JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politisi Partai Demokrat Michael Wattimena mengatakan, banyak capaian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun memimpin RI. Termasuk di bidang infrastruktur. Salah satunya, pada 2011 pemerintah telah mengemas Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
“Jadi kita patut apresiasi dengan kerja keras Pak SBY bersama komponen masyarakat dalam memperbaiki infrastruktur. Sejalan dengan itu perekonomian Indonesia ada peningkatan,” kata Michael, di Monas, Jakarta, Minggu (19/10).
Dari data yang diperolehnya, pada 2011 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,23 persen, tertinggi kedua di dunia setelah Tiongkok. Pada 2013 mencapai 5,78 persen. Ini merupakan tertinggi kedua diantara negara-negara Group-20 (G-20). “Pada triwulan I 2014 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,21 persen dan triwulan II-2014 sebsar 5,12 persen,” kata Anggota DPR RI dari dapil Papua Barat ini.
Michael mengapresiasi pemerintahan SBY yang telah mampu menyelesaikan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia tahap demi tahap.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur terdiri tiga bagian. Yakni infrastruktur dasar meliputi jalan dan jembatan, infrastuktur dalam rangka ketahanan pangan dan penyediaan air baku dan infrastruktur pemukiman meliputi penyediaan air minum serta sanitasi berbasis masyarakat.
Dia mengatakan, semua itu sudah berhasil diperbaiki oleh pemerintahan SBY dan telah dinikmati masyarakat. Michael pun menyebut, saat melakukan kunjungan kerja sebagai Anggota Komisi V DPR (membidang Pekerjaa Umum, Perhubungan, Perumahan Rakyat dan Pembangunan Daerah Tertinggal), masyarakat sangat berterima kasih kepada SBY.
“Saya tahu persis rasa terima kasih rakyat terhadap pemerintahan SBY. Ketika saya melakukan kunjungan kerja sebagai anggota DPR di Komisi V, masyarakat berterima kasih kepada Pak SBY karena perubahan yang rakyat rasakan manfaatnya saat ini,” ungkapnya.
Pada 2004-2013 pemerintahan SBY telah berhasil menyelesaikan jalan nasional dan strategis nasional sepanjang 15.519 km. Rinciannya, jalan nasional sepanjang 3.942 km dan jalan strategis nasional sepanjang 11.577 km.
Hasilnya, jalan nasional meningkat pada tahun 2004 34.628 km menjadi 38.570 km pada tahun 2013 dan jalan strategis nasional sepanjang 11.577 km merupakan jalan baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya Lintas Selatan Jatim, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, Trans Papua.
“Ada juga jalan tol telah dibangun pemerintah seperti Tol Bali Mandara, Semarang-Solo, Jalan Tol Kanci-Pejagan, Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Hasilnya 2004-2013 mengalami peningkatan signifikat signifikat dari 373.523 km pada tahun 2004 menjadi 508.968 km pada tahun 2013 jadi total peningkatan 135.445 km.
Dalam mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air, kata Michael, pemerintah telah membangun waduk dan jaringan irigasi. Pada bidang pemukiman, pemerintah telah membangun Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di 10.066 desa, serta di 2.305 kelurahan.
Pemerintah juga telah membangun infrastruktur di pedesaan melalui Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), yang telah dimulai pada 2005 hingga tahun 2013 yang telah menjangkau 62.895 desa. Program Pamsimas dan Sanimas merupakan upaya pemerintah dalam pemenuhan target MDG’s tahun 2015.
“Semua itu hasil kerja keras pemerintah dan rakyat yang saling bahu membahu membangun negeri ini,” katanya. Michael berharap pemerintahan Jokowi nanti harus mampu menunjukan terobosan baru dalam pembangunan infrastruktur.
“Kita harapkan, pemerintah Jokowi dapat memberikan inovasi yang baru seperti dilakukan oleh Pak SBY. Tentunya apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi utamanya untuk kepentingan rakyat Indonesia,” katanya. (boy/jpnn)