Aktivis politik Muhammad H Thamrin juga menyesalkan ikutnya Ketua KPK ke Korsel. “Tempo hari Ketua KPK dipanggil ke Istana, sekarang ikut ke Korea dengan presiden. Semua terjadi di tengah kasus Sumber Waras dan Reklamasi. #Catat,” tulis Thamrin di akun Twitter @monethamrin.
Tak kalah sengit, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik di akun @ranabaja menulis status: “Shame on you! #KetuaKPKLiburan.”
@ranabaja sebelumnya mengungkapkan: “KPK dan Anti-Corruption & Civil Rights Commission, Korsel, sejak dulu sudah saling berkunjung. Tapi dulu tak ikut rombongan Presiden.”
Peneliti anggaran dari Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi juga ikut mengecam kunjungan Ketua KPK bersama Presiden Jokowi.
“Enak jalan-jalan sambil plesiran untuk temanin presiden di Korsel dari pada fokus menuntaskan kasus di KPK. Ini ketua KPK yang tidak tahu diri dan tak tahu malu. Tidak masuk akal, masa ketua KPK kerja temanin Presiden ke Korsel,” tegas Uchok.
Sejumlah netizen pun bereaksi dengan keikutsertaan Agus Rahardjo dalam rombongan kepresidenan ke Korea Selatan. Salah satunya datang dari @dimasprakbar yang menanyakan kapasitas Ketua KPK ikut rombongan kepresidenan. “Coba kita tanya admin @KPK_RI , ketua KPK ikut rombongan presiden ke Korea kapasitasnya sebagai apa? Mohon dikultwit”.
Pertanyaan yang sama pun di kicauankan pemilik nama Profile #RepublikDagelan. Melalui kicauannya “Oum Teten dan pakde Jokowi ngapain ngajak Ketua KPK jalan2 ke Korea? Konteksnya apa?”, ujar @panca66.
Sindiran terhadap Ketua KPK pun banyak terlihat di lini masa twitter kemarin, seperti kicauan “Setelah 18 tahun reformasi, baru pertama di era Jokowi, ketua KPK ikut rombongan perjalanan Presiden #IndonesiaHebat,“ ujar @monethamrin.
Hal ini juga terlihat dari kicauan akun twitter resmi KPK “(16/5) Ketua KPK, Agus Rahardjo, lakukan kunjungan kerja ke Anti-Corruption&Civil Rights Commissions – Korea” ujar @KPK_RI. Akun twitter Rustam Ibrahim juga turut mengomentari dengan mengatakan kalau Ketua KPK akan menandatangani MoU bersama Ketua Komisi Anti Korupsi Korsel. “Ketua KPK dan Ketua Komisi Anti Korupsi Korsel tandatangani MoU untuk kerjasama memerangi korupsi”.
KPK melalui Pelaksana Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak membantah kunjungan kerja Ketua KPK Agus Rahardjo di Korea Selatan, berkaitan dengan kegiatan Presiden Joko Widodo yang juga tengah melakukan kunjungan ke negeri ginseng itu. Informasi yang dihimpun selain Agus, ada juga Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan.
Yuyuk menegaskan, Ketua KPK melakukan kunker ke Korsel 16-20 Mei 2016. “Itu dalam rangka pendandatangan kerja sama antara KPK dengan MCRC Korea,” ujar dia, Rabu (18/5).
Dia menegaskan, kerjasama ini sudah berlangsung sejak 2006. Ada beberapa hal yang dikerjakan bersama. Terutama soal perbaikan kapasitas teknologi informasi.
“Serta informasi tentang best practice di sana apakah mungkin dikembangkan di KPK,” kata dia. Jadi, Yuyuk menegaskan, tidak ada kaitan kunker ketua KPK dengan Presiden Jokowi.
“Tidak ada kaitannya dengan presiden,” kata Yuyuk.
Dia membantah ketua KPK ikut satu pesawat dengan presiden. Menurut Yuyuk, pimpinan menggunakan pesawat komersil. “Tidak ikut rombongan presiden,” katanya.
Menurut dia, memang benar pimpinan KPK ada bertemu dengan presiden. “Karena penandatangan (kerjasama KPK) dilakukan di Istana Korea dan disaksikan Presiden Jokowi,” pungkasnya. (rmol/bbs/jpnn/adz)