25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Polri Diminta Ungkap Dalang Penyerangan Ulama

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, pemerintah  akan mengusut dan mengungkap dalang penyerangan ulama.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –Serangan terhadap pemuka agama, khususnya ulama terus berlangsung hingga beberapa hari belakangan. Pemerintah memastikan akan mengusut dan mengungkap dalang dibalik rangkaian peristiwa tersebut.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Jenderal (Purn) Wiranto mengatakan, peristiwa tersebut sangat janggal. Pasalnya, berdasarkan catatannya, ada 21 kali penyerangan ke pemuka agama dan tempat ibadah. Namun anehnya, 15 di antaranya diduga dilakukan oleh orang yang tidak waras.

“Ini kebetulan atau by design, kebetulan atau dibuat kelompok tertentu,” ujarnya di Komplek Istana Negara, Jakarta, kemarin (20/2).

Oleh karenanya, dia meminta aparat kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut secara tuntas. Namun dengan memperhatikan kehati-hatian. Khususnya dalam menyampaikan hasil penyelidikan. Sebab jika keliru, dia khawatir kondisinya akan semakin panas.

“Supaya tidak mengeruhkan suasana, tetapi tentu lewat penyelidikan dan penyidikan yang  akurat,” imbuhnya. Tapi, siapa pun kelompoknya, penyerangan terhadap tokoh agama dan rumah ibadah merupakan tindakan melanggar hukum.

Dia menduga, rangkaian peristiwa itu terkait dengan masuknya tahun politik. Oleh karenanya, dia menghimbau kelompok manapun untuk tidak mengorbankan keutuhan hanya demi kekuasaan. Menurutnya, pemilu bukan hanya milik KPU, tapi juga menyangkut citra bangsa.

“Kita peringatkan jangan sampai ada pihak tertentu yang mencoba untuk mencederai pemilu ini,” tuturnya.

Seperti diketahui, kasus penyerangan ulama kembali terulang. Terbaru, penyerangan terjadi Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, seniin malam (19/2).

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, sikap presiden terkait kasus tersebut sudah tegas. Yakni dengan mengusut kasus tersebut. “Polisi untuk menindak dengan tegas, dengan keras, nggak boleh ragu-ragu. Entah itu tindakan kekerasan, apalagi intoleransi, harus keras,” ujarnya.

Moeldoko menambahkan, selain itu, pihaknya juga sudah diminta untuk mencari akar persoalannya. Diakuinya, kemungkinan ada yang bermain di balik maraknya penyerangan ulama. “Ini kan permainan lama, jangan-jangan ada yang main-main,” kata mantan panglima TNI itu.

Dia berharap, pihak kepolisian bisa mengungkap kasus tersebut segera. Pasalnya, jika hal itu terus terjadi hingga pemilu 2019 menadatang, dikhawatirkan suasana akan semakin memanas. (far)

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, pemerintah  akan mengusut dan mengungkap dalang penyerangan ulama.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –Serangan terhadap pemuka agama, khususnya ulama terus berlangsung hingga beberapa hari belakangan. Pemerintah memastikan akan mengusut dan mengungkap dalang dibalik rangkaian peristiwa tersebut.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Jenderal (Purn) Wiranto mengatakan, peristiwa tersebut sangat janggal. Pasalnya, berdasarkan catatannya, ada 21 kali penyerangan ke pemuka agama dan tempat ibadah. Namun anehnya, 15 di antaranya diduga dilakukan oleh orang yang tidak waras.

“Ini kebetulan atau by design, kebetulan atau dibuat kelompok tertentu,” ujarnya di Komplek Istana Negara, Jakarta, kemarin (20/2).

Oleh karenanya, dia meminta aparat kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut secara tuntas. Namun dengan memperhatikan kehati-hatian. Khususnya dalam menyampaikan hasil penyelidikan. Sebab jika keliru, dia khawatir kondisinya akan semakin panas.

“Supaya tidak mengeruhkan suasana, tetapi tentu lewat penyelidikan dan penyidikan yang  akurat,” imbuhnya. Tapi, siapa pun kelompoknya, penyerangan terhadap tokoh agama dan rumah ibadah merupakan tindakan melanggar hukum.

Dia menduga, rangkaian peristiwa itu terkait dengan masuknya tahun politik. Oleh karenanya, dia menghimbau kelompok manapun untuk tidak mengorbankan keutuhan hanya demi kekuasaan. Menurutnya, pemilu bukan hanya milik KPU, tapi juga menyangkut citra bangsa.

“Kita peringatkan jangan sampai ada pihak tertentu yang mencoba untuk mencederai pemilu ini,” tuturnya.

Seperti diketahui, kasus penyerangan ulama kembali terulang. Terbaru, penyerangan terjadi Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, seniin malam (19/2).

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, sikap presiden terkait kasus tersebut sudah tegas. Yakni dengan mengusut kasus tersebut. “Polisi untuk menindak dengan tegas, dengan keras, nggak boleh ragu-ragu. Entah itu tindakan kekerasan, apalagi intoleransi, harus keras,” ujarnya.

Moeldoko menambahkan, selain itu, pihaknya juga sudah diminta untuk mencari akar persoalannya. Diakuinya, kemungkinan ada yang bermain di balik maraknya penyerangan ulama. “Ini kan permainan lama, jangan-jangan ada yang main-main,” kata mantan panglima TNI itu.

Dia berharap, pihak kepolisian bisa mengungkap kasus tersebut segera. Pasalnya, jika hal itu terus terjadi hingga pemilu 2019 menadatang, dikhawatirkan suasana akan semakin memanas. (far)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/