SUMUTPOS.CO – Sidang putusan MK hari ini, dinilai cukup genting bagi banyak pihak. Potensi terjadinya konflik dikhawatirkan cukup besar. Karena itu, Polri dan TNI pun disiagakan untuk mengamankan jalannya sidang putusan tersebut.
Kekhawatiran sejumlah pihak itupun menular pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun akhirnya. SBY pun sampai membatalkan kunjungan kerja (kunker) ke Sorong, Papua yang rencananya dilaksanakan hari ini. Kemarin, digelar rapat terbatas membahas evaluasi pengamanan sidang putusan MK dan penundaan kunker presiden ke Sorong.
“Mengingat rencana putusan akhir sengketa pilpres oleh MK, keberangkatan Presiden ke papua yang semula direncanakan besok pagi (hari ini, Red) 21 Agustus 2014, ditunda. Demikian untuk menjadi perhatian,” jelas Julian kepada wartawan, kemarin.
Hal tersebut dibenarkan Kapolri Sutarman. Dia menguraikan bahwa rapat tersebut membahas penundaan kunker Presiden ke Sorong. Dia menuturkan bahwa SBY akan memantau jalannya sidang putusan MK hingga usai. “Sebagai kepala negara, beliau memantau. Pak Presiden sudah sangat serius mendukung penyelenggaraan pileg, pilpres ini sejak bertahun-tahun lalu,” ujar Sutarman usai rapat terbatas intern di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
Namun, lanjut Sutarman, rangkaian kunker presiden bukan berarti ditunda. Melainkan hanya diundur dari yang awalnya berangkat tanggal 21 Agustus menjadi 22 Agustus pagi. Dia juga memastikan, SBY akan tetap memantau kondisi pasca pengumuman putusan MK. “Oh bukan (ditunda). Beliau akan mengundurkan waktu, jadi tidak berangkat besok (hari ini). Saya kira mungkin tetap acaranya nggak terlambat. Beliau kan berangkatnya hanya mundur, tanggal 22 pagi. Beliau akan memantau, memperhatikan apa yang terjadi di Jakarta,” paparnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengamini pernyataan Sutarman. Dia menuturkan bahwa SBY memilih mengundurkan jadwal untuk memantau jalannya persidangan MK hari ini. Di samping itu, dalam ratas tersebut, Presiden juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran semua pihak, khususnya jajaran Kepolisian dan TNI untuk mempersiapkan pengamanan saat sidang nanti.
“Jadi rapat kita agendanya salah satunya itu. Mengevaluasi kesiapan aparat menyambut keputusan MK besok (hari ini). Dan pada umumnya, kita yakin besok tidak ada masalah. Dan semua juga diimbau, proses hukum kan sudah berjalan, taati saja proses hukum oleh semua pihak,” jelas Gamawan di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
Sebagai informasi, Presiden SBY awalnya direncanakan akan melakukan kunker sekaligus kunjungan kenegaraan selama sekitar delapan hari, mulai tanggal 21 sampai 29 Agustus nanti. Agenda kunker antara lain, dimulai dari menuju kota Sorong Papua, kemudian ke Manokwari, lantas menuju Raja Ampat untuk menghadiri Sail Raja Ampat. Setelah itu, SBY bertolak ke Dili, Timor Timur untuk melakukan kunjungan kenegaraan. Yang terakhir, dia mengunjungi Denpasar, Bali untuk menghadiri acara Global Forum.
Sementara itu, Kapolri Sutarman menuturkan bahwa pihaknya telah mendapat informasi, akan ada pengerahan massa dari berbagai elemen. Pengerahan massa berasal dari lima provinsi, yakni Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Banten, dan Bali. Namun, diprediksi jumlah massa yang dikerahkan tidak terlalu banyak.
“Dari informasi yang kita peroleh tadi, ada pengerahan massa dari berbagai elemen, dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dan massa yang akan turun dalam keadaan yang tertib damai,” kata Sutarman.
Terkait pengerahan massa tersebut, pihak kepolisian akan melakukan sejumlah langkah pengamanan. Diantaranya pengamanan di ring 1 yakni di dalam ruang sidang, hingga pengamanan di ring 4. “Personil kita sudah siap yang ada di MK itu sendiri, di ring 2, 3, dan 4 juga siap. Panglima juga siap,” katanya.
Menyoal pengamanan aksi-aksi demo, Sutarman menuturkan bahwa posisi pendemo hanya diperbolehkan di halaman MK. Namun, mereka tetap bisa mendekat dalam jarak tertentu. “Yang jelas tidak boleh mempengaruhi putusan dan proses persidangan. Tapi bisa mendekat karena ya ketentuan menyampaikan pendapat ya,” ujarnya.
Panglima TNI Moeldoko pun mengaku pihak TNI siap ikut mengamankan sidang MK hari ini. Dia menuturkan, siap membantu pihak kepolisian terkait upaya pengamanan tersebut. “Ada 23 ribu yang saya perbantukan pada Kapolri. Tapi, kami juga memiliki kekuatan yang cukup besar untuk disiagakan. Dan besok saya akan mengambil apel cukup besar untuk mengisi sektor-sektor yang masih belum diamankan, seperti sentra ekonomi,” papar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.