lamhot Aritonang/dtc
Pimpinan tertinggi JAD, Aman Abdurrahman.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Organisasi antek ISIS di Indonesia, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD), ternyata pernah mengadakan pertemuan nasional beberapa tahun lalu. Pertemuan diadakan dengan kedok latihan obat herbal.

Hal ini diungkap oleh jaksa Anita Dewayani dari surat tuntutan untuk Aman Abdurrahman yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera, Jumat (18/5/2018).

“Bahwa bulan November 2015 diadakan acara daurah dai nasional di Batu Malang, dengan topik pelatihan pengolahan pengobatan herbal,” kata jaksa.

‘Daurah’ atau ‘dauroh’ adalah pertemuan untuk pelatihan. Di situ hadir 30 orang amir (pimpinan) atau perwakilan wilayah JAD seluruh Indonesia. Tak ketinggalan, mereka menghadirkan Aman Abdurrahman yang sedang menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

“Mengadakan phone call dengan terdakwa Aman Abdurrahman yang sedang menjalani hukuman di Nusakambangan, dengan menggunakan handphone milik Zainal Anshori yang diperdengarkan kepada seluruh yang hadir pada saat itu,” kata jaksa.

Meskipun topik pertemuan nasional yang diangkat ke permukaan adalah soal pengobatan herbal, namun pertemuan ini bertujuan menyamakan pemahaman JAD berbagai wilayah. Aman Abdurrahman menyampaikan materi soal jihad menurut pemahamannya.

“Dengan materi pembahasan seputar tauhid dan jihad, hukum menyekolahkan anak di sekolah negeri, perangi syiah, segera mulai berjihad jangan mulai menunggu tahun 2018,” kata jaksa.

Di acara JAD se-Indonesia itu, pimpinan pusat JAD bernama Marwan alias Abu Musa memimpin rapat pimpinan JAD berbagai wilayah. Abu Musa hendak pergi ke Suriah, maka melalui forum itu dia menyerahterimakan jabatan pimpinan pusat JAD ke orang lain.

Selain itu, mereka juga melengkapi petugas dan perangkat, dan membuat program kerja. Mereka juga melakukan sumpah setia ke pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.

“Melaksanaan bai’at, mengucapkan sumpah janji setia yang ditujukan kepada Syekh Abu Bakar Al Baghdadi, yang dipandu ulah Saiful Munthohir alias Abu Gar,” kata jaksa.

Lewat acara itu ditetapkan kepengurusan setelah Abu Musa cabut ke Suriah. Dalam kepengurusan tersebut tidak ada nama Aman Abdurrahman, namun Aman diposisikan sebagai rujukan dalam ilmu din (ilmu agama) yang posisinya di atas amir atau Pimpinan JAD Pusat. Berikut adalah susunan kepengurusan JAD yang mereka tetapkan pada acara di Malang tahun 2015 itu:

Amir Pusat: Zainal Anshori alias Komaruddin alias Abu Fahry

Askari: Saiful Munthohir alias Abu Fida alias Abu Gar

Tarbiyah/Pendidikan: Ustaz Fauzan Jawa Tengah

Jabodetabek: Abu Arqom

Amir Wilayah Jawa Barat: Ustaz Khairul Anam

Amir Wilayah Jawa Tengah: Ustaz Fauzan

Amir Wilayah Jawa Timur: Rumlan alias Romli, alias Gus Rom

Amir Wilayah Bima: Abu Salma

Amir Wilayah Kalimantan: Djoko Sugito

Amir Wilayah Sulawesi: Fajrun

Amir Wilayah Ambon: Syaiful Munthohir alias Abu Gar. (dnu/fjp/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/