26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Gadis Pemalu yang Bercita-cita jadi Polisi

Pembawa baki duplikat Bendera Pusaka pada Upacara HUT RI ke-68, Adelana Tesalonika Riswantyo tak mampu menyembunyikan senyum bangganya setelah menyelesaikan tugasnya sebagai anggota inti Paskibraka.

PASKIBRA:  Adelina Tesalonika  membawa duplikat bendera pusaka  upacara HUT -68 RI  Istana Negara. Jakarta on August 17, 2013.// Bay ISMOYO/afp photo
PASKIBRA: Adelina Tesalonika membawa duplikat bendera pusaka pada upacara HUT ke-68 RI di Istana Negara. Jakarta on August 17, 2013.// Bay ISMOYO/afp photo

Adelana merasa tersanjung dapat mewakili daerah Sulawesi Tenggara di Paskibraka untuk 17 Agustus 2013. Ia tak menyangka bisa terpilih saat itu.

“Dalam diri sendiri pun sangat bangga, bisa terpilih sebagai pembawa baki. Tentu ini semua tidak akan terjdi tanpa dukungan darin
teman-teman Paskibraka 2013, dari Tuhan, orangtua dan teman-teman,” tutur Adelana pada JPNN, Minggu malam, (18/8).

Gadis ini tidak lepas memberikan senyum manisnya, meski kondisi kesehatannya sempat melemah usai menghadiri kegiatan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu.

Siswa SMA Negeri 4 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu menyatakan 40 hari menjalani karantina, banyak pengalaman yang ia peroleh. Termasuk tantangan menahan rindu pada keluarganya.

Belum lagi latihan rutin. Untungnya, latihan keras tersebut membawakan hasil dan mendapat pujian dari publik, termasuk Presiden SBY. Lalu, apa cita-cita Adelana setelah menunjukkan prestasinya?

“Saya bercita-cita ingin masuk Akpol, semoga bisa tercapai,” kata perempuan yang berpostur tinggi semampai itu.
Adelana juga membenarkan bahwa rombongan anggota Paskibraka pada akhir Agustus ini akan diberangkatkan oleh pemerintah ke Republik Rakyat Tionghoa (RRT).

“Kami akan ke sana, untuk perkenalkan Indonesia,” tukasnya.

Di lingkungan sekolahnya SMA Negeri 4 Kendari, ia dikenal pendiam. Menurut gurunya, Andi Yuliana Rahmadani, Dea juga pemalu. “Tidak seperti cewek-cewek lainnya. Dia (Dea) itu pemalu dan tak banyak bicara. Anaknya juga sopan,” katanya.

Andi menambahkan Dea memang aktif di Penggerak Bendera (Paskibra) di sekolahnya. Di bawah naungan OSIS, Dea mendapat bimbingan dari purna Paskibra SMA 4 Kendari. Sebelum terpilih jadi anggota Paskibraka, Dea mengikut seleksi yang ketat. Dari internal sekolah, kabupaten hingga lolos di tingkat provinsi. “Tubuh dan mukanya memang proporsional,” kata Andi.

Di kalangan Paskibra, Dea memang menjadi spesialisasi pembawa baki. Makanya, di salah satu blog temannya, http://ceritaseorangzaitunnakhira.blogspot.com,  Dea dijuluki pembawa baki.

“Baki nah (minta baki). Dea di pangil gitu karena waktu Paskibra dia jadi pembawa baki. Dia itu cewek paling tinggi di kelas dan dia di kirim untuk mengibar di Istana negara untuk Agustusan tahun 2013 ini,” kata Zaitun, si pemilik blog. (flo/jpnn)

Pembawa baki duplikat Bendera Pusaka pada Upacara HUT RI ke-68, Adelana Tesalonika Riswantyo tak mampu menyembunyikan senyum bangganya setelah menyelesaikan tugasnya sebagai anggota inti Paskibraka.

PASKIBRA:  Adelina Tesalonika  membawa duplikat bendera pusaka  upacara HUT -68 RI  Istana Negara. Jakarta on August 17, 2013.// Bay ISMOYO/afp photo
PASKIBRA: Adelina Tesalonika membawa duplikat bendera pusaka pada upacara HUT ke-68 RI di Istana Negara. Jakarta on August 17, 2013.// Bay ISMOYO/afp photo

Adelana merasa tersanjung dapat mewakili daerah Sulawesi Tenggara di Paskibraka untuk 17 Agustus 2013. Ia tak menyangka bisa terpilih saat itu.

“Dalam diri sendiri pun sangat bangga, bisa terpilih sebagai pembawa baki. Tentu ini semua tidak akan terjdi tanpa dukungan darin
teman-teman Paskibraka 2013, dari Tuhan, orangtua dan teman-teman,” tutur Adelana pada JPNN, Minggu malam, (18/8).

Gadis ini tidak lepas memberikan senyum manisnya, meski kondisi kesehatannya sempat melemah usai menghadiri kegiatan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu.

Siswa SMA Negeri 4 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu menyatakan 40 hari menjalani karantina, banyak pengalaman yang ia peroleh. Termasuk tantangan menahan rindu pada keluarganya.

Belum lagi latihan rutin. Untungnya, latihan keras tersebut membawakan hasil dan mendapat pujian dari publik, termasuk Presiden SBY. Lalu, apa cita-cita Adelana setelah menunjukkan prestasinya?

“Saya bercita-cita ingin masuk Akpol, semoga bisa tercapai,” kata perempuan yang berpostur tinggi semampai itu.
Adelana juga membenarkan bahwa rombongan anggota Paskibraka pada akhir Agustus ini akan diberangkatkan oleh pemerintah ke Republik Rakyat Tionghoa (RRT).

“Kami akan ke sana, untuk perkenalkan Indonesia,” tukasnya.

Di lingkungan sekolahnya SMA Negeri 4 Kendari, ia dikenal pendiam. Menurut gurunya, Andi Yuliana Rahmadani, Dea juga pemalu. “Tidak seperti cewek-cewek lainnya. Dia (Dea) itu pemalu dan tak banyak bicara. Anaknya juga sopan,” katanya.

Andi menambahkan Dea memang aktif di Penggerak Bendera (Paskibra) di sekolahnya. Di bawah naungan OSIS, Dea mendapat bimbingan dari purna Paskibra SMA 4 Kendari. Sebelum terpilih jadi anggota Paskibraka, Dea mengikut seleksi yang ketat. Dari internal sekolah, kabupaten hingga lolos di tingkat provinsi. “Tubuh dan mukanya memang proporsional,” kata Andi.

Di kalangan Paskibra, Dea memang menjadi spesialisasi pembawa baki. Makanya, di salah satu blog temannya, http://ceritaseorangzaitunnakhira.blogspot.com,  Dea dijuluki pembawa baki.

“Baki nah (minta baki). Dea di pangil gitu karena waktu Paskibra dia jadi pembawa baki. Dia itu cewek paling tinggi di kelas dan dia di kirim untuk mengibar di Istana negara untuk Agustusan tahun 2013 ini,” kata Zaitun, si pemilik blog. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/