POLEMIK pencalonan Kapolri memang terjadi berlarut-larut selama hampir dua bulan terakhir ini. Namun, tak banyak yang menyangka jika pada akhirnya Presiden Joko Widodo batal melantik Komjen Pol Budi Gunawan dan lebih memilih Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon Tri Brata 1, sebutan Kapolri.
Sebagai Plt pengganti Jenderal Pol Sutarman, alumni Akpol 1982 itu mengaku tak banyak tahu nama-nama calon Kapolri baru yang direkomendasikan banyak pihak pada presiden. Meski beberapa di antaranya juga terselip namanya.
Mantan Kapolda Jatim itu mengaku baru tahu namanya disebut untuk menggantikan Budi pada Rabu (18/2) saat presiden usai menggelar jumpa pers di Istana Merdeka.
Badrodin pun berucap syukur atas pengajuan dirinya sebagai calon Kapolri. Ia menganggap ini tantangan baru yang harus dihadapinya. Apa dan bagaimana langkah Badrodin selanjutnya untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang dihadapi Polri saat ini?
Berikut petikan wawancara dengan Komjen Badrodin Haiti di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (18/2) :
Bagaimana tanggapan Anda atas pencalonan ini?
Pertama, saya bersyukur atas kepercayaan ini yang diberikan kepada saya dari pemerintah. Sekaligus ini menjadi suatu tantangan yang harus saya lakukan ke depan, karena tugas ke depan ini akan lebih berat.
Bagaimana dengan kondisi internal Polri setelah pencalonan bapak oleh presiden?
Internal kita sudah sampaikan, terakhir rapat antar pimpinan Polri para pejabat eselon 1, ada komitmen dari seluruh pimpinan, siapapun yang di tunjuk Kapolri maka semuanya akan mendukung. Sudah stabil di dalam.
Sudah berkomunikasi dengan Komjen Budi Gunawan? Bagaimana tanggapannya atas pencalonan Bapak?
Sudah, sudah koordinasi. Ya semuanya mendukung, ‎enggak ada masalah. Beliau 100 persen legowo dan menerima apa yang diputuskan presiden.
Persiapan Bapak untuk mengikuti tahapan fit and proper test di DPR?
Kita siapkan program-program karena itu bagian dari tugas kita, prioritas kita. Apa yang harus dilakukan ke depan, supaya program-program pemerintah juga dapat tercapai, misi pemerintah ‎juga berjalan baik.
Lalu bagaimana kelanjutan komitmen Polri dengan KPK?
Kita harus menyelesaikan permasalahan ini dan saya akan koordinasikan dengan pimpinan KPK yang baru nanti. Termasuk juga yang tidak kalah penting tugas-tugas rutin yang harus kita lakukan jangan sampai terganggu.
Terkait rencana penetapan tersangka terhadap 21 penyidik KPK, bagaimana langkah selanjutnya?
Itu sudah saya konfirm. Itu hanya penyelidikan yang dilakukan Bareskrim Polri. Tidak hanya KPK, di internal Polri kalau senjata, pemegang senjata api enggak ada suratnya atau habis masa berlakunya, maka akan diperiksa oleh Provos. Jadi jangan anggap itu hal yang spesial.
Jadinya akan diusut sebagai kasus pidana atau apa?
Tentu itu nanti dipelajari, apakah ada pidana atau tidak. Dan itu belum tentu pidana. Nanti masalah teknis‎ akan kami akan bicarakan dengan pimpinan KPK yang baru.
Siapa calon Wakapolri yang bakal mendampingi Anda?
Itu nanti persetujuan presiden. Semua sangat tergantung dari presiden. Nanti kan kita akan proses di Wanjak ( Dewan Jabatan dan kepangkatan).
(flo/jpnn).