25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Tomy Winata Kirim Surat ke Media Australia

Pengusaha Tomy Winata mengirimkan surat jawab ke surat kabar Australia atas pemberitaan mengenai hubungannya dengan Presiden SBY dan ibu negara. Dalam surat bertanggal 13 Maret itu, Tomy menyatakan sangat menyesalkan dan merasa terhina dengan pemberitaan yang menurut Tomy mengutip sumber-sumber yang tidak bisa dipercaya dan tidak bertanggung jawab.

Dalam suratnya, bos Artha Graha Group tersebut juga menjelaskan tentang perusahannya.
“Untuk Anda ketahui, perusahaan-perusahaan kami, Artha Graha Group merupakan jaringan bisnis yang tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia dan kami bertanggung jawab untuk menafkahi lebih dari satu juta keluarga di negeri ini,” demikian bunyi surat seperti dilansir Sydney Morning Herald (SMH), Rabu (16/3).

Dalam surat yang ditujukan untuk pemimpin redaksi SMH, Peter Fray itu, Tomy juga menjelaskan bagaimana dirinya mencapai kemajuan yang telah diraihnya saat ini.

“Semua yang telah saya raih sekarang adalah melalui kerja keras dengan kebersamaan semua yang lainnya sebagai bagian dari keluarga besar Artha Graha Group dan Yayasan Peduli Artha Graha,” demikian bunyi surat tersebut.
Tomy pun meminta SMH untuk meluruskan pemberitaan yang tidak benar mengenai dirinya. “Kami meminta SMH yang memiliki reputasi internasional untuk meluruskan informasi yang tidak bisa dipercaya ini. Sehingga itu akan memberikan kami kesempatan untuk terus memberikan dukungan kami pada lebih dari satu juta keluarga,” ujar Tomy dalam suratnya.

Tomy juga mengundang tim editorial SMH untuk berkunjung ke perusahaan-perusahaannya guna melihat secara detail aktivitas kemanusiaan yang dilakukan.

“Menyangkut artikel soal hubungan kami dengan Presiden Republik Indonesia dan ibu negara, kami ingin menekankan bahwa hubungan kami murni terbatas pada seorang warga negara yang setia dengan presiden saat ini dan tidak ada perilaku tidak pantas seperti yang diperlihatkan surat kabar Anda,” demikian bunyi surat tersebut.

Sebelumnya, dalam bocoran kawat diplomatik Kedubes AS yang dirilis WikiLeaks kepada The Age dan SMH disebutkan, diplomat-diplomat Amerika menekankan adanya dugaan hubungan antara Presiden SBY dan para pengusaha Indonesia, khususnya Tomy Winata, yang diduga sebagai figur dan anggota dunia hitam “Gang Sembilan” atau “Sembilan Naga,” sebuah sindikat perjudian terkenal.

Dituliskan The Age, Tomy kabarnya juga menggunakan pengusaha terkemuka Muhammad Lutfi sebagai saluran pendanaan bagi SBY. SBY menunjuk Lutfi sebagai ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (net/jpnn)

Pengusaha Tomy Winata mengirimkan surat jawab ke surat kabar Australia atas pemberitaan mengenai hubungannya dengan Presiden SBY dan ibu negara. Dalam surat bertanggal 13 Maret itu, Tomy menyatakan sangat menyesalkan dan merasa terhina dengan pemberitaan yang menurut Tomy mengutip sumber-sumber yang tidak bisa dipercaya dan tidak bertanggung jawab.

Dalam suratnya, bos Artha Graha Group tersebut juga menjelaskan tentang perusahannya.
“Untuk Anda ketahui, perusahaan-perusahaan kami, Artha Graha Group merupakan jaringan bisnis yang tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia dan kami bertanggung jawab untuk menafkahi lebih dari satu juta keluarga di negeri ini,” demikian bunyi surat seperti dilansir Sydney Morning Herald (SMH), Rabu (16/3).

Dalam surat yang ditujukan untuk pemimpin redaksi SMH, Peter Fray itu, Tomy juga menjelaskan bagaimana dirinya mencapai kemajuan yang telah diraihnya saat ini.

“Semua yang telah saya raih sekarang adalah melalui kerja keras dengan kebersamaan semua yang lainnya sebagai bagian dari keluarga besar Artha Graha Group dan Yayasan Peduli Artha Graha,” demikian bunyi surat tersebut.
Tomy pun meminta SMH untuk meluruskan pemberitaan yang tidak benar mengenai dirinya. “Kami meminta SMH yang memiliki reputasi internasional untuk meluruskan informasi yang tidak bisa dipercaya ini. Sehingga itu akan memberikan kami kesempatan untuk terus memberikan dukungan kami pada lebih dari satu juta keluarga,” ujar Tomy dalam suratnya.

Tomy juga mengundang tim editorial SMH untuk berkunjung ke perusahaan-perusahaannya guna melihat secara detail aktivitas kemanusiaan yang dilakukan.

“Menyangkut artikel soal hubungan kami dengan Presiden Republik Indonesia dan ibu negara, kami ingin menekankan bahwa hubungan kami murni terbatas pada seorang warga negara yang setia dengan presiden saat ini dan tidak ada perilaku tidak pantas seperti yang diperlihatkan surat kabar Anda,” demikian bunyi surat tersebut.

Sebelumnya, dalam bocoran kawat diplomatik Kedubes AS yang dirilis WikiLeaks kepada The Age dan SMH disebutkan, diplomat-diplomat Amerika menekankan adanya dugaan hubungan antara Presiden SBY dan para pengusaha Indonesia, khususnya Tomy Winata, yang diduga sebagai figur dan anggota dunia hitam “Gang Sembilan” atau “Sembilan Naga,” sebuah sindikat perjudian terkenal.

Dituliskan The Age, Tomy kabarnya juga menggunakan pengusaha terkemuka Muhammad Lutfi sebagai saluran pendanaan bagi SBY. SBY menunjuk Lutfi sebagai ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/